Sebagai salah satu orang penting dibalik serial populer seperti Final Fantasy dan Kingdom Hearts, Tetsuya Nomura kerap dilihat sebagai sosok yang cukup kontroversial oleh para fans karena game-game yang digarapnya cenderung memakan waktu yang sangat lama dan cenderung berakhir mengecewakan.
Melalui interview yang dilakukan oleh Game Informer dengan Wan Hazmer, selaku mantan Lead Designer di Square Enix, beliau menjelaskan bahwa kekacauan pengembangan yang menimpa Final Fantasy Versus XIII hingga dibatalkan dan berubah menjadi Final Fantasy XV bukan semata karena kesalahan Nomura.
Melalui transkrip yang dibagikan oleh @DKHF_, Hazmer menjelaskan bahwa kekacauan tersebut kerap disebabkan oleh hal-hal diluar kendali Nomura, bahkan Square Enix selaku perusahaan yang menaunginya. Seperti ekosistem dan platform yang berubah misalnya. Lebih lanjut, Nomura justru merupakan sosok jenius dan sangat adaptif dalam persoalan game design.
Interesting, talks about working with Nomura: says the team was stuck for a week or so trying to solve a level design problem, and when they met him he solved it in 5 minutes, "He looks at the game at its completion, it's already there in his head. He's obviously very adaptive, https://t.co/dwqi01QJQJ
— DKHF (@DKHF_) May 4, 2019
Sebagai informasi tambahan, pengembangan Kingdom Hearts 3 sendiri memakan waktu yang cukup lama, dan hal tersebut bukanlah karena Nomura melainkan keputusan Square Enix untuk mengganti development tool menjadi Unreal Engine di pertengahan pengembangan.
Tentu hal ini secara tidak langsung memberikan kita sedikit insight lebih dalam terkait pengembangan video game di Square Enix ataupun secara umum. Walau Nomura kerap disalahkan seorang diri karena tanggung jawabnya sebagai sang sutradara dan figur publik, agaknya dirinya akan tetap memberikan yang terbaik untuk game-game garapannya.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Square Enix atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto.