Menjadi trend baru?
Saat pertamakali diumumkan sebagai alpha, Proletariat mencoba untuk hadirkan nuansa battle royale unik dengan Spellbreak. Alih-alih menggunakan senapan seperti game bergenre serupa, Spellbreak menggunakan gauntlet sihir dengan sekitar enam elemen yang bisa dikendalikan. Mulai dari api, angin, es, petir, batu, dan racun.
Menariknya, keenam elemen tersebut bisa digabungkan untuk memberikan damage dan efek yang lebih dahsyat. Setiap player Spellbreak juga akan dilengkapi oleh talent dan rune yang bisa membantu mereka secara aktif maupun pasif.
Keunikan tersebut rupanya sangat digemari oleh player yang sudah bosan dengan battle royale yang itu-itu saja. Hal ini terbukti dengan tercapainya sekitar 2 juta player lima hari sejak gamenya dirilis. Kini, Spellbreak rupanya telah pecahkan rekor baru jelang akhir bulan September 2020.
Dengan tingginya jumlah jam tonton di Twitch yang capai 4 juta jam dan 25 milyar damage yang telah dilakukan setiap player, Spellbreak menjadi salah satu fenomena yang tak berkelakar layaknya game serupa. Namun, belum jelas apakah ia akan menjadi trend baru di genre battle royale mengingat resepsinya kurang begitu meriah dan hanya digemari golongan tertentu.
Spellbreak saat ini sudah bisa dimainkan di PC (via Epic Games Store), PlayStation 4, Xbox One, dan Nintendo Switch. Gamenya miliki sistem crossprogression dan crossplay, dengan kata lain player bisa menikmatinya tanpa bingung untuk memilih platform manapun.
Baca lebih lanjut tentang Spellbreak, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com