The Callisto Protocol diumumkan lewat The Game Awards 2021 minggu lalu dan game ini cukup menarik perhatian penggemar genre horor. Game dikembangkan oleh studio baru, Striking Distance Studios, yang dibangun oleh Glen Schofield, manager dari Visceral Games yang dikenal akan franchise Dead Space.
Lewat sesi Q&A yang dilakukan via Discord, Schofield jelaskan bahwa game ini ditangani langsung oleh developer veteran Dead Space seperti Steve Papoutsis dan mereka berencana menjadi game terbarunya ini “game terseram sepanjang masa.”
“Kami telah melakukannya dengan Dead Space, kami ingin mengulangnya lagi,” ungkap Schofield.
Tak ingin mengulangi kesalahannya di Dead Space 3, The Callisto Protocol takkan dukung co-op. Baginya imersi, sensasi dan cerita game horor akan lebih efektif apabila dipresentasikan sebagai game single-player. Coop mungkin diminati banyak gamer namun tidak cocok dengan direksi yang mereka inginkan.
“Terkadang ketika dibuat co-op, kamu tidak akan mengikuti arahan game dan kamu tidak mengikuti ceritanya, tak hanya itu, kami memang ingin game dibuat seperti ini [single-player] – kami ingin kamu sendiri. Itu yang membuat game ini seram,” jelas Schofield.
Sementara itu, The Callisto Protocol disebut sebagai game yang berlatar di semesta yang sama dengan PUBG. Game akan berlatar 300 tahun setelah game battle-royale populer tersebut. Hal ini membuat banyak gamer mengangkat alis melihat PUBG bukanlah game yang dimainkan orang untuk aspek cerita, dan mayoritas tidak tahu kalau game tersebut miliki lore. Kita lihat saja nanti bagaimana game ini akan mengeksekusi hal tersebut.
The Callisto Protocol masih jauh dari kata rampung. Game direncanakan rilis pada tahun 2022 mendatang untuk console next-gen dan PC, namun Schofield ungkap bahwa mereka akan bagikan info baru dalam “beberapa bulan mendatang.”