Peter Molyneux merupakan developer veteran di balik game-game klasik seperti Black and White, Dungeon Keeper, Fable, dan masih banyak lagi. Namun reputasinya mulai jatuh setelah beberapa proyek yang dianggap terlalu ambisius dan terkesan “dibuat-buat” saat dipresentasikan mulai dari Fable 3 hingga Godus, membuatnya dijuluki sebagai “snake oil salesman” dari industri video game.
Setelah cukup lama menghilang, ia kembali dengan proyek baru, namun sayangnya proyek kali ini cukup mengundang kontroversial karena game yang dikembangkan ialah game berbasis NFT, teknologi blockchain yang penuh kontra di mata netizen dan media.
Dinamai “Legacy”, game ini ditujukan sebagai “game bisnis” dimana pemain membeli tanah sebagai NFT lalu membangun bisnis in-game lewat membangun gedung dan produk digital secara virtual. Kemudian produk bisnis ini dapat diperjual belikan dengan LegacyCon berbasis Ethereum untuk hasilkan uang asli.
Game ini sebenarnya belum rilis hingga tahun depan, namun dengan panas dan trending-nya NFT sekarang, orang telah membeli lebih awal barang NFT yang disediakan game. Dilansir dari IGN, game telah berhasil menjual produk NFT berupa petak tanah di game dengan total $53 juta. Yang paling mahal di antaranya ialah tanah London yang terjual $900,000 atau sekitar Rp 12,9 miliar.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, game belum rilis hingga tahun depan, maka tanah yang dibeli belum dapat diakses sama sekali. Tapi tidak menghalangi para penggila NFT untuk berinvestasi lebih awal.
Yang menjadi pertanyaan ialah apakah investasi ini akan membuahkan hasil di kemudian hari untuk para early investor-nya? Kita lihat saja nanti.
Baca pula informasi lainnya beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.
For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com