Terhitung sudah sejak tanggal 14 Februari lalu PUBG Lite untuk platform PC dirilis untuk regional Indonesia. Setelah sebelumnya PUBG Corp mengkampanyekan PUBG Lite sebagai versi super ringan dan super bersahabat dengan para pengguna PC “kentang”.
Walau bukan terbilang hal baru, PUBG Lite memang pada awalnya sudah dirilis beberapa bulan yang lalu. Namun saat itu hanya tersedia untuk regional Thailand saja. Beberapa bulan berselang, akhirnya PUBG Corp selaku developer pun mengumumkan akan memperluas layanan beta test ke berbagai negara seperti Banglades, Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Indonesia.
Sebagai salah satu player yang telah memainkan game ini dari awal perilisannya di Thailand hingga di Indonesia, PUBG Corp masih terbilang sangat kurang memuaskan.dari segi optimalisasi in-game. Bukan tanpa alasan, hampir sebagian besar player pun merasakan hal yang sama.
Masalah klasik yang dulu sempat ramai ditujukan untuk PUBG aslinya di steam, bahkan saat ini berpindah ke PUBG Lite, yaitu masalah rendering objek yang lambat ketika player telah terjun dari parasut mereka dan terpaksa harus menunggu beberapa saat hingga game dapat me-render objek (seperti rumah dan lainnya) secara utuh.
Tidak cukup sampai disitu, di dalam PUBG Lite yang hingga tulisan ini dibuat pun terdapat sebuah bug yang sangat fatal dan seharusnya tidak boleh terjadi menyangkut dengan efek yang diberikannya kepada gameplay. Mari kita sebut saja “Bug Suppressor+M416”, ialah bug yang membuat suara yang dihasilkan dari dua kombinasi senjata dan muzzle tersebut menjadi sangat-sangat membingungkan untuk tim lawan.
Masalah suara yang ditimbulkan dari bug tersebut seolah terdengar sangat dekat dengan posisi musuh yang ada di sekitarnya yang nyatanya justru berkebalikan.
Harapan akan adanya perbaikan sesegera mungkin pada update selanjutnya sudah menjadi harapan utama bagi setiap player PUBG Lite saat ini. Bukan merujuk pada usianya yang masih muda di Indonesia dan statusnya yang masih Beta, tetapi adalah penekanan fokus yang lebih intens diberikan kepada bug fixing dan bukan kepada orientasi mikrotransaksinya.
Bagaimana menurut kalian brott? apakah kalian setuju dengan dengan pernyataan di atas? isi di kolom komentar ya.. dan jangan lupa untuk cek artikel seputar PUBG Lite lainnya di Gamebrott, atau artikel keren lainnya oleh Angga Riyandi.