Pada akhir bulan September 2021, para pemain Genshin Impact dihebohkan dengan rumor mengenai rapat pemerintah Cina. Rumor tersebut menjelaskan diskusi tentang regulasi sensor pada video game yang harus diterapkan bagi pihak industri video game ketika merilis produk mereka di negara Cina. Berita ini viral dan memberikan rasa kekhawatiran bagi pihak, baik itu gamer maupun pihak industri video game.
Benarkah Genshin Impact dan video game lainnya akan lebih banyak kena sensor di Cina?Pada kesempatan kali ini, Gamebrott akan mengungkap fakta berdasarkan informasi yang kami dapatkan. Daripada bingung dan penasaran, mari kita mulai saja pembahasannya.
Daftar isi
Asal Usul Rumor Genshin Impact dan Video Game Lainnya akan Lebih Banyak Kena Sensor di Cina
Rumor tersebut berawal dari sebuah website dari Jepang bernama Anime-News. Pada sebuah postingan pemilik akun tidak bernama menunjukkan sebuah screenshot yang disebut sebagai propaganda pemerintah Cina untuk membatasi produk video game dari Jepang ataupun dari negara lainnya.
Postingan tersebut menjelaskan beberapa poin yang dilarang oleh Chinese Communist Party (CCP) terkait produk video game yang ada di negara mereka. Berikut beberapa poin penting yang disebut oleh pemilik akun tidak bernama di Anime-News:
- Shin Megami Tensei 4 Apocalypse dan Civilization disebut sebagai penyimpangan sosok penting dalam sejarah dan juga dalam religi dan kepercayaan.
- Onmyoji dan Arknights memberikan kultur Jepang yang terlalu kental.
- Larangan terhadap unsur-unsur fasisme militer Jepang pada game, seperti Nobunaga’s Ambition, Gendai Daisenryaku, Azur Lane, Black Surgenight, Kantai Collection dan hal-hal bertemakan Shinsengumi.
Berita tersebut memunculkan dugaan bahwa CCP dan pemerintah Cina berencana akan memperketat aturan produk video game berdasarkan poin di atas dengan melakukan lebih banyak sensor.
Dan yang membuat kaget banyak orang adalah, pada rapat tersebut diperlihatkan gambar karakter Venti dari Genshin Impact. Kemunculan Venti pada rapat disebut sebagai karakter pria feminin yang dilarang oleh pemerintah Cina.
Rapat Game Publishers Publications Committee
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, rapat tersebut diselenggarakan oleh Game Publishers Association Publications Committee atau disingkat GPC yang berlangsung di Cina. Pada rapat GPC dengan turut menghadirkan perwakilan dari CCP membahas mengenai pengumuman regulasi guideline terbaru. Guideline tersebut untuk 213 video game dari berbagai pihak termasuk NetEase, Tencent dan Sony Interactive Entertainment Shanghai.
Selain itu, rapat tersebut menjelaskan mengenai bahaya ketagihan bermain video game pada anak-anak di bawah umur. Hal ini sudah menjadi wacana mereka dalam beberapa waktu terakhir.
Secara keseluruhan, pihak GPC mengingatkan kembali kepada pihak industri video game mengenai regulasi negara mereka yang harus diterapkan, seperti penggunaan nama asli, menggunakan fitur face recognition, pengaturan waktu bermain dan lainnya. Regulasi ini tidak hanya diperuntukkan bagi industri video game dari Cina, tapi juga berlaku untuk pihak luar yang ingin mendistribusikan produk game mereka ke negara mereka.
Unsur Konten Video Game yang Dilarang oleh Pemerintah Cina dan Perlu Adanya Perubahan
Dilaporkan juga pihak industri video game harus menghindari unsur-unsur konten yang dilarang oleh pemerintah Cina, seperti:
- Karakter pria yang maskulin, feminin dan Boys Love (BL) yang dianggap “budaya yang buruk”.
- Unsur horror, kekerasan, kebrutalan.
Rapat tersebut juga menyebutkan poin-poin yang sudah saya jelaskan sebelumnya terkait larangan CCP terhadap video game dari website Anime-News. Namun poin-poin tersebut lebih mengutarakan dalam memberikan contoh game yang dilarang. Mereka ingin pihak industri video game dapat mengurangi, memperbaiki dan mengubah konten seperti itu.
Sementara video game dengan konten yang dilarang sudah ada sebelum regulasi ini diberlakukan, pihak GPC, CCP ataupun pemerintah Cina akan memberikan kelonggaran. Konten tersebut tidak langsung dihapus begitu saja dan akan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan regulasi baru ini.
Pemerintah Cina meminta kepada pihak industri video game untuk mengikuti prosedur sesuai regulasi yang berlaku. Terlebih bagi mereka yang ingin mendistribusikan produk video game di negara tersebut. Prosedur tersebut mulai dari proses review, penyetujuan dan pemberian lisensi oleh CCP.
Kesimpulan: Regulasi Video Game Lebih Ketat di Cina Dibandingkan Negara Lainnya
Jadi berdasarkan informasi yang kami dapatkan, bisa disimpulkan bahwa regulasi pemerintah Cina terhadap video game lebih ketat jika dibandingkan negara lain seperti Jepang ataupun negara lainnya.
Pemerintah Cina juga memikirkan regulasi tersebut tidak terlalu menyudutkan pihak industri game terlebih yang berasal dari negara mereka. Meskipun begitu, beberapa pihak terlebih para gamer menganggap regulasi tersebut terlalu berlebihan. Bahkan dapat merugikan pihak industri video game lokal dengan regulasi yang rumit.
Pembatasan konten dan adanya sensor game akan lebih besar pengaruhnya pada game dengan unsur-unsur yang dilarang oleh Cina. Terlebih pada hal-hal yang berkaitan dengan kultur Jepang. Sementara itu dijelaskan juga terkait game-game yang memiliki unsur kultur Jepang yang hanya sebagian kecil dari keseluruhan konten. Pemerintah Cina meminta agar pihak industri game mengubahnya sesuai regulasi yang telah ditetapkan.
Itulah informasi mengenai fakta dari rumor Genshin Impact dan video game lainnya akan lebih banyak kena sensor di negara Cina. Bagaimana menurut kalian mengenai regulasi pemerintah Cina terkait regulasi video game?
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Genshin Impact, Cina atau artikel lainnya dari Muhammad Faisal. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com