Crafting, bagaimana ia bekerja?
Sejak pengumuman Season 6 Apex Legends, player digoda akan kehadiran fitur baru yakni crafting. Umumnya, crafting hanya akan muncul dalam game MMORPG atau sejenisnya, namun kehadirannya dalam game fast-paced battle royale tentu mengundang berbagai pertanyaan besar dari para fansnya. Kabar baiknya, Respawn Entertainment akhirnya berikan detilnya.
Mark Yampolsky selaku system designer Apex Legends jelaskan beberapa informasi terkait fitur crafting gamenya. Melalui devstream ia mengaku bahwa fitur ini merupakan satu-satunya fitur yang belum bocor oleh dataminer sebelum akhirnya diumumkan.
Crafting merupakan fitur yang Mark ciptakan untuk player yang lebih suka bermain pasif dan lebih menyukai eksplorasi. Fitur ini akan miliki rotasi senjata, armor, amunisi, hingga attachment termasuk hop-up baik harian maupun mingguan. Namun cara untuk membuatnya terbilang cukup unik.
Terdapat material yang bisa dikoleksi yang tersebar di penjuru map dengan sebuah tabung yang berubah-ubah lokasinya di setiap match. Material ini akan bisa dikumpulkan dan dibawa ke sebuah alat bernama Replicator, sebuah “3D printer” yang akan memproses material tersebut.
Dalam replicator, player akan bisa membuat apapun yang mereka inginkan dari delapan item yang disajikan. Mulai dari senjata, hop-up, hingga armor. Beberapa item akan berubah setiap hari dan minggunya, jadi player takkan bisa membuat senjata yang sama setiap harinya karena adanya rotasi tersebut.
Item yang miliki rotasi harian antara lain adalah senjata dan attachment. Attachment yang disajikan akan sesuai dengan senjata yang ada, jadi tidak akan ada attachment yang tidak cocok dengan pilihan senjata. Misalnya saja EVA-8 + Double Tap Trigger + 1x Threat Scope, atau Wingman + Skullpiercer + Extended Heavy Mag Lv 3.
Sementara rotasi mingguan akan terbatas pada equipment dan item konsumsi level tinggi. Mulai dari backpack, helm, knockdown shield, hingga mobile respawn beacon.
Tak hanya itu saja, crafting juga miliki item permanen yang takkan berubah sama sekali. Misalnya saja amunisi dan medkit.
Sistem crafting ini juga bisa meningkatkan evo shield dengan mengupgradenya atau mengurangi poin damage yang dibutuhkan untuk membuatnya berubah. Player akan dengan sangat mudah diserang ketika mereka tingkatkan armornya tersebut, namun sebagai kompensasinya armor yang telah diupgrade akan miliki energi shield penuh meskipun sebelumnya mungkin telah berkurang.
Mark juga jelaskan bahwa dengan implementasi sistem crafting, maka Apex Legends akan ubah semua armor yang ada menjadi Evo Shield. Dengan kata lain, player bisa mengupgradenya dengan menyerang musuh atau melalui replicator.
Menariknya, meskipun replicator dan material akan muncul di beberapa tempat tertentu secara acak, namun di tengah permainan akan ada replicator yang turun dari luar angkasa layaknya care package drop. Item yang masuk rotasi replicator juga takkan bisa didapatkan di map. Jadi, misalnya hari selasa Spitfire menjadi senjata yang masuk rotasi, maka mau tak mau player harus melakukan crafting senjata tersebut dan takkan bisa menemukannya di map.
Season 6 Apex Legends akan hadir hari ini jam 12:00 WIB di PC, PlayStation 4, dan Xbox One. Player yang menunggu gamenya via Nintendo Switch dan Steam akan menunggu lebih lama hingga musim gugur 2020 nanti.
Baca lebih lanjut tentang Apex Legends, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com