Kenaikan tertinggi yang sudah dicapai EA
Gagal dalam mencapai target penjualan game Star Wars Battlefront II rupanya bukan menjadi sebuah kerugian yang vital buat EA. Karena beberapa saat berselang setelah EA mengumumkan akan memasukkan kembali fitur Microtransaction ke dalam game Star Wars Battlefrontnya, EA mendapat angin segar ketika melihat sahamnya kembali naik lagi setelah dulunya juga sempat naik di saat kontroversi mengenai game Star Warsnya berakhir.
Sampai di tanggal 31 Januari kemarin, Saham EA telah mengalami pelonjakan yang cukup drastis hampir ke angka 7% atau lebih tepatnya 6,96%. Dimana harga saham EA pada saat itu telah naik menjadi 126.96 USD, sebelumnya Gamebrott juga sudah memberitakan kenaikan saham EA sebelumnya yang menjadi 117.67 USD. Kenaikan hampir sebanyak 7% itu disebut-sebut sebagai kenaikan saham paling tinggi semenjak EA berdiri.
Lalu dalam 2 hari selanjutnya, terhitung hingga hari ini, saham EA masih tetap naik secara sedikit demi sedikit ke angka 128.18 USD. Kenaikan tersebut kabarnya merupakan efek domino dari hasil laporan finansial EA pada kuartal ketiga yang dibeberkan melalui transkrip teleconference kemarin. Dalam laporannya, seperti yang kita ketahui dari artikel kami sebelumnya bahwa pada rentang kuartal tersebut EA sudah meraup omset sebanyak 1,230 miliar USD.
Hal inilah rupanya yang membuat para investor semakin tertarik untuk menginvestasikan kembali uangnya kepada EA. Ditambah bahwa EA nantinya menargetkan untuk bisa memperoleh pendapatan hingga total 5,1 Millyar USD ketika tahun fiskalnya selesai di akhir bulan Maret nanti. Pada sekitaran tahun 2018 ini, EA juga memiliki banyak kesempatan dalam merilis game-game bertemakan olahraga seperti FIFA 19, Madden, NHL, dan tak ketinggalan bahwa tahun ini adalah tahun piala dunia.
Jadi bisa dipastikan bahwa ini adalah momentum yang tepat buat EA untuk meraup banyak uang, entah lewat kualitas game yang akan mereka rilis ataupun melalui layanan microtransactionnya.
sumber: Gamespot