Kualitas bermain game di usia dewasa – Masih teringat di zaman SD, penulis selalu bangun lebih pagi untuk bermain gameboy, handheld pertama yang dihadiahkan ke penulis ketika ulang tahun. Bisa dikatakan zaman itu, bermain sesama teman yang notabene adalah gamer jauh lebih asyik dari pada berolahraga atau main kejar-kejaran layangan.
Sepulang sekolah, ketika SMP pun penulis masih sempat pergi ke rumah teman yang punya konsol PS1. Game yang dimainkan juga tidak jauh dari JRPG seperti Suikoden II. Karena itulah, penulis bisa kepincut dengan game JRPG seperti Final Fantasy series, Xenoblade series, Tales, dan banyak lagi.
Namun semakin dewasa rasanya bermain game tidak lagi seasyik dulu ketika masih bocah. Padahal seharusnya kita sudah bisa bebas memainkan game apa pun karena kondisi finansial juga memungkinkan. Tapi, apa yang membuat bermain game di usia dewasa menurun drastis kualitasnya?
Disclaimer: Hal seperti ini pastinya tidak dialami oleh semua orang. Karena masih banyak sekali gamer yang sudah berumur tetapi masih merasa sangat fun dalam bermain game. Artikel ini lebih kepada pengalaman pribadi penulis yang pastinya sangat subyektif.
Daftar isi
Umur Adalah Faktor Menurunnya Kualitas Bermain Game di Usia Dewasa, Why?
![[OPINI] Mengapa Umur Mempengaruhi Kualitas Bermain Game di Usia Dewasa? 2 Image](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/03/image-153-1024x575.webp)
Gamer zaman sekarang memang sangat dimanjakan. Terlebih karena informasi tentang game sudah bisa didapatkan dengan mudah. Untuk mereka yang sudah berumur pun, akses terhadap device gaming baru dan juga game itu sendiri juga jadi jauh lebih mudah dibanding ketika kita masih SD.
Selain karena sudah punya penghasilan, pilihan gaming device juga jauh lebih mudah karena banyaknya tersedia di marketplace online. Beda dengan dulu ketika membeli konsol dan game harus langsung ke toko dan berdoa ada stok yang tersedia.
Tapi, kita bukan membahas soal itu. Yang mau penulis bahas sekarang adalah mengapa di usia yang dewasa ini bermain game tidak lagi seasyik ketika masih kecil. Setidaknya, ada beberapa alasan yang bisa penulis simpulkan:
1. Banyak Tanggungan
![[OPINI] Mengapa Umur Mempengaruhi Kualitas Bermain Game di Usia Dewasa? 3 Image](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/03/image-154-1024x648.webp)
Tidak perlu menjadi generasi sandwich untuk bisa mengalami hal ini. Ya, karena sejatinya mau gimana pun ketika dewasa berarti ada hal yang harus kita bayar setiap bulannya. Mulai dari belanja bulanan, tagihan baik listrik, air, internet dan sebagainya. Hingga menyisihkan uang untuk menabung.
Jadi ketika kita harus mengeluarkan uang yang susah payah dikumpulkan hanya untuk membeli game, pastinya ada beban pikiran yang menyertai. Belum lagi kita tidak akan bisa betah berlama-lama memainkan game karena kepikiran dengan pengeluaran yang terasa mubazir tadi.
2. Merasa Waktu Terbuang Sia-Sia
![[OPINI] Mengapa Umur Mempengaruhi Kualitas Bermain Game di Usia Dewasa? 4 Reducingtime](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/03/Reducingtime-1024x611.webp)
Bermain game berarti kita harus meluangkan waktu berjam-jam dalam sehari kita yang jumlah tidak banyak ini. Jadi, bermain game di kala senggang ini kebanyakan malah membuat overthinking kalau waktu adalah sesuatu yang berharga dan sebaiknya digunakan untuk hal yang berfaedah.
Jadi, otak kita akan berpikir kalau gaming adalah sesuatu yang sia-sia dan sebaiknya digunakan untuk mencari uang tambahan, atau memikirkan ide usaha, dan hal produktif lainnya.
3. Prioritas Hidup Berubah
![[OPINI] Mengapa Umur Mempengaruhi Kualitas Bermain Game di Usia Dewasa? 5 Image](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/03/image-155-1024x647.webp)
Di masa sekolah, prioritas kamu adalah belajar dan bermain. Sehingga waktu di luar sekolah bisa dimanfaatkan untuk bermain game. Tapi, ketika sudah memasuki era harus bekerja, waktu yang tersita jadi jauh lebih banyak dan perlahan itu akan menggeser prioritas kamu.
Kamu tidak akan lagi merasa bermain game jauh lebih penting dari melakukan tugas orang dewasa, mencari nafkah dan mungkin pasangan hidup. Atau bisa saja waktu bermain game kamu malah harus digunakan untuk bermain bersama anak yang memang jauh lebih berharga.
4. Sudah Terlalu Banyak Memainkan Game
![[OPINI] Mengapa Umur Mempengaruhi Kualitas Bermain Game di Usia Dewasa? 6 Image](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/03/image-156.webp)
Ada namanya fase jenuh karena kita sudah terlalu banyak terekspos dengan sesuatu yang sama setiap hari. Gaming juga sama karena bisa saja kita memang membutuhkan refreshing karena bermain game setiap hari malah akan jadi seperti rutinitas.
Terutama kalau game yang dimainkan bertahun-tahun hanyalah game yang itu saja atau kalau kamu bermain game gacha, rasanya daily quest akan menjadi hal yang membosankan secara cepat.
5. Game Modern Tidak Lagi Menarik
![[OPINI] Mengapa Umur Mempengaruhi Kualitas Bermain Game di Usia Dewasa? 7 Ss 2f026b10ab2facd11820737453512b3b88c5a863.1920x1080](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/03/ss_2f026b10ab2facd11820737453512b3b88c5a863.1920x1080-1024x576.webp)
Game di zaman dulu tentu sangat jauh berbeda dengan game saat ini. Sebut saja mekanik gameplay dan grafis adalah salah satu yang mengalami pergeseran dan peningkatan drastis. Belum lagi game modern seperti hanya memedulikan grafis di atas segalanya, walau tidak semua.
Rasanya game triple A masa kini kalau tidak remake game lama ya sudah pasti game yang tidak di-optimize. Sangat jarang sekali bisa menemukan game yang benar-benar klop di hati untuk saat ini, setidaknya bagi penulis.
6. Hilangnya Teman Mabar
![[OPINI] Mengapa Umur Mempengaruhi Kualitas Bermain Game di Usia Dewasa? 8 Image](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/03/image-157-1024x629.webp)
Masih ingat dengan teman raid dungeon kamu yang sangat klop itu? Atau squad dan guild yang sangat solid? Kemana mereka sekarang? Pastinya banyak dari kamu yang menjawab kalau mereka sudah berhenti bermain game dan punya hidup mereka sendiri.
Atau sebenarnya kamu juga sudah melakukan hal yang sama seperti mereka. Ya, tidak dapat disalahkan sih memang. Hidup penuh dengan berbagai fase dan mungkin kamu sudah berada di fase tidak lagi mempunyai kapasitas dan waktu luang untuk bermain game online.
Inti dari semua ini adalah hanya sedikit curhatan dari penulis. Meski tidak lagi seantusias ketika berhasil menamatkan Suikoden di PS1, penulis masih tetap berusaha untuk menamatkan beberapa game yang menurut penulis seru. Seperti beberapa hari lalu penulis menamatkan seri Xenoblade hingga judul ketiganya dan cukup terhibur. Kalau kamu gimana? Apakah masih ada passion dalam gaming di hidup kamu?
Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.