Bermain Video Game Otak – Bagi sebagian orang awam, kebiasaan bermain video game secara tidak teratur dianggap lebih memunculkan efek negatif daripada positifnya. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan berbagai hasil penelitian dari sekelompok Peneliti terhadap bermain video game yang bisa berdampak secara positif bagi mereka yang memainkannya.
Salah satunya sebuah hasil studi mengungkap bagaimana bermain video game dalam 30 menit bisa efektif melawaan penuaan pada otak. Seperti apa detail hasil studinya?
Bermain Video Game dalam 30 Menit Efektif Lawan Penuaan Otak Menurut Hasil Studi

Berdasarkan jurnal JMIR, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui dampak dalam bermain video game terhadap otak. Penelitian ini melibatkan 92 partisipan orang Dewasa yang sehat, dengan usia rata-rata 72 tahun. Para partisipan dibagi secara acak menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama (eksperimental) ditugaskan untuk memainkan game asah otak yang dirancang secara spesifik untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan dan ketepatan kognitif. lalu untuk kelompok kedua (kontrol) memainkan permainan komputer kasual yang tidak menuntut kecepatan berpikir, mirip dengan permainan Solitaire.
Durasi intervensi untuk kedua kelompok ditetapkan selama 10 minggu, dengan total waktu bermain 35 jam, atau ekuivalen dengan sekitar 30 menit per hari. Dan dari hasil studi tersebut menampakkan perbedaan signifikan pada kelompok eksperimental berbanding dengan kelompok kontrol.
Hasil Studi yang Didapatkan dari Peneliti

Data pemindaian otak mencatat adanya peningkatan aktivitas asetilkolin sebesar 2,3% pada kelompok yang memainkan video game berbasis kecepatan. Asetilkolin adalah senyawa kimia (neurotransmitter) krusial di otak yang berperan penting dalam mengatur memori dan perhatian.
Meskipun angka 2,3% tampak kecil, signifikansinya menjadi jelas jika dibandingkan dengan laju penuaan alami. Para peneliti memperkirakan bahwa penurunan aktivitas senyawa ini akibat penuaan normal adalah sekitar 2,5% per dekade.

Dengan demikian, peningkatan yang dicapai melalui latihan intensif selama 10 minggu ini secara efektif berhasil mengimbangi penurunan kognitif yang umumnya terjadi selama hampir satu dekade. Peningkatan aktivitas ini terdeteksi secara spesifik di area otak yang bertanggung jawab atas fokus dan fungsi memori.
Kendati demikian, intervensi ini tidak menghentikan proses penuaan secara keseluruhan. Namun, temuan ini memberikan bukti ilmiah pada manusia bahwa kesehatan otak dapat dilatih secara aktif.
Studi ini membuka peluang bahwa latihan kognitif yang intensif, khususnya yang berbasis kecepatan, terbukti dapat membantu memperlambat sebagian dari penurunan fungsi otak yang terjadi secara alami.
Tentunya, menjaga otak tetap aktif dengan stimulasi dan tantangan yang terarah merupakan strategi yang valid untuk membantu memelihara ketajaman kognitif lebih lama. Apalagi dalam bermain video game yang digemari oleh banyak orang dari berbagai kalangan umur.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Video Game atau artikel lainnya dari Seno Triadi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

















