[Bacotan Sotoy] Bisa Emang Game Marvel’s Avengers “Comeback” ?

Marvel Avengers Comeback

Tahukah kamu kalau game ini sedang sangat flop ?

Sejak pertama kali memunculkan trailernya di tahun 2017 kemarin, keberadaan game Marvel’s Avengers sempat membawa suatu antusiasme hype yang sungguh luar biasa. Namun sekarang ? Game ini ironisnya tengah terpuruk. Punya resepsi yang tergolong campur aduk, banyak kekecewaan yang timbul ketika game keluaran Square Enix dan Crystal Dynamics tersebut rilis pada bulan September kemarin.

Bahkan yang lebih parahnya lagi, game ini dihadapkan pada situasi yang telah sukses membuat Square Enix dan para investor-investornya merasa pusing. Catatan omset bersih yang diraihnya sama sekali tidak mampu untuk menutup kerugian $67 juta yang sudah terlanjut mereka alami. Dalam mengukur sisi kepuasan para gamer pun, sebagian besar pemainnya juga sangat tidak puas dengan isi sajian yang dipunya oleh game Marvel Avengers. Di Steam saja, menyentuh angka sekitar 1000 pemain yang masih bermain menjadi satu capaian yang dirasa “mending” bagi game ini.

Termasuk juga untuk saya sendiri, game superhero ini boleh dibilang punya kekurangan dan kelebihan yang amatlah saling menyaingi untuk ukuran game AAA. Dimana semuanya bermula dari keputusan kontroversial Square Enix dan Crystal Dynamics yang menjadikan Marvel’s Avengers sebagai game “live service”. Alias, merupakan game dengan konten yang bisa semakin berkembang dari waktu ke waktu.

Walau sebenarnya tidak salah juga untuk membuat game Marvel’s Avengers ke arah yang seperti itu, cara Crystal Dynamics dalam mengeksekusikannya sendiri benar-benar sangat buruk. Dengan banderol $60, game ini serasa seperti game yang masih setengah jadi. Komponen multiplayer dan misi-misi opsional yang dihadirkan terlampau memprihatinkan meski punya kelebihan kuat di aspek gameplay combat dan campaign yang memang solid.

Mulai dari misinya yang terlalu generik, desain level yang selalu terasa sama, hingga absennya fitur untuk mengulang kembali uniknya bermain di misi campaign tentu telah membuat banyak gamer gerah. Bahkan sistem loot RPG-nya sendiri terkadang juga agak membingungkan dan kurang begitu memberi rasa adiksi untuk terus bermain. Apalagi dengan konten end-game yang masih setipis itu dalam selang waktu penyajian update yang kerap ditunda dan lambat. Selain itu, masih belum ditambah pula dengan serba-serbi permasalahan teknis serta optimisasi yang sangat merugikan kenyamanan bermain dan juga keputusan tak populer untuk menghadirkan karakter Spider-Man secara eksklusif di konsol Playstation.

Melalui berbagai kekurangan dan keputusan yang cukup dipertanyakan tersebut, Marvel Avengers jelas sukses mengubah citranya sebagai game yang kini sudah tidak bisa lagi dipercaya. Baik itu oleh sebagian besar playerbase, hingga influencer atau reviewer yang tak mau pandang bulu dalam menyuarakan rasa ketidaksukaan mereka pada game ini.

Bisa “comeback” atau nggak nih ?

Dari sana, apakah nasib game Marvel’s Avengers sudah resmi tamat ? Atau suatu saat nanti, ia malah bisa berubah menjadi game yang minimal layak atau malah sangat dicintai seperti No Man’s Sky, Warframe, Sea of Thieves, hingga Star Wars Battlefront 2 ? Mengingat kebetulan, update dari karakter hero baru Kate Bishop dijadwalkan akan segera meluncur malam ini.

Setiap orang yang masih tetap cukup klik dan tersentuh dengan sisi kepositifan game ini tentunya sangat mengharapkan bila game Marvel’s Avengers bisa “comeback”. Tak terkecuali untuk saya pribadi yang sudah menghabiskan waktu 100 jam lebih dalam mengutak-atik keseruan gameplay combat Marvel’s Avengers yang sebenarnya adiktif. Namun bila mencoba realistis, perjuangan Crystal Dynamics di sini sama sekali tidaklah akan mudah.

Bila dibandingkan dengan game-game lain yang sudah lebih dulu “comeback”, mereka punya berbagai spesifikasi permasalahan atau situasi yang sungguh berbeda bila dibandingkan dengan apa yang dialami oleh Marvel’s Avengers. Hal yang paling saya pribadi khawatirkan adalah seberapa kuat empati pihak investor seperti Marvel/Disney serta publisher Square Enix untuk mau menoleransi kegagalan game ini ?

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Kerugian $67 juta jelaslah bukanlah angka yang sedikit. Apalagi untuk game yang diadaptasi dari franchise komik superhero Marvel yang luar biasa populer sekelas Avengers. Pastinya ada sebuah batas yang tidak boleh mereka diamkan begitu saja. Entah dalam mengharapkan game ini untuk bisa kembali dari hasil penambahan konten baru atau ketika memilih untuk langsung menutup pengembangan gamenya bila lagi-lagi gagal dalam menjaring jumlah pemain.

Sisi baiknya, sejauh ini tidak ada berita-berita miring terkait bagaimana jalannya pengembangan game Marvel’s Avengers di balik layar pasca rilis. Pihak Crystal Dynamics sendiri memang mengakui ada sebuah kesulitan kerja yang harus dihadapi entah itu karena faktor Covid ataupun bahkan lembur (crunch). Namun, mereka hingga kini masih tetap kompak dalam berupaya membuat Marvel’s Avengers jadi lebih baik.

Beberapa dari tim developernya pun sewaktu-sewaktu juga selalu aktif berinteraksi sekaligus bercengkerama secara hangat dengan para gamer di server Discord resminya dalam mendiskusikan banyak hal.  Sehingga perlahan, sedikit solusi permasalahan game ini yang paling mendasar seperti soal ping serta sejumlah kepraktisan UX bermainnya pun telah berhasil disajikan.

Tentang penjadwalan konten yang bisa jadi masalah

Bila seandainya pun memang pasti “Comeback”, harus diakui bahwa kemungkinan besar game ini tidak akan menjalani comeback pada update konten karakter terkini seperti Kate Bishop. Tanpa perlu merendahkan ekspektasi, Crystal Dynamics masih punya banyak PR dalam memperbaiki struktur-struktur konten dalam game ini.

Mengingat kehadiran konten-konten multiplayer raid yang ditunggu seperti Cloning Lab dan konten boss Super Adaptoid pun malah ditunda dalam target waktu yang belum ditentukan. Sementara itu, Kita juga tidak tahu seberapa non repetitif serta panjangnya konten cerita di dalam misi khusus Kate Bishop. Semoga saja pertanyaan ini siap hadir dalam jawaban yang memuaskan.

Bahkan setelah kehadiran konten Kate Bishop, Crystal Dynamics hanya baru menjanjikan hadirnya update karakter Clint Barton (Hawkeye senior) pada sekitaran awal-awal 2021 mendatang. Dan mereka sama sekali tidak mengkonfirmasi bahwa itu bisa hadir di bulan Januari. Sehingga kehadiran hero serta misi dunia baru yang datang pada setiap kurun waktu 2-3 bulan sekali, jelas bukanlah merupakan bentuk penantian yang cukup diharapkan oleh para pemain.

Sembari saya nanti mungkin akan jauh lebih sibuk memainkan game Cyberpunk 2077 ketimbang game ini untuk sementara bila sesuai rencana, setujukah kira-kira kamu jika game Marvel’s Avengers bisa menjalani adanya proses “Comeback” ? Entah itu dalam jangka waktu yang pendek atau panjang ?


Baca pula informasi lain terkait game Marvel’s Avengers, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version