Telah berbulan-bulan yang lalu dirilis, PlayerUnknown’s Battlegrounds masih menjadi game paling populer yang dimainkan oleh gamer khususnya di PC bahkan dengan keberhasilan game kompetitor Fortnite yang terus naik daun dalam genre battle-royale. Salah satu masalah besar yang dialami game ini adalah eksistensi cheater yang tak kunjung selesai meski developer telah beberapa kali perbarui anti-cheat game mereka. Usaha terbaru yang diambil developer dalam melawan cheater kali ini adalah dengan menciduk langsung orang-orang yang dianggap telah kembangkan dan menjual program cheat ini.
Ditulis langsung di halaman post di Steam, Bluehole umumkan bahwa 15 tersangka utama dengan nickname “OMG”, “FL”, “??”, “??”, “??”, dan lainnya telah ditangkap untuk mengembangkan program hack, membuat marketplace untuk program tersebut, dan menjualnya. Para tersangka ini telah didendai oleh pihak developer sebesar 30 juta RNB (Renmibi) atau sekitar Rp71 miliar. Tersangka lainnya selain dari 15 tersangka utama ini masih dalam proses investigasi.
Bluehole menyebutkan bahwa program hack yang dibuat ini tak hanya merugikan pemain yang bermain jujur, tetapi juga pengguna cheat itu tersendiri. Program hack disebutkan memiliki virus berupa Huigezi Trojan Horse yang dimana virus ini dengan sengaja dibuat oleh developer program hack ini untuk mengontrol PC hingga mencuri informasi privasi dari PC cheater tersebut tanpa izin.
Ini bukan kali pertama cheater ditindak dengan serius oleh developer dan publisher PUBG, Tencent dengan bantuan dari beberapa partner sebelumnya juga telah berhasil menahan 120 orang developer cheat PUBG. Tindakan serius melawan cheater akan terus dilakukan oleh Bluehole, PUBG, maupun Tencent dan kasus penangkapan para kreator program cheat seperti ini tampaknya akan terus berjalan terus untuk kedepannya.