Dengan tingginya kebencian terhadap platform store milik developer Fortnite ini, wajar apabila banyak dari kita yang skeptis dengan performa pasar tiap game yang dirilis eksklusif di Epic Games Store, tetapi developer terus membual akan betapa larisnya game mereka di EGS khususnya CEO Gearbox – Randy Pitchford. Apakah benar pembeli game di EGS sebanyak yang dikatakan developer serta publisher, atau bualan mereka hanyalah omongan manis untuk menutupi keputusan kontroversial mereka telah mengambil kontrak eksklusif EGS?
Berdasarkan data yang diperkirakan oleh PlayTracker (via Wccftech), tampaknya performa jual yang didatangkan dari Epic Games dapat tergolong sangat baik. Dari perhitungan mereka terhadap 9 game eksklusif terbesar EGS, Borderlands 3 menjadi game terlaris dengan penjualan hampir mencapai 3 juta kopi, disusul dengan World War Z yang terjual lebih dari 1 juta kopi dan Metro Exodus yang terjual sebanyak 700 ribu kopi.
Kontrak eksklusifitas yang dilaporkan sangat tinggi, sistem bagi hasil yang lebih menguntungkan pemilik game, serta performa jual yang tinggi, bisa dibilang para publisher dan developer “menang banyak” dari kerjasama Epic Games ini. Kontroversi dan protes dari gamer PC mungkin dituai mereka akibat kontrak eksklusifitas ini, tetapi dengan performa yang memuaskan semacam ini tampaknya mereka tidak lagi pedulikan pers buruk yang diterima.
Epic Games dipastikan takkan berhenti dengan taktik eksklusif mereka dalam waktu dekat. Mereka menganggap strategi ini tak hanya sekedar senjata untuk berkompetisi dengan Steam, tetapi juga cara agar membantu banyak developer dalam pendanaan proyek mereka. Apa saja yang Epic Games tawarkan pada tahun 2020 ini, kita lihat saja nanti.
Baca pula informasi lain terkait Epic Games beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.