Dirilis tahun kemarin, Borderlands 3 sukses dengan performa penjualan yang sangat baik. Untuk semua developer di Gearbox, ini merupakan berita baik. Tak hanya usaha keras mereka terbayar tuntas dengan resepsi yang baik, tetapi juga mereka dijanjikan bonus menggiurkan apabila game menembus rekor yang diekspektasi. Sayangnya janji tersebut tidak terealisasi.
Dilaporkan oleh Kotaku, beberapa karyawan Gearbox mengeluhkan janji bonus yang tidak sesuai yang dijanjikan. Randy Pitchford, CEO dari Gearbox umumkan kepada karyawan apabila mereka tidak akan dapatkan bonus royalti besar yang telah dijanjikan jauh-jauh hari. Biaya pembuatan game melebihi ekspektasi ditambah dengan biaya besar lainnya yang diperlukan untuk keperluan perusahaan dijadikan alasan untuk keputusan tersebut.
Karyawan masih mendapatkan gaji tambahan, tetapi ratusan atau bahkan ribuan kali lebih kecil dari bonus menggiurkan yang mereka ekspektasi. Mengapa pembatalan bonus royalti sangat mengecewakan para karyawan di sana? Karena Gearbox dikenal sebagai salah satu studio AAA dengan gaji utama yang kecil bahkan dibawah rata-rata dibandingkan studio game lainnya. Untuk menutupi gaji kecil tersebut, sistem bonus melimpah menjadi penyeimbang. Usai Aliens Colonial Marine dan Battleborn gagal komersil, Perusahaan janjikan bonus yang mencapai 6 figur (angka) apabila Borderlands 3 sukses. Semakin lama mereka berada di Gearbox, bonus yang didapatkan juga semakin tinggi. Bonus menggiurkan tersebut menjadi motivator utama developer mau lembur dan berkerja di hari weekend untuk selesaikan Borderlands 3.
Gearbox memberikan komentar kepada Kotaku atas laporan ini, tetapi tidak membahas konflik yang dipermasalahkan. Mereka hanya menekankan kembali jika Borderlands 3 memang terjual laris dan tim di balik game tersebut akan diuntungkan dengan sistem bonus royalti yang perusahaan berlakukan.
Baca pula informasi lain terkait Borderlands, beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.