Meskipun telah dibantah dan dibuktikan bahwa Epic Games bukanlah “Chi-com Spyware”, gamer PC tetap bersikeras menolak menggunakan launcher ini untuk alasan tersebut. Keterlibatan Tencent akan perusahaan Epic Games membuat gamer skeptis akan layanan Epic Games Store dan membuat mereka merasa dimata-matai oleh perusahaan game terbesar Cina tersebut.
Tim Sweeney, bos dari Epic Games, kembali turun tangan untuk bantah satu persatu isu negatif tersebut. Lewat Twitter dirinya menyebutkan bahwa Tencent berperan sebagai investor semata dan tidak ada data pelanggan yang disebarkan kepada perusahaan tersebut.
Tencent has no access to customer data. The Terms of Service references data shared between Epic’s wholly owned international subsidiaries (which exist to process purchases and pay tax around the world). Tencent is an investor only and is not covered by that language.
— Tim Sweeney (@TimSweeneyEpic) April 10, 2019
Ketika diangkat kembali isi EULA yang menyebutkan bahwa Epic punya berhak untuk bagikan data mereka kepada Tencent, data yang dimaksud bukanlah data pelanggan tetapi data yang berurusan akan finansial dan data yang berhubungan akan proses pembayaran seperti pajak yang berlaku di tiap negara, dll.
Investors have access to Epic’s financial statements. For an example what’s in a company’s financial statement, look up EA’s financial statement online (it’s publicly available). Investors do not have access to Epic customer data.
— Tim Sweeney (@TimSweeneyEpic) April 10, 2019
Disisi lain, Epic Games akan teruskan tradisi eksklusifitas mereka ini dan terus membawa game baru untuk hadir ke Epic Games Store terlebih dahulu. Ketika ditanyakan apakah ada saat dimana developer indie kecil dapat merilis game mereka disana secara terbuka tanpa kontrak ekslusifitas apapun, Sweeney ungkap bahwa kemungkinan besar hal tersebut terjadi pada tahun ini tetapi belum dipastikan kapan.
Later in 2019, sorry we can’t move faster!
— Tim Sweeney (@TimSweeneyEpic) April 9, 2019