Brandoville Studios – Mungkin banyak gamer di Indonesia tidak mengetahui studio yang satu ini. Brandoville studio, sebuah perusahaan seni asal Indonesia yang dulunya merupakan bagian dari Lemon Sky Studios sebelum melepaskan diri pada tahun 2020 kemarin.
Meskipun baru saja tutup beberapa minggu lalu, para mantan pegawai studio tersebut mulai membagikan pengalaman mereka bekerja di lingkungan kerja yang dianggap buruk dan juga adanya pelanggaran HAM. Seperti apa kondisinya?
Alasan Brandoville Dikecam Netizen
Brandoville Studios didirikan oleh Ken Lai dimana Brandoville Studios berfokus sebagai perusahaan aset game yang menciptakan artwork dari game-game besar seperti Gears of Wars 5, The Last of Us Part 1, Final Fantasy VII Remake, dan masih banyak lagi.
Tutup pada pertengahan Agustus kemarin, para mantan pegawai mulai membagikan pengalaman buruk mereka selama bekerja di studio tersebut. Dan sepertinya pengalaman buruk ini sangat membuat netizen geram.
Pengguna Twitter bernama Bisher Dokkmak membagikan cuitan di Twitter/X yang berisikan bukti-bukti yang menguak pelecehan yang dirinya dan rekan kerjanya alami dibawah Co-Owner Brandoville yaitu Cherry Lai, yang merupakan istri dari sang CEO.
Beberapa hal yang telah dilakukan Cherry Lai kepada pegawainya berdasarkan dokumen tersebut dinilai netizen sangat mengerikan. Karyawan studio mengalami pelecehan fisik dan juga dimanipulasi.
Selain itu, terdapat bukti mengenai sang Co-Owner yang memaksa karyawannya untuk menampar diri sendiri sebagai bukti hukuman dan direkam melalui WhatsApp Video. Tidak hanya disitu saja, Terdapat juga kabar bahwa adanya paksaan untuk berhenti dan pemecatan karyawan yang melanggar hukum.
Perusahaan tersebut juga melanggar waktu jam kerja dimana terdapat pengakuan bahwa pegawai bekerja melewati jam kerja seharusnya. Para mantan karyawan studo Brandoville juga mengalami pelecehan verbal dan dipermalukan di tempat publik.
Yang cukup parah adalah tidak mengizinkan karyawan yang ingin mengambil izin ketika orang tuanya meninggal dunia dan memaksa pegawai untuk membawayar biaya dinas serta alat pekerjaan mereka dengan dana pribadi dimana hal tersebut merupakan tanggung jawab perusahaan.
Dengan alasan-alasan ini, tidak aneh jika Brandoville Studios dikecam oleh netizen di berbagai Sosial media. Dan ternyata, ini bukan kali pertama studio tersebut mendapat laporan atau pengakuan yang buruk.
Brandoville Studios Sempat Diekspos dalam Video Dokumentasi Pada Tahun 2021
Ini bukan kali pertama berita beredar terkait pengalaman buruk pegawa di Brandoville Studios. Sebelumnya, Channel YouTube People Make Games membuat dokumentasi yang mengekspos kondisi kerja yang buruk dan juga pelecehan yang terjadi di perusahaan tersebut.
Dan bahkan setelah video tersebut beredar, perusahaan ini semakin menjadi-jadi selama 3 tahun hingga mereka tutup pada bulan Agustus 2024 ini. Dan penutupan Brandoville Studios sepertinya bukan akhir perjalanan dari para pendirinya.
Setelah Brandoville Studios tutup, Ken dan Cherry Lai diketahui telah membuka studio baru bernama Lailai Studios. Dan pada halaman FP di Facebook studio baru ini, para netizen memberikan komentar-komentar pedas terkait kasus-kasus yang ada.
Hingga berita ini diangkat, Baik Ken dan Cherry Lai sendiri masih belum memberikan pernyataan resmi di akun Sosial Media ato platform manapun terkait tuduhan pelecehan lingkungan kerja ini.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita atau artikel lainnya dari Javier Ferdano. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com