GatorCheats dituntut kedua developer tersebut.
Bermain curang di game online kompetitif menggunakan software cheat memang sangat meresahkan banyak player. Dalih “ingin bersenang-senang” dengan merugikan player lain yang juga memiliki hak yang sama seolah dihalalkan demi menggunakannya. Keresahan ini juga dirasakan oleh pihak developer yang semakin lelah memperbaiki celah keamanan anti-cheatnya seiring banyaknya kasus yang terjadi. Jika sudah seperti ini, cara satu-satunya adalah menuntut secara hukum penyedianya langsung.
Jika umumnya para publisher dengan kondisi ekonomi mumpuni yang melakukan tuntutan, kali ini developer Bungie dan Riot Games yang melakukannya. Mereka menuntut penyedia cheat GatorCheats yang telah hasilkan puluhan hingga ratusan ribu dolar hasil dari penjualan cheatnya.
Menurut laporan Polygon, GatorCheats menjual software untuk bermain curang di Destiny 2 dan Valorant. Cheat Valorant dihargai sebesar $90 perbulan, $250 per-tiga bulan, atau $500 untuk selamanya. Sementara Destiny 2 dibanderol seharga $100 per-tiga bulan dan $200 untuk selamanya.
Cheat Valorant didesain untuk lakukan inject menu di dalam gamenya melalui “server” pihak ketiga dari GatorCheats. Ia bisa lakukan bypass anti-cheat Vanguard yang dibuat oleh Riot Games sekalipun.
Tuntutan tersebut bertuliskan bahwa cheat yang mereka jual yakni Gatorant (untuk Valorant) dan Destiny 2 Cheats mungkinkan player miliki kemampuan auto-aim, wallhack, hingga berikan informasi lain.
Ini bukan kali pertama developer menuntut GatorCheats, sebelumnya mereka pernah dituntut oleh Bungie dan berjanji takkan menjual cheat ke pelanggan baru dan hanya memberikan support pada yang telah membelinya. Namun sepertinya mereka kembali menjualnya di balik layar.
GatorCheats dituntut sesuai undang-undang hak cipta dengan pembayaran ganti rugi yang tidak disebutkan, menghentikan pembuatan, dan menutup semua aktivitas penjualan cheat termasuk aksesnya untuk siapapun. Pengacara kedua developer juga tuntut mereka untuk mengirimkan semua software dan laporan keuangan kepadanya.
Tentunya tuntutan hukum ini akan diproses selama beberapa bulan hingga akhirnya muncul keputusan.
Baca lebih lanjut tentang Bungie dan Riot Games, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com