Call of Duty merupakan salah satu franchise game paling terkenal serta paling sukses di zaman modern gaming saat ini, franchise ini berhasil menghasilkan miliaran dolar untuk Activision. Namun tahukah brott jika EA merupakan alasan utama kenapa franchise ini diciptakan?
Lewat wawancaranya bersama IGN, kreator Call of Duty yang sekaligus Co-founder dari Infinity Ward serta Respawn Entertainment, Vince Zampella, menjelaskan betapa tidak maunya dia bersama timnya dulu untuk berkerja dibawah pengawasan EA. Vince Zampella dulunya berkerja di sebuah studio bernama 2015 Inc, studio yang pernah mengurus Medal of Honor: Allied Assault. Game satu ini begitu sukses di pasar, hingga EA ingin memastikan franchise tersebut terus hidup dengan membawa studio tersebut menjadi studio internal dari EA.
Zampella tahu jika EA dikenal sebagai publisher yang sedikit keras dengan bawahannya, maka dari itu saat EA memaksa 2015 Inc untuk menjadi bagian dari mereka, Zampella bersama timnya memutuskan untuk bergabung bersama Activision dan membentuk Infinity Ward.
Disanalah dia dan timnya menciptakan Call of Duty, sebuah military shooter yang sengaja mereka buat sebagai “jari tengah” mereka untuk EA dan juga Medal of Honor. Dan tanpa mereka sadari, Call of Duty ternyata jauh lebih sukses dibandingkan Medal of Honor, hingga kini dikenal oleh banyak gamer seluruh dunia dan terus menghasilkan profit bagi Activision.
Sayangnya Zampela berserta temannya Jason West dipecat oleh Activision pada tahun 2010 untuk alasan “pembakangan”. Ironinya adalah setelah dipecat dari Activision, Zampella membentuk studio baru bernama Respawn Entertainment dan berkerja sama dengan EA, publisher yang dulunya dia tolak untuk diajak berkerja sama. Dia dan studio barunya kini dikenal banyak gamer lewat Titanfall, game yang disebut-sebut sebagai game yang membuat Call of Duty berpaling dari tema perang dunia menjadi perang sci-fi yang dibenci oleh fans hingga trailer Infinite Warfare menjadi video dengan dislike terbanyak di tahun 2016.
Source: IGN