Call of Duty Akhirnya Berhasil Tumbangkan Popularitas Battlefield Lewat Blackout

afwwa

Rivalitas dua franchise game FPS terbesar Battlefield milik EA dan Call of Duty milik Activision sudah berjalan selama bertahun-tahun. Call of Duty sendiri memang memimpin dalam hal penjualan, terutama di Amerika Serikat. Namun Battlefield pun melawan dengan popularitas pertempuran masif dan kendaraan perang yang memang tidak dimiliki oleh Call of Duty karena memang lebih berfokus pada pertempuran jarak dekat yang cepat.

EA dan DICE pun berhasil mendominasi telak ketika mereka mengeluarkan Battlefield 1 dua tahun lalu. Perubahan arah kembali ke masa perang dunia ternyata merupakan formula yang mujarab untuk menjaring minat para pemain FPS. Di sisi lain Activision mengalami backslash terbesarnya ketika mereka mengumumkan Infinite Warfare yang tidak lain bersetting di masa depan.

https://www.youtube.com/watch?v=sEslq0bWsp8

Namun tahun ini sepertinya masa dimana akhirnya COD akan merebut kedigdayaan Battlefield. Dengan Battlefield V yang bersetting di masa perang dunia 2, dan Call of Duty Black Ops 4 yang setia dengan setting masa depan, kita tentunya menduga bahwa skenario 2 tahun lalu akan terulang. Tapi kenyataannya sebaliknya, EA yang bermasalah mulai dari lootbox berbayar hingga trailer perdana kontroversial BF V, ditambah dengan ditundanya perilisan BF V membuat game ini kehilangan peminatnya.

Di lain pihak, COD: BO4 yang baru saja menjalankan beta eksklusif Playstation 4 malah mendulang banyak perhatian. Mode battle royale baru mereka, Blackout banyak mendapat pujian dari para streamer di Twitch. Dari data yang dikeluarkan oleh githyp pun memperlihatkan minat penonton Twitch pada COD: BO4 yang naik bahkan lebih daridua kali lipat daripada Battlefield V yang cenderung menurun.

Apakah tahun ini akan menjadi tahun milik Call of Duty kembali setelah sebelumnya dihancurkan oleh Battlefield 1. Ataukah Battlefield V dapat melakukan comeback untuk melawan Black Ops 4?

Exit mobile version