Capcom: Lebih Penting Game dengan Rating 9 Tapi Tak Laku Ketimbang Rating 6 Tetapi Laris

leon claire

Game bagus dan laku di pasaran, itulah target dari semua developer game. Hanya saja realita terkadang tidak semanis itu. Game sebagus apapun terkadang masih tidak terjangkau radar para gamer, dan game mediocre terkadang menjadi lebih populer dan laris manis. Inilah yang menyebab banyak publisher besar saat ini lebih banyak keluarkan budget mereka pada segi marketting ketimbang untuk proyek game.

Capcom perlahan mulai mementingkan kualitas game ketimbang untung besar. Stuart Turner, COO dari Capcom Europe, lewat wawancara bersama Gamesindustry.biz mengatakan bahwa meskipun mereka miliki banyak investor yang harus dipuaskan, mereka ingin tetap fokus akan game dengan kualitas tinggi ketimbang game cash-grab. Baginya, game dengan rating 9 tetapi terjual sedikit lebih baik ketimbang game dengan rating 6 tapi laris.

“Ada elemen artistik tersendiri yang membuat kami yakin jika ini adalah cara yang tepat. Meskipun RE7 dan RE6 memanglah berbeda dari skala keuntungan yang dihasilkan… hal tersebut tidaklah bermasalah. Game tersebut (RE7) telah penuhi target-target kami. Game tersebut diterima dengan sangat baik.”

“Jujur saja, dapatkan skor review sama pentingnya bagi Capcom dengan seberapa banyak kopi game tersebut terjual. Kami lebih memilih dapatkan game dengan skor 9 tapi penjualan sedikit, ketimbang game dengan skor 6 tapi terjual banyak.”

Lewat wawancara yang sama, Turner ungkap jika Resident Evil 2 Remake sejauh ini dapatkan resepsi positif dari fans meskipun remake ini banyak mengubah banyak hal dari game aslinya khususnya pada perspektif kamera yang kini tak lagi fixed camera dan beralih ke third-person over-the-shoulder ala Resident Evil 4.

Antoine Molant, EMEA marketting director dari Capcom, mengatakan bahwa Capcom tidak terlalu mempedulikan penjualan di hari pertama lagi untuk saat ini. Mereka lebih fokus akan keuntungan jangka panjang dari tiap game yang mereka rilis. Monster Hunter World menjadi contoh terbaru mereka. Mereka bisa saja merilis game tersebut sebelum natal untuk mempercepat proses “balik modal”, akan tetapi mereka memutuskan untuk merilis game di bulan Januari yang notabene menjadi bulan yang sepi untuk game.

Exit mobile version