Berbeda dengan WiiU, Nintendo Switch terjual dengan laris di pasaran. Hal ini membuat third-party support dari console tersebut lebih baik daripada iterasi console Nintendo sebelumnya. Tak hanya game indie, game kelas AAA seperti Doom, Wolfenstein, Fortnite, Diablo III, dan lain-lain berhasil dibawa ke console hybrid ini.
Tentunya banyak studio besar yang ingin game mereka dirilis di Switch, tetapi terdapat satu masalah jelas yang menghalangi mereka – limitasi hardware dari console tersebut. Dengan spesifikasi yang pada dasarnya hanya sekelas tablet, developer kesulitan untuk port game mereka ke console ini. Tetapi tak menutup kemungkinan game-game generasi terbaru akan terus hadir untuk console tersebut.
Devil May Cry V, game hack-and-slash dari Capcom yang baru saja dirilis baru-baru ini, meraih kesukesan besar di seluruh platform game tersebut dirilis. Hideaki Itsuno, sutradara dari game tersebut, tertarik untuk bawa game terbarunya ini ke Nintendo Switch, namun masih ragu akan performa pasar game tersebut.
Lewat wawancara bersama majalah M! Games (via wccftech), Nintendo Switch dirilis saat Devil May Cry V sedang sibuk dikembangkan. Capcom saat itu belum miliki development kit untuk kembangkan versi khusus console tersebut. Dengan kini development kit Switch telah di tangan mereka, versi Switch dari DMC V bisa saja terjadi apabila Dragon’s Dogma: Dark Arisen laris.
Melihat tingkat visual yang dimiliki Devil May Cry V, hampir mustahil game tersebut dapat di-port ke Switch. Kemungkinan besar yang terjadi ialah Capcom merilis versi Cloud layaknya Resident Evil 7 yang dimana pemain dapat bermain game tersebut tetapi lewat streaming server cloud dan bukan secara langsung dari hardware. Tetapi melihat Doom dan Wolfenstein dapat dimainkan di console ini, masih ada sedikit harapan petualangan terbaru Dante dan Nero dapat dibawa ke Switch tanpa keharusan akses internet. Kita lihat saja nantinya.