Capcom akhirnya ungkap inspirasi karakter antagonis utama Resident Evil 8.
Saat pertamakali Lady Dimitrescu di Resident Evil VIII: Village muncul, banyak fans langsung terpesona dengan tinggi vampir perempuan yang menurut Capcom hampir sentuh 3 meter tersebut. Namun bagi beberapa orang yang menggemari cerita horror dan mitologi Jepang, mereka akan langsung mengingat bahwa ia lebih mirip dengan Hasshaku-sama atau Hachisaku-sama.
Dalam mitologinya sendiri, Hasshaku/Hachisaku-sama adalah makhluk astral berperawakan perempuan yang mengenakan terusan putih dan topi putih. Ia miliki tinggi kira-kira 8 kaki atau sekitar 240cm. Namanya diambil dari tingginya tersebut yakni “Hachi” atau “delapan”. Dalam kepercayaan Jepang, perempuan ini berwajah pucat dan sering menculik anak kecil. Kehadirannya ditandai dengan suara, “po po po”.
Sekilas jika membaca deskripsi tersebut, tentu penampilan visual Lady Dimitrescu sangat mirip dengan Hasshaku/Hachisaku-sama. Menariknya, Capcom rupanya memang mengambil sebagian inspirasinya dari makhluk tersebut.
Berbicara pada IGN, Art Director Tomonori Takano mengatakan bahwa pada awalnya mereka berusaha untuk membuat panggung Resident Evil VIII dalam bentuk kastil dengan vampir. Namun mereka tidak ingin membuat vampir yang biasa dipamerkan di beberapa media hiburan yang telah ada. Dari sinilah terbentuk pemikiran untuk membuat karakter yang nantinya akan jadi Lady Dimitrescu.
Takano dan timnya kemudian membuat sebuah konsep yang terinspirasi dari tiga hal: Elizabeth Bathory yang merupakan pembunuh berantai sekaligus bangsawan asal Hungaria, karakter Morticia Addams yang diperankan oleh Anjelica Huston di film The Addams Family pada tahun 1991 dan 1993, dan tentu saja mitologi Jepang Hasshaku-sama.
Ketiga hal tersebut menjadi sebuah konsep utama yang akhirnya melahirkan karakter Lady Dimitrescu, seorang vampir perempuan yang sangat tinggi. Takano juga mengaku bahwa untuk menunjukkan bagaimana tinggi karakter ini, ia harus membuat sebuah adegan di mana Lady Dimitrescu yang harus menunduk untuk melewati sebuah pintu. “Konsep art pertama yang kugambar adalah sebuah adegan di mana ia harus menunduk saat melewati pintu, dari situ aku tahu aku harus membuat adegan tersebut”, pungkasnya.
Takano melanjutkan bahwa ini adalah kelanjutan dari yang telah mereka hadirkan di Resident Evil 7: Biohazard. Mereka telah menganalisa beberapa karakter dan elemen dari setiap serinya untuk melihat tingkat keseramannya atau apakah mereka terlalu umum sehingga player tak lagi takut dengannya.
Takano bahkan mencoba untuk mengingat kembali apa yang telah Jun Takeuchi, Produser terlama dari serinya katakan bahwa, “Jika kita ingin orang untuk takut, kita harus berpikir hal lain selain zombie konvensional”.
Dari situ ia langsung mencoba untuk melupakan semua yang telah dibuat Capcom selama ini di seri Resident Evil dan mulai berpikir bagaimana untuk menciptakan ketakutan dengan cara baru. Takano melanjutkan bahwa Resident Evil Village akan mengambil konsep “Evil” yang sama dengan iterasi ketujuh, di mana mereka takkan fokus pada manusia biasa maupun zombie.
Di akhir wawancara, Takano mengaku responnya sangat luar biasa, bahkan media non-gaming seperti The Guardian sampai mengangkatnya. “Aku rasa tidak ada seorangpun (dari tim kami) yang bisa memprediksi bagaimana reaksi fans terhadap Lady Dimitrescu. Secara pribadi aku sangat tertarik pada komentar ‘aku ingin dikejar olehnya (Lady Dimitrescu)’”, imbuhnya.
Resident Evil VIII: Village akan dirilis pada tanggal 7 Mei 2021 mendatang di PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series X/S.
Baca lebih lanjut tentang Resident Evil VIII: Village atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com