Scene kompetitif Dota 2 kembali mengalami ter- blow up, setelah sebelumnya ramai dengan insiden rasis yang dilakukan oleh pro player, kini giliran tim yang bermai di regional Amerika Selatan terkena diskualifikasi setelah berhasil mengamankan slot dan lolos untuk turnamen Chongqing Major.
Regional Qualifiers https://t.co/RrcXvvLn1F
— DOTA 2 (@DOTA2) November 28, 2018
Pagi tadi Valve merilis sebuah pernyataan resmi mengenai keputusannya dengan meakukan diskualifikasi kepada test123 yang kebanyakan anggotan sebelumnya merupakan tim paiN X. Melalui blog resminya, Valve memberikan sebuah pernyataan bahwa paiN X harus di diskualifikasi karena mereka tidak berbasis di Amerika Selatan, faktanya mereka hanya ke lokasi regional jika kualifikasi dimulai, setelah berakhir mereka akan kembali ke rumah masing-masing yang memang 4 dari 5 roster dari ex-paiN X ini berasal dari Amerika Utara. Dengan hasil keputusan tersebut slot yang dimenangkan oleh ex-paiN X ini harus diberikan kepada sang juara 3, yaitu Thunder Predator.
Major slots for SA
Read: https://t.co/1Gputp2kUy
— Peterpandam ??-? (@Peterpandam) November 28, 2018
Valve nampaknya mulai ter-trigger menginvestigasi masalah ini setelah sang kapten dari Ninja in Pyjamas Peter “ppd” Dager membuat sebuah cuitan panjang di TwitLonger mengenai slot untuk kualifikasi regional Amerika Selatan. Dalam twit tersebut ppd menyinggung mengenai timnya bahwa dirinya sempat bertanya apakah diperbolehkan untuk mengikuti kualifikasi di regional tersebut dan langsung ditolak. Hal yang sama kemudian berimbas kepada tim CCnC dan kawan-kawan untuk mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya. Akhirnya Valve memutuskan untuk men-diskualifikasi mereka dengan beberapa poin yang telah Valve rilis melalui blog resminya tersebut. Alasan paling kuat yang Valve jelaskan disini adalah mereka ingin pain X benar-benar tinggal dan berkompetisi di Amerika Selatan dengan tujuan agar tingkat kompetisi di regional tersebut semakin berkembang, namu di lapangan yang terjadi justru berbeda.
Team 123 (formerly Pain X) were a *direct invite* to the Chongquing Major SA Qualifier. If the team contacted Valve about competing in the region three months ago, why are they being investigated and disqualified only now, AFTER the qualifier was played? pic.twitter.com/EfyWqGeNBa
— Nahaz (@NahazDota) November 28, 2018
Di sisi lain salah satu analis/statistician/host Dota 2, Alan “Nahaz” Bester turut berkomentar melalui Twitter resminya mengenai kasus ini. Secara garis besar Nahaz mengungkapkan bhwa ex-paiN X telah mendapatkan direct invite untuk kualifikasi Chongqing Major di Amerika Selatan. Jika Valve telah mengontak mereka tiga bulan sebelumnya mengapa baru di investigasi dan harus didiskualifikasi sekarang, bahkan setelah mereka berhasil mengamankan slot.
Apa yang sebenarnya terjadi ditengah scene kompetitif Dota 2 ini ? jika berada di sisi ex-paiN X pastinya sakit hati si, setelah perjuangan mengamankan slot utamanya tersebut harus hilang begitu saja. Namun kembali lagi jika mengikuti kebijakan penyelenggaralah yang memiliki keputusan diatas segalanya. Entah apa yang terjadi dengan Valve dan semua yang terlibat di scene kompetitif Dota 2 ini semoga kedepan tidak akan terjadi hal yang seperti ini lagi.
Baca artikel menarik lainnya terkait esports dan Dota 2 melalui tulisan dari Happy.