CEO Arrowhead Punya Pendapat Mengapa Helldivers 2 Bisa Sukses

Ceo Arrowhead

Ceo Arrowhead

Tidak terbantahkan kalau Helldivers 2 adalah game yang disukai oleh gamer belakangan ini. Komunitas yang antusias dan solid menjadikan Helldivers 2 sebagai salah satu game yang secara mayoritas dipuji oleh gamer.

Tapi kesuksesan ini bagi mereka yang tidak mengikuti game tersebut tentu terasa membingungkan. Apalagi jika dilihat dari gameplay, Helldivers juga tidak jauh berbeda dengan co-op shooter kebanyakan. Mengapa ia sendiri yang sukses sedangkan puluhan game lain tidak? CEO Arrowhead punya pendapatnya sendiri soal ini.

CEO Arrowhead Punya Opini Mengapa Helldivers 2 Sesukses Itu

Game sukses

Melalui pembicaraannya di Nordic Games conference, CEO dari Arrowhead, Johan Pilestedt mengungkapkan mengapa game buatan mereka bisa mencapai kesuksesan seperti itu sejak hari perilisan.

Johan pun menepis alasan yang banyak dikemukakan berbagai pihak, yaitu soal genre game itu sendiri yang memang populer. Helldivers 2 sendiri memang merupakan co-op shooter dengan harga game $40. Tapi sang CEO beralasan game mereka bisa sukses hanya gara-gara itu.

Menurutnya, berbagai faktor yang menjadikan game mereka sukses antara lain adalah jendela rilis, balancing, perputaran konten, dan banyak lagi. Ditambah lagi, masih ada beberapa faktor yang lebih abstrak berkontribusi terhadap kesuksesan game tersebut.

Mainkan Perasaan ‘Percaya’ Manusia Adalah Salah Satu Faktor

Cinematic

Johan selaku CEO menambahkan kalau sudah banyak game sebelumnya yang mengangkat tema alien shooter. Pendekatan mereka berbeda yaitu dengan menambahkan ‘kepercayaan’ didalamnya.

Banyak gamer yang mengatakan Helldivers 2 adalah game yang sangat cinematic, padahal menurut Johan game tersebut tidak ada cinematic sama sekali. Hanya saja mereka memang sengaja memaksakan fantasi yang dipresentasikan selayaknya film aksi.

Selain itu juga, Johan sebut kalau tingkat ‘keaslian’ sebuah fantasi juga berpengaruh dalam kesuksesan mereka. Tambahan lainnya adalah ‘style’ yang bahkan memerlukan keputusan disetujui segala lapisan.

Sebut Live Service Adalah Masalah Besar

Game as a service

Meski terpaksa harus mengambil model bisnis live service, Johan masih punya pendapat kalau game seperti itu adalah masalah yang besar. Tapi, jika game seperti itu bisa dilakukan dengan benar, ia akan menjadi hobi yang terus berkembang dan membolehkan pemain terus memainkan game yang mereka cintai.

Johan bahkan membandingkan dengan produk seperti Warhammer, Magic: the Gathering yang selalu menyajikan produk baru, bagi dia itu perbuatan yang tidak salah. Menurutnya, bersikap baiklah terhadap gamer dan mereka akan loyal.


Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version