CEO Evil Geniuses: Jika MMR-mu Rendah di DOTA 2, Kamu Pemain yang Buruk

ppd 0134

Sebagai game yang sangat kompetitif, sistem ranked di DOTA 2 diatur dengan MMR (Matchmaking Rating). Banyak yang menilai dengan semakin tingginya MMR ini, maka semakin jago pemain tersebut. Tetapi tak jarang juga pemain yang pada dasarnya sudah jago terjebak di MMR rendah karena game ini adalah game tim dan bukan game solo, dan pemain ini selalu mendapatkan tim buruk yang membuatnya terjebak di trench tier selamanya.

Jadi apakah MMR benar-benar indikator penentu skill seorang pemain, atau benar kata Dendi jika “MMR itu hanyalah angka semata”?

Pertanyaan ini ditanyakan oleh seseorang dengan nama user Fahimi kepada PPD setelah game pertama dari Final DAC 2016. PPD atau Peter Dager yang merupakan CEO sekaligus mantan pemain tim Evil Geniuses dengan cepat menjawab “Ya”. Peter kemudian menambahkan jawaban singkatnya tadi dengan “Jika MMR-mu tidak bagus dan kamu bertingkah seperti ‘oh, aku berada di trench,’ news flash: kamu bukan pemain yang bagus.”

Melihat pria ini pernah juarai salah satu turnamen terbesar DOTA 2 yaitu The International 5, pendapatnya ini bukan asal-asalan semata dan memang ada benarnya. Salah satu komentator yang berada di sampingnya yaitu Kevin “Purge” Godec juga setuju dengan pendapat Peter. Menurutnya jika kamu masih terjebak di MMR rendah, berarti masih banyak skill yang belum kamu pelajari atau kuasai untuk bisa keluar dari trench.

Jika MMR rendah benar-benar berarti kamu payah, lalu apa yang harus dilakukan untuk menjadi pemain yang lebih baik dan keluar dari MMR rendah ini? Peter kembali berikan pendapatnya. Menurutnya cara terbaik untuk menjadi pemain yang lebih baik adalah kamu harus mencari pemain yang lebih jago darimu, sering bermain dengannya dan suatu hari nantinya kamu akan belajar beberapa hal akan apa yang membuat dirinya jauh lebih baik darimu.

Pendapat dari Peter ini didasari dari pengalamannya sendiri, Dia menceritakan jika dia miliki teman baik yang selalu lebih jago darinya di video game, hanya saja karena Peter bermain lebih serius darinya, kini dirinya yang menjadi pemain professional. Dia yakin jika teman baiknya itu tidak berhenti bermain game, dia bisa berada disampingnya sekarang ini.

Apakah pendapatmu akan opini dan saran dari Peter ini, apakah kini kamu mau menyadari dirimu adalah pemain yang buruk dengan MMR-mu yang buruk itu?

 

Exit mobile version