Setuju atau tidaknya penggunaan AI sebagai alat untuk pengembangan game memang merupakan bahasan yang tidak ada habisnya. Bahkan pembahasan ini diikuti oleh salah satu CEO perusahaan game di Jepang.
CEO Level-5 Akihiro Hino: Jangan Menilai Penggunaan AI Sebagai Kejahatan

CEO perusahaan game asal Jepang, Level-5, Akihiro Hino mengungkapkan opininya di X (sebelumnya bernama Twitter) bahwa generative AI saat ini punya andil untuk mengurangi waktu pengembangan game. Beliau melanjutkan kalau kita terus membangun persepsi kalau “menggunakan AI adalah kejahatan” malah akan berujung menghambat progres teknologi digital modern.
Sebelumnya, ia meluruskan terlebih dahulu kalau game Ni no Kuni dan Professor Layton tidak menggunakan AI untuk programming, namun ada satu judul yang belum rilis sudah mulai memanfaatkan AI untuk coding.
Hino lanjut mengutarakan kalau manfaat AI dalam menghemat waktu sangat tidak terbantahkan. Baginya, ada kemungkinan pengembangan game Triple A yang biasanya butuh 5 sampai 10 tahun bisa diselesaikan dalam waktu 2 tahun saja.

Tambahnya lagi, AI kebanyakan dianggap sebagai sarana plagiarisme, tetapi menurutnya AI tetap perlu dipandang sebagai pisau yang bisa digunakan untuk memasak atau sebagai senjata, tergantung penggunaannya. Dia tidak menampik kalau AI masih bisa digunakan untuk menghasilkan plagiarisasi, namun jika digunakan dengan tepat akan memperkaya kreativitas lebih jauh.
CEO Level-5 ini mengakhiri cuitan dengan harapan kalau dia masih ingin melihat game berevolusi di masa hidupnya. Dirinya ingin merasakan dan membuat game Triple A yang melampaui standar saat ini. Sehingga harapan terbesarnya untuk sekarang adalah para kreator dan audiens mau terbuka terhadap teknologi ini. Kalau kamu gimana?
Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

















