CEO Take Two Berikan Tanggapan Soal Janji Berlebihan dari Google Stadia

https cdn.cnn .com cnnnext dam assets 191015215443 underscored google stadia

Google Stadia merupakan salah satu sistem bermain game dengan format yang baru. Sistem yang mengandalkan sistem cloud yang dapat membuat game terasa hanya seperti streaming biasa. Namun, sayangnya belakang ini Google Stadia belum mendapatkan tanggapan positif terkait kinerja platformnya.

Dilansir oleh gamerant, CEO Take-Two, Strauss Zelnick bersikukuh dengan mengenai peluncuran Google Stadia yang tidak memenuhi harapannya, namun tetap menegaskan dukungannya di masa depan. Google Stadia diluncurkan pada November 2020, dimana program tersebut membutuhkan berlangganan Stadia Pro, agar dapat berjalan dengan baik. Meskipun sulit untuk mengetahui popularitas atau kesuksesan layanan Stadia, namun hal yang masuk akal untuk menyatakan bahwa program Stadia belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal seperti yang diinginkan Google.

Ketika kegembiraan untuk bulan-bulan awal Stadia mereda, beberapa melihatnya sebagai kesempatan untuk refleksi dan kritik. Bahkan CEO Take-Two rupanya memiliki sesuatu untuk dikatalam tentang layanan streaming game yang mengacu pada Google Stadia.

Selama Konferensi Keputusan Strategis Tahunan Bernstein baru-baru ini, Zelnick berbicara secara terbuka tentang pandangannya tentang Stadia. Setelah pertama kali mengakui bahwa peluncuran Stadia “lambat,” ia menambahkan pemikirannya tentang mengapa hal tersebut dapat terjadi “Saya pikir ada beberapa janji berlebihan tentang apa yang bisa diberikan teknologi,” kata Zelnick, mungkin merujuk pada janji awal Google kepadanya selaku orang yang bekerjasama denga Stadia.

Janji-janji awal dari Google termasuk bahwa semua judul peluncurannya akan berjalan pada 4K pada Hardware yang lebih kuat daripada PS4 Pro dan Xbox One X. Pelaporan awal menunjukkan bahwa ini tidak benar, dengan beberapa game yang termasuk Destiny 2 dan Red Dead Redemption 2. Analisis kemudian menunjukkan Stadia tidak mampu menyamai bahkan setengah dari kekuatan rendering dari Xbox One X.

Zelnick menandai kesenjangan antara apa yang dijanjikan Google dan apa yang disampaikannya sebagai sebagai akibat dari kekecewaan konsumen. Namun demikian, Zelnick mengatakan bahwa Take-Two mendukung Stadia karena kepercayaannya pada pasar streaming yang bergerak maju. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa, “seiring waktu saya percaya streaming akan bekerja,” Zelnick tampaknya lebih fokus pada pemahaman yang jujur ??tentang apa yang ditawarkan Stadia.

Oleh karena itu, hal ini Kembali menguji hubungan antara Take Two selaku developer dan publisher game dan Google Stadia selaku penyedia platform. Hal yang menjadi masalah utama disini adalah janji-janji berlebihan dari Google terhadap platformnya. Masalah lainnya sistem ini juga masih memiliki sangat banyak kelemah termasuk belum siap dengan kecepatan internet negara tertentu.


 

Exit mobile version