CEO Take-Two Sebut Komentar yang Mengkaitkan Video Game Memberikan Dampak Kekerasan Merupakan Tindakan Tidak Bertanggung Jawab

take two ceo video game violence mass shooting trump

Sepertinya peristiwa teror kemanusiaan yang terjadi di Amerika Serikat ini benar-benar berbuntut panjang dengan meng-“kambing hitamkan” video games sebagai dalang dari semua kejadian tersebut. Bahkan presiden Amerika Serikat hingga politikus-politikus lainnya sepakat berkomentar bahwa video game memicu tindak penembakan massal yang terjadi belakangan ini.

Sehubungan dengan kejadian tersebut, CEO Take-Two perusahaan dibalik suksesnya judul-judul game populer seperti GTA series, Red Dead Redemption series hingga Mafia series yaitu Strauss Zelnick menyebut bahwa komentar-komentar yang mengkaitkan video game dengan peristiwa naas tersebut merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab sekaligus tidak memberikan rasa hormat sama sekali terhadap korban maupun keluarga yang ditinggalkan dari peristiwa penembakan massal ini.

Dilansir dari GamerantZelnick diminta untuk memberikan tanggapan atas komentar Trump dan politikus lainnya yang menyalahkan video game sebagai dalang atas kejadian penembakan massal tersebut hingga mendorong wadah yang sebenarnya untuk media hiburan justru menimbulkan “budaya kekerasan”. Zelnick sendiri tidak sependapat dan menolak gagasan tersebut, ia memberikan catatan bahwa hiburan tersebut (video game) merupakan konsumsi masyarakat di seluruh dunia, sementara kekerasan yang bersumber dari “senjata api” merupakan khas dari Amerika.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Cukup dalam tampaknya apa yang dilontarkan oleh Zelnick kepada politikus-politikus Amerika. Di sisi lain, Hillary Clinton yang merupakan rival Trump di dunia politik ini justru sependapat dengan apa yang dilontarkan Zelnick dengan menolak komentar-komentar penembakan massal yang dikaitkan dengan video game. Sebearnya banyak orang yang tidak setuju dengan peristiwa naas yang kemudian dikaitkan dengan video game, pada dasarnya video game diciptakan untuk bersenang-senang. Di Twitter wilayah Amerika pun trending topic #VideoGameAreNotToBlame sebagai bentuk penolakkan terhadap komentar-komontar yang dikaitkan dengan video game selalu disalahkan disaat peristiwa seperti ini terjadi.

Sumber: Gamerant


Mau baca artikel seputar video game hingga informasi menarik lainnya segera kunjungi tulisan dari Happy

Exit mobile version