Cerita Fans Halo yang Ditolak Kerja di Studio Idaman Karena “Trashtalk” Online

halo

Beberapa tahun yang lalu, seorang remaja 19 tahun diajak oleh Bungie setelah buat mod Skyrim yang sebenarnya mod tersebut dibuat agar dirinya direkrut Bethesda. Lalu baru-baru ini terdengar kabar pembuat fangame dari Metroid AM2R direkrut Moon Studios – developer Ori and the Blind Forest setelah fangame yang ingin hidupkan kembali game favoritnya ini dimatikan oleh Nintendo. Kenapa saya memulai artikel dengan informasi tersebut? Karena terkadang kamu harus lepas apa yang kamu incar untuk capai yang baru. Pria yang dikenal di Internet sebagai MultiLockOn harus lepas harapannya menjadi developer dari seri terbaru Halo hanya akibat trashtalk di internet.

MultiLockOn merupakan level designer dari Treyarch dan juga salah satu pembuat map paling terkenal di komunitas Halo. Setelah bertahun-tahun membuat custom map untuk franchise FPS ini, dia melamar kerja ke 343 Industries sebagai level designer. Dengan pengalamannya sebagai pembuat map selama di Treyarch dan komunitas Halo, dia terima. Bahagia melihat kabar ini, dia sebarkan ke sebuah forum dan berjanji akan berikan map Halo yang terbaik.

“Hey Beyond! Baru saja dapatkan email konfirmasi dari Tom hari ini dan saya akan pindah ke Redmond beberapa minggu selanjutnya untuk membuat map multiplayer game Halo selanjutnya. Sudah tak sabar lagi untuk keluarkan semua bakat saya ke game yang kita semua senangi. Saya akan lakukan yang terbaik untuk ciptakan kumpulan map yang takkan terlupakan untuk kita semua dan akan terus diingat hingga 15 tahun kedepan seperti Dammy (julukan map ‘damnation’) . Saya hanya akan buat map yang miliki karakter dan dapat terus bertahan pada tingkat tertinggi. Sampai ketemu lagi semuanya!”

Sayangnya, harapan MultiLockOn untuk ciptakan map multiplayer Halo selanjutnya harus pupus setelah 343 Industries temukan history online dari sang pembuat map. Selama di komunitas Halo, MultiLockOn sering trashtalk di komunitas game ini. Tapi yang benar-benar membuat dia hilang kesempatan kerja di 343 Industries adalah dia juga pernah trashtalk soal tim developer tersebut. Apa yang dia tulis hingga membuat 343 tak jadi merekrutnya? Dia menulis “Tak ada seorang pun di 343 yang berhak atas kerjanya.”

Dia kemudian jelaskan apa yang terjadi ke forum Team Beyond sekaligus mengucapkan “selamat” kepada siapapun yang sebarkan screenshot kritik lamanya tersebut.

“Ini sedikit memalukan dan saya sempat kesulitan untuk jelaskan ini secara ke umum tapi saya rasa akan jauh lebih baik jika saya jelaskan ini satu kali, ketimbang ratusan kali ke perorangan. kemarin 343 batalkan tawaran saya sebagai level designer. Tampaknya mereka tidak senang dengan cara saya mengkritik mereka di Forgehub dan Beyond. Jadi siapapun yang membuat akun anonymous di r/halo dan sebarkan screenshot dari komentar lama saya tersebut, ya… selamat! Kamu menang. Bahkan kamu menang besar karena saya telah berhenti dari perkejaan sebelumnya, jual tempat tinggalku di California, bayar $2500 untuk apartemen baru di Bellevue Washington (termasuk biaya lainnya), dan mulai pindahkan semua barang saya kesana. Hanya untuk mendapatkan info jika agen dari tempat yang saya ditawar kerja telah batalkan kontrak. Kini saya dalam posisi tak jelas mau kemana karena menganggur (tak di Treyarch maupun 343) dan kesulitan mencari tempat lain untuk tinggal – sebagaimana saya telah pindahkan semua barang saya ke orang tua setelah fase perpindahan aneh ini. Jadi ya, hidup saya sedang kacau disini”

Pada dasarnya MultiLockOn berkerja di studio yang sama-sama tinggi reputasinya. Treyarch adalah studio dibalik Call of Duty: Black Ops yang merupakan salah satu game paling sukses sepanjang masa. Namun game yang dia kerjakan ini bukanlah game yang dia memang senangi. Halo menjadi franchise game favoritnya dan bahkan setelah berkerja di studio pembuat Call of Duty, dia masih mainkan Halo terbaru. Dan meskipun Halo 5 menjadi game yang dia benci di franchise ini, dia habiskan banyak waktu di game tersebut. Dia lebih senang mainkan Halo 5 yang dia benci ini ketimbang Battlefield ataupun Call of Duty dengan alasan “Itu game Halo”.

“Biaya yang saya keluarkan bukanlah bagian terburuk; Saya bisa tangani masalah tersebut. Saya juga bisa cari kerja level designer di industri lain. Yang benar-benar buat saya sakit adalah ini soal Halo. Setelah bertahun-tahun forging (mode pembuat custom map di Halo), saya kira yang saya mau adalah 1. Editor sebenarnya tanpa batasan apapun, 2. Menjadi profesional. Tapi setelah saya duduk di Treyarch dan kerjakan salah satu franchise video game paling laku sedunia dengan semua kemampuan sebagai seorang developer berada ditangan saya. Ternyata saya sadar jika ini bukan sekedar soal editor, atau uang, atau harga diri. Setelah kerja 12 jam di Treyarch, saya selalu sisihkan 3 jam dirumah, duduk didepan xbox dan mulai forging. Dan dari momen tersebut semuanya jelas – tak ada hal yang lebih penting selain membuat sesuatu dari game yang memang kamu senangi. Dan sejauh ini saya hanya tahu Halo lah game tersebut, dan selalu Halo.

Saya tak sabar tinggalkan California utara dan pindah ke Washington. Saya tak sabar ambil potongan gaji ~$10,000. Saya tak sabar akhirnya bisa berada di tempat yang saya incar; Halo. Jujur saja, itu lah yang terpenting bagi saya – kerjakan franchise yang begitu saya senangi. Jadi ya, dengan saya pada dasarnya telah berada didepan pintu lalu diusir terasa… sulit bagi saya. Dan lebih sulit lagi mengetahui jika ini akan selamanya menjadi ‘tidak, kamu hina franchise kami dan karyawan kami, kamu takkan pernah dapat perkejaan disini’. Rasanya sangat sakit sampai-sampai saya ragu ingin mengambil posisi kerja di industri game lagi. Di kepala saya, dimanapun saya kerja, saya selalu ingin Halo pada akhirnya. Itulah game yang saya senangi, disanalah bakatku benar-benar ada, dan itulah yang saya sepenuhnya tahu. Jadi ya, melihat realita dimana posisi tersebut takkan pernah dicapai terlalu sulit untuk saya terima.”

Akhirnya dapat kesempatan untuk menjadi bagian dalam pembuatan seri terbaru dari franchise favoritnya bagaikan mimpi yang jadi kenyataan untuknya, Tetapi karena kritikan 7 kata di internet, mimpi tersebut musnah begitu saja. Jadi… pesan moral dari cerita ini? Mulutmu harimaumu, bahkan jika itu dalam bentuk ketikan yang disampaikan ke forum internet.

Source: Neogaf

Exit mobile version