Sebuah laporan menyebutkan jika pemerintah Cina telah memerintahkan larangan total penggunaan hadrware dan sofware dari luar Cina untuk komputer-komputer milik pemerintahan. Perangkat-perangkat yang dibanned tersebebut termasuk perusahaan seperti Nvidia, AMD, dan Intel, serta sistem operasi dari Microsoft dan Apple, di antara banyak produsen hardware dan softawre untuk PC yang berbasis di AS dan Eropa.
Laporan ini pertama kali dilaporkan oleh Financial Times, dalam laporan tersebut menyebutkan jika pada akhir tahun 2020, pemerintah China akan mengganti 30% komputer miliknya baik secara sofware dan hardware, 80 persen pada tahun 2021, dan kemudian 100 persen pada tahun 2022.
Cina mengambil langkah ini setelah 5 tahun lalu mereka mencoba untuk melarang Windows 8 pada komputer pemerintahnya, walaupun akhirnya gagal. Hal ini juga terjadi setelah AS membanned perusahaan China yaitu Huawei, serta AS mengambil langkah-langkah untuk menolak akses Cina ke teknologi AS; Undang-Undang Reformasi Kontrol Ekspor tahun 2018, misalnya, memperluas kontrol presiden atas perangkat lunak dan ekspor teknologi lainnya.
Namun, hal ini tak terlalu mengejutkan, mengingat saat ini ketegangan antara AS dan Cina telah semakin meningkat selama beberapa tahun terakhir. Cina telah menjelaskan bahwa mereka menginginkan kemerdekaan dari perusahaan-perusahaan AS. Walaupun sepertinya bukan jalan yang mudah.
Perusahaan-perusahaan Cina sendiri sepertinya telah mempersiapkan apa yang tampaknya tak terhindarkan selama bertahun-tahun. Walaupun begitu, tetap saja jika produk-produk hardware dan software miliknya memiliki waktu pengembangan yang sedikit. Berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan AS yang sudah berjalan lebih dahulu.
Sumber : PCgamesn
Jangan lupa untuk membaca artikel dan berita menarik lainya tentang tech dari Rizki