China Larang Penggunaan Chip Intel dan AMD untuk Komputer Pemerintah

China Larang Penggunaan Chip

China Larang Penggunaan Chip Intel – Masalah antara Amerika dan China dalam sektor ekonomi tampak akan berlangsung semakin larut. Hal ini disebabkan karena baru-baru ini pemerintah China mengesahkan aturan terbaru tentang penghentian penggunaan produk chip buatan perusahaan raksasa asal Amerika. Kenapa?

China Larang Penggunaan Chip intel dan AMD untuk Komputer Pemerintah

Kenapa dilarang?

Pemerintah China baru saja mengesahkan aturan terbaru terkait pengadaan perangkat elektronik khususnya disektor Pemerintahan. Dalam aturan tersebut, Pemerintah China menegaskan untuk menghentikan penggunaan perangkat komputer dan server yang mengandung komponen Chip buatan negara Amerika Serikat, khusunya Intel dan AMD.

Selain chip, Pemerintah China juga fokuskan untuk beralih dari sistem operasi berbasis Windows ke OS berbasis Open-Source yaitu Linux.

Adapun tujuan dari kebijakan terbaru ini adalah guna menegaskan komitmen Pemerintah China untuk memastikan “keamanan” perangkat yang mereka gunakan di sektor Pemerintahan dari bahaya peretasan oleh pihak luar. Selain itu, tujuan utama dari kebiajakan ini adalah untuk mendukung penggunaan dan perkembangan perangkat buatan dalam negeri.

Kebijakan penggunaan komponen lokal untuk perangkat Pemerintahan ini sendiri telah dicanangkan sejak bulan Desember tahun lalu. Hingga saat ini, penerapan aturan tersebut terus dimatangkan dengan salah satunya menyusun daftar putih untuk merek yang diperboleh untuk masuk daftar belanja perangkat.

Dari 18 nama yang masuk dalam daftar, sebagian besar didominasi oleh produk Chip dari Huawei. Produsen prosesor di China saat ini menggunakan kombinasi dari arsitektur Chip Intel X86, ARM dan buatan lokal. Sementara dari segi sistem operasi dialihkan ke perangkat Open-Source, yaitu Linux.

Program yang Perlukan Waktu dan Dana Besar

Program dari pemerintah China

Perubahan pengadaan perangkat yang dilakukan China ini adalah bagian dari strategi nasional untuk autarki teknologi di sektor militer, Pemerintahan, dan negara yang dikenal sebagai Xinchuang atau “Inovasi Pengaplikasian IT”.

Adapun Program Xinchuang ini sendiri ditargetkan tuntas pada tahun 2027 mendatang dengan tujuan agar perangkat di instansi Pemerintahan sepenuhnya menggunakan komponen buatan lokal yang aman dan dapat diandalkan. Dengan catatan sebagian perangkat buatan luar yang telah mengantongi izin masih dapat digunakan.

Analis dari Zheshang Securities memperkirakan Pemerintah China perlu berinvestasi sekitar $91 Miliar dari tahun 2023 hingga 2027 untuk mengganti infrastruktur IT di Pemerintahan, organisasi partai, dan sebagian industri besar.

Respon Atas Kebijakan Amerika Serikat

Bagaimana respon dari Amerika?

Berkaca dari dinamika politik dan ekonomi global akhir-akhir ini, kebijakan terbaru China ini bisa dibilang tidak mengejutkan. Hal ini tidak lepas dari kebijakan dari Pemerintah Amerika Serikat yang secara jelas menutup keran akses perangkat elektronik buatan mereka ke negeri Tirai Bambu tersebut.

Itu karena menjadi jawaban dari Pemerintah China yang mengabulkan keinginan Amerika Serikat yang tak ingin perusahaan dari negerinya memiliki koneksi dengan negara Tirai bambu tersebut.

Beberapa kebijakan Amerika tersebut diantaranya larangan kepada Intel dan Snapdragon untuk bekerjasama dengan Huawei serta melarang penjualan produk Huawei di negara tersebut. Lalu yang terbaru, Pemerintah USA melarang NVIDIA untuk menjual produk GPU mereka ke China.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait China atau artikel lainnya dari Friliando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version