China Membanned Microsoft Bing Selama 2 Hari

bing

Pengguna internet di China, secara keseluruhan, kehilangan akses untuk membuka site Bing selama 2 hari. Yang menyebabkan banyaknya ocehan tentang bagaimana Partai Komunis disana mengketatkan sensorsip online.

Pihak Microsoft sendiri mengatakan, bahwa pada hari Jumat kemarin, akses mereka untuk membuka Bing telah dibuka kembali. Dan pernyataan yang cukup pendek yang diutarakan pihak pemerintah tidak memberi alasan kenapa masalah ini bisa terjadi.

Banyak komen komen di sosial media, menuduh para pejabat negara mereka memblokir semua informasi dari luar. Beberapa juga mengatakan bahwa mereka di paksa untuk menggunakan Search Engine milik China sendiri yang ternyata memberikan hasil pencarian yang tidak akurat.

           

 Sensor dari Pemerintah

Bing mengikuti kebijakan tentang Sensorsip Internet yang di usung oleh Pemerintah, yaitu untuk tidak memasukan Website asing yang telah di blokir oleh Search Filter nya China. Tapi belakangan waktu ini, presiden China, Xi Jinping telah mengketatkan lagi kontrol atas segala aktivitas online di China.

Organisasi yang mendukung serta menjalankan segala sensorsip online di China, The Cyberspace Administration of China, tidak merespon akan pertanyaan yang ditanyakan ke mereka melalui Fax.

Sampai saat ini, Berdasarkan data dari Pemerintah, China mempunyai pengguna internet terbesar di dunia, yaitu sekitar 800 Juta orang online.

 

Situs Asing yang Terblokir

Partai Komunis di China selalu bilang kalau penggunaan internet itu untuk membuat Bisnis ataupun dalam rangka mencerdaskan bangsa. Tapi justru mereka para Partai Komunis mem Block situs situs asing yang berkaitan dengan Berita, dan macam macamnya.

Sejak tahun 2012, Presiden Xi membuat kebijakan bahwa Beijing, dan Pemerintah lainnya bebas mereka bebas untuk mengatur apa apa yang Rakyat mereka dapat lihat secara online. Beberapa diantarnya adalah, mereka memblock akses ke Twitter, Facebook, serta Youtube. Presiden Xi pun telah memperketat penggunaan VPN di China.

Sebelumnya, Alphabet Inc. dari Google telah mengoperasikan Search Engine di China yang dapat membuka semua web yang tadinya di block oleh Pemerintah China. Sampai akhirnya pada tahun 2010,  Seseorang dari China berhasil meng-hack dan mencoba untuk mencuri Source Data nya Google. Maka perusahaan dari Google itu tidak punya pilihan lain selain menutup Search Engine nya.

Kejadian itu membuat competitor dari China cukup terbantu, seperti Baidu dan Flourish sebagai contohnya. Walaupun Baidu telah mendapatkan banyak sekali keluhan tentang bagaimana hasil pencariannya banyak yang tidak akurat, dan sebagian besar dari hasilnya hanyalah iklan iklan berbayar yang beriklan di Search Engine tersebut.

 

Sumber : VOA

 

Jangan lupa untuk membaca berita lain terupdate tentang Tech dan artikel menarik lainya dari Rizki

Exit mobile version