3 Cara Mencegah Diri Sendiri Jadi Toxic Player


47

Belakang ini para gamer mulai fokus dengan isu bernama toxic player. Meskipun tidak ada definisi baku dengan istilah ini, biasanya dikaitkan dengan para pemain game yang hobi melontarkan kata-kata negatif. Baik itu berupa cacian, makian, kata-kata kotor, mesum, rasisme dan cyberbullying.

Gamebrott Editorial

Tanpa disadari kata-kata negatif tersebut seolah menular ke orang-orang. Banyak orang mulai menganggap kebiasan toxic player menjadi sebuah hal normal bagi seorang gamer. Meskipun, beberapa gamer menganggapnya suatu hal yang bermasalah.

Meskipun beberapa game peduli terhadap hal tersebut dan melakukan ban. Misalnya, dota 2 yang memban player toxic. Namun, hal itu terasa tak efektif selama para player tak ingin merubah diri sendiri dari kebiasaan buruk ini. Adapun beberapa cara mencegah diri jadi toxic player sebagai berikut:

1. Belajar menghormati orang

Kata-kata rasis, hinaan, cacian, makian dan cyberbullying keluar dari toxic player karena tidak adanya rasa menghormati. Mereka menyerang pihak kawan dan lawan, baik saat menang maupun kalah. Terutama karena mereka memandang pihak lain sebagai orang yang hina dan rendah.

Seorang toxic player yang seorang youtuber terkenal berhenti bermain dota karena perkataan buruk dari penontonnya. Kemudian, berhenti memainkan dota. Hal ini membuktikan bahwa toxic playerpun ingin dihormati tindakannya meski mereka melakukan tindakan tak terhormat. Karena itu, sebagai pemain game yang ingin menjadi baik adalah belajar menghormati.


2. Terimalah Kekalahan

Kekalahan sering menjadi alasan utama orang berkata-kata kasar. Kata-kata tersebut juga biasanya ditujukan kepada teman anggota tim dianggap jadi sebab kekalahan. Padahal setiap pertandingan pasti ada menang dan ada yang kalah. Belajar menerima kekalahan sebagai suatu yang wajar dan sebagai bahan pelajaran. Sehingga, dari kekalahan tersebut kita dapat mengambil pelajaran untuk memperbaiki diri untuk selanjutnya menang.


3. Jangan mengikuti streamer toxic


Salah Satu faktor penyebab menyebarnya kebiasaan toxic. Orang-orang mulai menganggap tindakan mereka keren, meski mereka hobi mengeluarkan kata-kata negatif. Orang-orang secara sadar atau tidak mengikuti tindakan mereka. Jika anda ingin membebaskan diri dari perilaku toxic player, maka jangan mengikuti kebiasaan mereka yang buruk. Bolehlah jika mengambil pelajaran dari skill bermain atau bagaimana mereka membuat konten. Akan tetapi, harus diingat kita harus dasar untuk tidak mengikuti tindakan negatif mereka.


Like it? Share with your friends!

47
Aru Akasa

Penulis amatir yang menjadikan Gamebrott sebagai tempatnya latihan menulis, Akhirnya ia memberanikan diri menulis blognya yang berjudul meongeden.com

0 Comments