Oktober tahun ini akan kedatangan beberapa jejalan game baru yang dijadwalkan rilis. Luigi Mansion 3 merupakan salah satu game yang akan mengiringi euforia publisher Activision dengan seri franchise barunya, Call of Duty: Modern Warfare. Kedua game tersebut menjadi sebagian dari beberapa judul yang akan tiba dalam waktu dekat.
Namun, sejatinya insdustri game tidak dikerubungi oleh game-game dari rahim developer atau publisher ternama saja. Game indie yang bisa menjadi pilihan alternatif, juga tidak mau ketinggalan untuk turut ikut serta dan mencoba bersaing.
Seolah tidak takut dengan nama-nama besar, beberapa game yang termasuk dalam kategori ini rencananya akan meluncur bulan depan. Mulai dari awal bulan mendatang hingga akhir Oktober mendatang, sejumlah indie games developer akan memulai peruntungannya. Dan, tentunya beberapa judul kali ini nampaknya pantas untuk dicoba oleh para gamer.
1. Trine 4: The Nightmare Prince

Trine 4: The Nightmare Prince. Foto: Frozenbyte
Datang di awal bulan mendatang, game ini bakal mengusung proyek grafis 2.5D menyusul seri terdahulunya. Menjadi serial lanjutan dari Trine 3: Artifacts of Power, kita bakal kembali bersentuhan dengan game gaya Arcade besutan Frozenbyte studio ini. Trine 4 akan kembali melanjutkan kepopulerannya sebagai game indie di platform PC, Nintendo Switch, Xbox One dan PlayStation 4.
Tanggal 8 Oktober 2019 sendiri dipilih sebagai jadwal rilisnya game yang identik dengan trio karakter Amadeus the Wizard, Pontius the Knight, dan Zoya the Thief ini. Ketiganya bakal memperlihatkan pertarungan ala negeri dongeng yang nampak lembut, namun colorfull. Melihat rencana mereka, sang developer nampaknya siap meladeni antusiasme seperti apayang sudah diperoleh lewat serial sebelumnya.
2. Deliver Us the Moon

Deliver Us the Moon. Foto: Indiedb.com
Game survival dengan balutan sci-fi ini direncanakan rilis pada 10 Oktober mendatang untuk platform PC. KeokeN Interactive adalah pengembang independen yang berada dibalik proyek game Deliver Us the Moon ini. Mengambil plot masa depan, developer asal Belanda tersebut menggukan racikan Unreal Engine 4 yang diklaim menyuguhkan pengalaman visual yang prima.
Tahun 2069 menjadi latar waktu yang digunakan untuk menghantarkan kita pada peradaban yang terasa berpusat pada kondisi distopia. Pemain akan berperan sebagai seorang Astronot yang ditugaskan dalam misi menyelamatkan seluruh umat manusia. Sang Astronot bakal menyelidiki penyebab dari krisis sumber daya total Bumi. Dan, Bulan akan menjadi tempat petualangan itu dimulai.
3. Disco Elysium

Disco Elysium. Foto: HappyGamer
Zaum Studio, selaku pengembangnya menyematkan Open World sebagai sebuah entitas untuk mengiringi tugas detektif dalam Disco Elysium. Sebagai seorang detektif, pemain bakal dilengkapi dengan keterampilan unik. Mulai dari mengiterogasi, hingga pada susunan untuk memecahkan sebuah misteri. Game ini sendiri memang nampak ambisius.
Formula isometrik dipadukan pada gaya RPG, Disco Elysium akan diisi dengan dunia fantasi urban dalam tampilan retro yang futuristik. Pemain akan bereksplorasi dengan sajian dialog dan pertempuran yang memberikan kesan kompleksnya. Setidaknya, tanggal 15 Oktober nanti, kita sudah bisa mulai untuk berlagak seperti detektif dari depan monitor PC kesayangan.
4. The Beast Inside

The Beast Inside. Foto: Indiegamewebsite.com
Peminat game-game horror tentu belum punah. Hal itu nampaknya yang memicu The Beast Inside dilahirkan dan bersiap mengambil ancang-ancang untuk rilis 17 Oktober mendatang. Platform PC akan menerima jatah lebih dulu, sebelum disusul konsol PlayStation 4 dan Xbox One tahun depan. Illusion Ray nampaknya memang tidak ingin buru-buru dan melihat seperti apa sambutan para gamer di platform PC terlebih dahulu.
Mencoba memikat dengan gaya survival-horror, game ini akan menyusul Deliver Us the Moon yang bakal hadir lebih dulu. Berbeda dengan game astronot itu, The Beast Inside sendiri bakal menitik beratkan pemain untuk berperan sebagai agen CIA. Bukannya, berpusat pada tugas-tugas seperti plot ynag diusung Disco Elysium, peran kalian sebagai penyelidik justru bakal dihantui dengan peristiwa-peristiwa paranormal yang memaksa kita untuk terus bertahan.
5. Days of War

Days of War. Foto: Steam Community
Game besutan Driven Arts ini mungkin bakal menjadi pilihan alternatif dari sang raksasa Call of Duty: Modern Warfare. Days of War sendiri mengusung FPS sebagai tawaran utamanya. Set waktu Perang Dunia Kedua turut menjadi sisi yang dieksplorasi oleh sang pengembang. Game ini pun direncanakan rilis pada akhir Oktober, setelah serial terbaru Call of Duty mendarat lebih dulu.
Berbeda dengan Call of Duty yang berpusat pada mode single player, Days of War justru mengambil poros lain, yakni multiplayer. Meskipun tidak tampil dengan kualitas grafis yang canggih, Unreal Engine 4 setidaknya membantu mereka tetap terlihat ciamik. Hal ini akan mengiringi kecocok yang pas untuk jejeran gameplay dan penampakan senjata yang ditawarkan.
6. AI War 2

AI War 2. Foto: Kickstater
Hilangkan dulu anggapan kalau game ini mengusung peperangan yang terinspirasi dari Perang Duni II. AI War 2 bergerak dalam posisi yang sedikit berbeda. Sebagai lanjutan seri pertamnya, AI War II akan berangkat dari latar waktu futuristik yang khas dengan elemen sci-fi. Sesuai tajuk yang diusungnya, game ini akan menempatkan perang total melawan pasukan musuh yang berupa mesin kecerdasan buatan alias AI (Artificial Inteligence).
Arcen Games berupaya untuk membalut game strategy baru mereka ini dengan latar waktu yang disetting 355 tahun setelah latar waktu yang digunakan dalam serial AI War pertama, yakni AI War: Fleet Command. AI War II rencana bakal rilis untuk PC pada 31 Oktober mendatang disertai dengan tampilan grafis yang lebih segar. Game ini mungkin akan melanjutkan apa yang sudah dicapai seri mereka sebelumnya.
7. Crossroads Inn

Crossroads Inn. Foto: GameSpace
Turut dijadwalkan rilis pada ujung Oktober 2019, Crossroads Inn adalah proyek yang dibangun oleh Kraken Unleashed Studio yang bermarkas di Polandia. Game mereka akan diisi oleh elemen simulation-RPG untuk pemain yang ingin terjun meyibukan diri untuk menyusun strategi dalam bidang ekonomi. Pemain akan memerankan karakter utama, Martyn Bradver dalam mengurus penginapan jadulnya agar menjadi semakin berkembang besar.
Martyn harus berjuang mengubah penginapannya menjadi terkenal di seluruh tanah Delcrys, sebuah negeri fantasy, tentunya. Urusannya juga jelas tida sesedarhana kedengarannya. Sebagai pemain, kita alias Martyn ini ditugaskan untuk bagaimana mengelola persediaan, resep hidangan, hingga memilih staf yang akan diperkerjakan. Grafis 3 D mereka dinilai tidak akan membuat pemain cepat bosan ketika memainkannya.
Leave a comment