Kenapa The Artifact tidak Free-to-Play seperti game TCG (Trading Card Games) lainnya.


86

The Artifact. Game Digital TCG dari papah gaben ini berbeda dari saudara-saudaranya yang sukses dan rilis duluan dipasaran seperti Hearthstone (Blizzard), Gwent : The Witcher Card Games (CDProjekt Red), dan Elder Scrolls : Legends (Bethesda). Ketiga game tersebut menerapkan model Free-to-Play yang dimana ketika kamu baru memainkannya, kamu akan grinding untuk mendapatkan beberapa Starter Decks yang standar dan jika kamu ingin memperluas koleksimu kamu harus grinding lagi yang notabene sangat lama jika kamu ingin bermain secara kompetitif dengan mengikuti meta yang lagi naik daun di setiap gamenya masing-masing atau membeli card packs dari shopnya.

The Artifact tidak mengikuti model F2P ini, Valve merancang game ini untuk Competitive feel-nya dirasakan oleh player ketika menyelesaikan tutorialnya tanpa harus melewati early grinding yang panjang.

The Artifact akan tersedia 28 November ini di Steam dengan harga Rp 299.999 yang akan memberikan kamu 5 event tickets, dua complete starter decks dan sebanyak 10 card packs, yang di setiap packs berisi 12 kartu yang termasuk dari 1 hero card, 2 kartu items, dan setidaknya 1 kartu paling rare (Godlike quality, maybe? xD).

Hal-hal yang kamu dapatkan tersebut membantu kamu untuk memahami mekanisme yang ada di game tanpa harus megikuti early grinding yang panjang atau membeli card packs yang banyak (mungkin lebih dari harga The Artifact sendiri) untuk bermain secara competitive di game TCG lainnya.


Like it? Share with your friends!

86
DireOcelot

0 Comments