Begini Loh Rasanya Punya Suami Seorang Gamer !


46

Nama gw Haykal. Nama panjang gw Haykal. Tapi, orang-orang biasa memanggil gw dengan sebutan Haykal. Gw adalah seorang gamer, dan juga seorang suami (yang sah, tentunya). Sebelum gw nikah, banyak dari temen-temen gw yang nanya kaya gini sebelum nikah, “Kal, nanti lo abis nikah tetep bisa maen bareng gak?” Well, pada awalnya, gw bingung sih sama pertanyaan kaya gitu. Apa hubungannya nikah sama nanti gak bisa main game? Ternyata, jumlah wanita yang bermain game jauh lebih sedikit dari pria (Haykal, 2018).

[bsa_pro_ad_space id=1]

Hal ini menyebabkan wanita tidak mengerti seluk beluk tentang game itu sendiri. Parahnya, beberapa wanita justru benci jika pasangannya bermain game (Martha dalam BVS, 2016), bahkan, melarangnya! Beruntungnya, istri gw tidak marah kalo gw suka main game. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Mari kita simak curhatan gw di bawah ini.

Sebelum gw curhat, gw mau memperkenalkan my own rig. It isn’t the latest and the strongest. Tapi, gabungan i5-7400 dan RX480 yang dibalut dengan Sades Leviathan dapat menampilkan any GOTY (sampai  yang terbaru, tentnya) dengan indahnya (baca: 60 fps) di layar 1080p. Statistik menunjukkan bahwa gw telah menghabiskan uang sejumlah puluhan juta rupiah serta waktu dalam ribuan jam (sumber: Steam). Jadi, tolonglah, jangan samakan gw dengan those filthy casuals. (Ugh, untuk menyebut namanya saja membuat mulutku kotor!)
Plebz.

Lanjut ke curhatan gw. Saat gw main sama temen-temen gw, salah satu temen gw, Legend [4], berkata: “Kal, emang istri lu gak maran lu tiap hari main sampai malem gini? Si Archon [0] aja udah gak main lagi gara-gara istrinya suka marah kalau dia main. Huh? Iya juga ya. Apa ternyata selama ini istri gw gak suka kalo gw main game tapi diem-diem aja? Mengingat jumlah pria yang menyembunyikan pengeluaran untuk hobi ke istrinya masih terlihat banyak (vvibu, 2017). Kemudian, gw memutuskan untuk bertanya langsung ke istri gw tercinta.

 

Gw: “Sayang (ya, gw memanggil wanita yang gw sayangi dengan kata ‘sayang’, yang tentu tidak bisa dilakukan oleh para jomblo di lua sana), kamu marah gak sih kalau aku main game terus?”

 

Istri: “Hah? Enggak kok. Emangnya kenapa?”

 

Gw: “Ya, soalnya ternyata aku denger banyak perempuan yang suka marah kalau suaminya main game terus. Kenapa kamu enggak marah sama aku?”

 

Istri: “Oh, itu mah perempuannya marah bukan karena main gamenya. Tapi, karena gak diperatiin.”

 

Gw: “Gak diperatiin gimana maksudnya?”

 

Istri: “Gini, kamu kan udah meratiin aku banyak banget. Kaya aku lagi kepengen makan apa, kamu cariin. Aku lagi pengen manja, kamu manjain. Aku lagi bete kerjaan kantor, kamu support aku. Aku lagi pusing sama pikiranku sendiri, kamu bikin aku ketawa. Jadi, ya  aku gak marah kalo kamu main game. Perempuan lain yang marah itu pasti lagi karena ada keinginannya yang belum terpenuhi tapi suaminya terus main game.”

 

Gw: “Ooh, gitu ya.”

Ya! Tepat sekali! Walaupun gw bukan seorang perempuan, gw cukup yakin bahwa jawaban istri gw menyuarakan suara hati barisan para istri gamer di luar sana. Hai kawan, apa kalian lupa dengan lagu Ada Band yan menjadi slogan roti jepang favorit para wanita? Women are simple; mereka hanya ingin dimengerti (Donnie, 2006). Sang raja youtube juga memiliki slogan yang serupa: RESPECT WAHMEN.

Cukup dengan menjadi suami yang baik, ingatkan dia untuk kebenaran, jauhkan dia dari perbuatan yang salah, bertanya tentang apa yang membuat wajah cantiknya menjadi sendu, berikan kata-kata semangat penuh cinta ketika dia menghadapi masalah baik di lingkungan keluarga maupun kantor, berikan pijatan kasih sayang di pundak saat dia letih, berikan pundak ketika dia ingin bersandar, berikan dia kesempatan untuk mempercantik diri, puji masakannya, biarkan dia memilih makanan yang dia suka, hargailah waktu saat dia ingin beristirahat, lalu…(okay, mungkin terlalu banyak). Intinya adalah, perempuan hanya ingin dimengerti kok, simpel!


Like it? Share with your friends!

46
Haykal

Just another gamer.

0 Comments