Call of Duty: Black Ops 4 akan Mengalahkan Dominasi Tren Battle Royale PUBG & Fortnite ?


89

Call of Duty: Black Ops 4 adalah multiplayer first-person shooter yang dikembangkan oleh Treyarch dan diterbitkan oleh Activision. Game yang sebelumnya mendapatkan versi Open Beta untuk battle royale pada 16 September 2018 ini akhirnya dirilis pada 12 Oktober 2018 lalu yang dapat dimainkan di platform Microsoft Windows, PlayStation 4 dan Xbox One. Game ini merupakan sekuel dari Call of Duty: Black Ops III dan merupakan entri kelima dalam seri Black Ops serta urutan ke-15 dalam seri Call of Duty secara keseluruhan.

Bagi Brott yang belum tahu, Black Ops 4 adalah judul game Call of Duty pertama yang tidak menyertakan mode single-player campaign. Gameplay yang dimainkan berfokus pada fitur mode Solo Mission yang menceritakan latar belakang karakter permainan multiplayer, yang disebut sebagai “Specialists”. Beberapa Spesialist dari Black Ops III juga dapat Brott mainkan. Sebenarnya setting waktu seri ini cukup aneh karena secara kronologis berlangsung antara Black Ops II dan III.

Game ini memiliki tiga gameplay utama, yaitu Multiplayer, Zombies, dan Blackout. Saya akan membahas lebih dalam mengenai Blackout yang memperkenalkan mode battle royale hingga 100 pemain di setiap pertandingan. Call of Duty: Black Ops 4 hadir dengan banyak fitur baru mulai dari tampilan grafis yang ciamik, item consumable yang beragam, hingga sistem mekanik seperti balistik. Saya secara pribadi percaya bahwa Call of Duty: Black Ops 4 akan mengalahkan dominasi tren battle royale yang selama ini dipegang oleh PUBG dan Fortnite. Mari saya bahas.

Tampilan Grafis yang Ciamik

PUBG mungkin boleh bersuka ria dengan mendominasi jumlah pemain di Steam sebesar 3.236.027. Tapi tetap saja masih kalah populer dengan Fortnite yang telah dimainkan lebih dari 125 juta orang dengan pemain aktif bulanan mencapai 40 juta. Bisa dibilang Fortnite bak League of Legends dari genre battle royale. Tampilan PUBG sendiri masih jauh dari kata realistis. Fortnite sendiri memiliki tampilan animasi dan lebih fokus ke arah kosmetik untuk skin, dance, dan emote.

Sebelumnya, banyak juga sebagian besar pendatang baru battle royale dari studio yang lebih kecil yang telah terdesak keluar dari pasar. Beberapa bahkan tidak pernah tumbuh besar. Lalu, bagaimana jika game studio sekelas AAA terlibat seperti Activision? Blackout jawabannya. Tidak diragukan lagi, tampilan grafis battle royale pada Call of Duty: Black Ops 4 Blackout adalah yang terbaik saat ini dibandingkan PUBG dan Fortnite. Lebih realistis khas Call of Duty.

Tipe permainan antara PUBG dan Blackout sendiri cukup mirip tetapi secara keseluruhan, Blackout pemenangnya. Blackout menampilkan pace untuk motion dan movement yang sangat cepat dalam tampilan first-person. Membuat pengalaman bermain battle royale semakin lebih maksimal.

Peta yang Sangat Luas dan Beragam Kendaaran

Mode Blackout ini menampilkan peta terbesar yang pernah ditampilkan dalam judul Call of Duty. Terdapat 14 kota yang dapat Brott masuki untuk melakukan loot dan membunuh musuh. Yang paling menarik adalah selain melawan pemain lain, Brott juga harus membunuh zombie yang dikendalikan oleh AI di lokasi bertema Zombies, seperti Asylum atau Lighthouse. Capek karena berjalan terlalu jauh dari satu kota ke kota lain? Tenang, ada banyak sekali jenis kendaraan yang dapat Brott gunakan. Beberapa kendaraan yang tidak pernah ada di game battle royale sebelumnya dapat Brott pakai seperti ATV dan helikopter.

Item Consumable yang Beragam

Brott dapat menggunakan item yang dapat dikonsumsi untuk membantu performa karakter di sepanjang permainan. Setiap item consumable memiliki efek yang berbeda, batasan penggunaan, dan durasi. Banyaknya item yang tersedia ini akan menambahkan nilai pengalaman bermain battle royale dibandingkan game lainnya. Berikut daftar item consumable yang dapat digunakan:

  • Awareness: Mendengarkan suara langkah kaki musuh lebih jelas. (Maks. 2, Durasi 2 menit)
  • Brawler: Meningkatkan kerusakan melee dan mendapatkan 50 darah untuk setiap serangan melee yang berhasil dilakukan. (Maks 1, Durasi 4 menit)
  • Consumer: Mengonsumsi item kesehatan dan item lainnya 50% lebih cepat. (Maks. 1, Durasi 5 menit)
  • Dead Silence: Membuat gerakan dengan lebih sedikit noise saat membuka stashes. (Maks. 2, Durasi 4 menit)
  • Engineer: Membuka semua lokasi kendaraan dan peralatan musuh di sekitar. (Maks. 2, Durasi 4 menit)
  • Iron Lungs: Membuat kemampuan steady aim lebih stabil dengan senjata scoped dan meningkatkan waktu pernapasan ketika di bawah air. (Maks. 2, Durasi 5 menit)
  • Medic: Membuat barang kesehatan dan mampu menghidupkan kembali rekan lebih banyak dan aktivasi yang lebih cepat. (Maks. 2, Durasi 4 menit)
  • Mobility: Membuat pergerakan dan tukar senjata lebih cepat, dapat menembak dan menggunakan item saat berlari, bergerak cepat saat reload. Kerusakan jatuh dari ketinggian juga dikurangi. (Maks. 2, Durasi 5 menit)
  • Looter: Membuka tempa loot terdekat dan barang yang ada di dekatnya. (Maks. 3, Durasi 2 menit)
  • Outlander: Mengurangi sedikit kerusakan dan bergerak lebih cepat ketika berada di luar zona aman. (Maks. 2, Durasi 3 menit)
  • Reinforced: Mengurangi ledakan dan kerusakan api. Mengurangi efektivitas razor wire, flashbang, dan concussion grenade. (Maks. 3, Durasi 4 menit)
  • Skulker: Membuat gerakan crouch dan prone lebih cepat. (Maks. 3, Durasi 3 menit)
  • Stimulant: Meningkatkan batas kesehatan sebesar 100. (Maks. 2, Durasi 3 menit)
  • Squad Link: Melihat rekan tim melalui dinding. (Maks. 2, Durasi 2 menit)
  • Paranoia: Mengisyaratkan ketika ditargetkan oleh musuh dengan audio melalui ADS. (Maks. 2, Durasi: 4 menit)

Sistem Mekanik Balistik dan Predictive Recoil

Untuk pertama kalinya, mode multiplayer dalam seri ini tidak menghadirkan fitur automatic health regeneration dan menawarkan sistem balistik dan predictive recoil. Bagi Brott yang belum tahu, balistik adalah sistem mekanik yang berkaitan dengan gerakan, sifat, dan efek dari proyektil, khususnya peluru, bom gravitasi, roket, dan lainnya. Atau juga bisa diartikan sebagai seni merancang dan mengerakkan proyektil untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Efek dari balistik ini adalah Brott dapat melakukan kustomisasi senjata mulai dari optic, barrel, under barrel, magazine, body, dan stock yang ditampilkan lebih sederhana dan mudah dipahami bagi Brott yang baru memainkan game ini. Lalu, fitur ini berhubungan dengan predictive recoil. Bagian ini biasanya sering disebut juga dengan rekam prediksi, sistem yang dibangun ke dalam permainan dalam menentukan pola recoil khusus untuk setiap senjata. Jika Brott menembakan peluru menggunakan senjata X maka pola tembakan yang dihasilkan akan sama persis setiap kali senjata ditembakkan atau tetap dalam kisaran yang dapat diprediksi terbatas.

Setiap senjata memiliki pola yang bervariasi. Contoh paling gampang untuk melihat fitur ini adalah di game Counter Strike: Global Offensive. Bagi Brott yang sering memainkan genre shooter, penting untuk mempelajari pola recoil setiap senjata sehingga Brott dapat membuat gerakan yang sangat kecil dan menjaga radius penyebaran peluru agar akurasi tembakan lebih akurat.

Mungkin satu-satunya kekurangan adalah dari harga. Fortnite dapat dimainkan secara gratis tetapi jika membeli Battle Pass setidaknya harus membayar $10 = Rp151.880. Belum termasuk pembayaran skin, dance, dan emote lainnya yang dapat dibeli secara mandiri. Cukup aneh rasanya memainkan Fortnite tapi tidak membeli Battle Pass. PUBG sendiri dijual seharga $29.99 = Rp455.488. Call of Duty: Black Ops 4 dijual seharga $60 atau Rp890.000.

Tapi dengan fitur baru yang hadir di genre battle royale dan beberapa mode lainnya serta pengalaman bermain shooter yang lebih realistis. Mungkin tidak ada ruginya membeli Black Ops 4 yang dijual dengan harga selangit.

Itu dia beberapa alasan kenapa Call of Duty: Black Ops 4 akan mengalahkan dominasi tren battle royale PUBG dan Fortnite. Bagaimana menurut pendapatmu Brott?


Like it? Share with your friends!

89
Arya Adhitya

Platform main game boleh beda, tapi kita berdiri di semesta game yang sama. Ceilah.

0 Comments