Kenapa Kompetitor Microsoft Adalah Amazon Dan Google?


54

Topik ini saya angkat karena ucapan dari sang boss Xbox, Phil Spencer ketika berbicara dalam sesi wawancara dengan media Protocol. Ia mengatakan saingan utama dari Microsoft bukanlah Nintendo maupun Sony, melainkan Google dan Amazon. Kenapa begitu? Seperti yang kita tahu belakangan ini Xbox One memang sedikit tertinggal dalam hal penjualan konsolnya dibandingkan dengan Nintendo bersama Switch-nya dan Sony bersama PlayStation 4. Ambisi ingin membuat konsol entertainment ternyata tidak berhasil menarik para gamer baru yang lebih memilih konsol lain. Secara mengejutkan lagi Microsoft mengumumkan lebih awal mengenai konsol next gen miliknya Xbox series X di acara The Game Awards. Menurut data terkini, konsol ini tidak memiliki perbedaan dari sisi gimmick yang diberikan, model controllernya sendiri pun sama. Namun spesifikasi yang dibawa memang sangat superior sekali. Saya menduga Microsoft ingin memberikan pengalaman gaming layaknya sebuah PC. Dengan teknologi sekarang ini mereka memuat suatu konsol powerfull yang perannya adalah sebuah konsol gaming dan tidak menonjolkan sisi entertainment seperti Xbox One terdahulu.

Gamebrott Editorial

Munculnya xCloud

Image result for xcloud

Balik ke topik pembicaraan, di tahun 2019 lalu Microsoft juga sedang giat mengembangkan xCloud. Sebuah layanan yang digunakan untuk Cloud Gaming. Mereka meyakini Cloud gaming dapat berkembang pesat dimasa yang akan datang. Saya sendiri percaya akan hal itu, cepat atau lambat perkembangan Cloud Gaming memang sangat menarik banyak orang terlebih untuk para gamer yang memerlukan portabilitas tinggi, atau gamer yang tidak ingin repot membeli sebuah PC mahal atau konsol. Karena memang sekarang lagi ramai-ramainya perbincangan cloud gaming, Phil Spencer mengakui saingan besar mereka saat ini adalah Google dan Amazon. Google sudah mulai lebih awal dengan membawa Stadia rilis ke pasaran, walaupun belum di semua wilayah negara. “ketika anda berbicara mengenai Nintendo dan Sony, kami menghargai mereka dengan sangat dalam, tetapi kami melihat Amazon dan Google sebagai competitor utama untuk kedepannya”. Ucap Phil Spencer. Sangat terlihat jelas bahwa Microsoft akan berfokus untuk memajukan xCloud miliknya. xCloud sendiri sudah memasuki tahap beta dan dibagikan secara gratis untuk negara Korea Selatan, Amerika, dan UK. Untuk mencobanya player harus memiliki perangkat controller Xbox One dan sebuah smarthphone Android dengan versi  6.0 serta dukungan Bluetooth versi 4.0.

Konsol Konvensional

“Kami bukannya tidak menghargai Nintendo dan Sony, tetapi perusahaan game tradisional (konvensional) diluar posisi kami sekarang. Saya mengira mereka dapat mencoba untuk membuat kembali Microsoft Azure, tetapi kami sudah menginvestasikan 10 Milyar Dollar untuk teknologi cloud selama bertahun-tahun”. Azure sudah dikembangkan Microsoft lama sekali semenjak tahun 2010. Layanan cloud ini mulai banyak digunakan terutama bagi perusahaan – perusahaan besar, termasuk Sony. Beberapa tahun lalu Sony dan Microsoft bekerja sama dalam menggunakan Azure. Diyakini Sony akan memasuki pasar cloud gaming juga. Memang saat ini sudah ada layanan PlayStation Now, sebuah layanan cloud gaming yang bisa dimainkan menggunakan platform PC maupun PlayStation 4 sendiri. Namun hingga sekarang Sony belum menunjukan ketertarikan lebih terhadap teknologi ini dan memfokuskan diri untuk mengembangkan serta memasarkan PlayStation 5, konsol next gen mereka.

Cloud Gaming

Image result for phil spencer

Kembali lagi ke realitanya, apakah cloud gaming sendiri memang sudah sangat berperan penting untuk perkembangan industry game sekarang? Sampai – sampai Microsoft “menyampingkan” competitor lamanya yaitu Sony dan Nintendo. Melihat data saat ini, layanan Cloud gaming sudah banyak bermunculan, seperti Stadia, PlayStation Now, xCloud, dan yang terbaru Geforce Now. Namun ditahun 2019 lalu terdapat hasil survey yang mengatakan ketertarikan gamer eropa terhadap Stadia hanya 15%. Para gamer memang masih takut akan beberapa masalah seperti adanya delay, input lag, koneksi yang tidak stabil, dan jumlah bandwith yang sangat banyak. Permasalahan tersebut pasti akan mempengaruhi pengalaman bermain game itu sendiri. Jadi kalau menurut saya alasan Microsoft untuk fokus terhadap Cloud gaming memang cukup baik, terlebih jika mereka berhasil membuat cara untuk para gamer diluar sana lebih memahami dan tertarik dengan teknologi baru ini. Satu hal yang pasti konsol konvensional masih sangat diminati oleh para gamer saat ini. Berharap Microsoft tetap memberikan game eksklusif untuk produknya dan dibarengi oleh xCloud yang mereka bawa. Menurut kalian sendiri terlalu cepat kah Microsoft memilih meninggalkan competitor lamanya? Kita lihat saja nanti.


Like it? Share with your friends!

54
cloudman

-

0 Comments