Kisahku Bergelut dengan Game Bersama Esport, Tak Ada Penyesalan!


65

Perkenalkan saya adalah Muhammad “Wikiboys” Zidane, bermain game memang merupakan hobiku sedari kecil, kisah berawal ketika aku masih belia dan menempuh pendidikan SD. Kala itu sebenarnya game sudah menjadi bagian dari hidupku, tepatnya saat 3 SD meski awalnya hanya memainkan game-game ringan seperti game Facebook namun setahun kemudian saya mulai menjajal COunter Strike Offline. Hingga akhirnya Point Blank yang cukup membuatku menjadi serius dan beranggapan bahwa game merupakan suatu hal yang kompetititf. Selama 3 tahun saya dan Point Blank sudah menoreh kisah, pangkat Major menjadi hadiah dari game shooter itu untuk saya. Hingga akhirnya masuk masa SMA saya bertemu dengan sebuah game yang cukup berbeda genre bernama Mobile Legends. Memulai debut dari Season 2 dan terus menyeriusi hingga season 4, saya bahkan sempat berada dalam satu squad bersama dengan salah satu nama terkenal seperti Warpath sewaktu dirinya masih di Unforgiven.

Gamebrott Editorial

Meski dirinya akhirnya hengkang dari Unforgiven, saya memutuskan untuk tetap kekeuh hingga akhir turnamen MSC Pertama di Gandaria City. Bosan akan permainan Mobile Legend yang terasa sangat reptitif saya akhirnya memutuskan untuk meninggalkan game Moba Smartphone tersebut. Namun meski begitu saya sempat dengar mendengar bahwa salah satu game shooter survival yang sangat tenar di PC telah memiliki versi Mobilenya. Disitulah akhirnya PUBG Mobile dan saya berjalan kembali ke arah genre shooter competitive.

Masih kuat di dalam ingatan saya, dimana pertama kali saya langsung memainkan yang versi Timi, sendiri tanpa ditemani siapapun, hingga akhirnya muncul versi global baru saya dan teman-teman sering bermain bersama. Banyak konten kreator seperti Supernayr juga Sprezzy sering aku lihat guna mengasah kemampuan. Namun lama kelamaan aku perlahan meninggalkan dunia PUBG Mobile itu sendiri, alasan ? bosan, spek hape tak memadai …. kalian bisa tambahkan sendiri.

Banyaknya keterbatasan akhirnya mendorong diriku untuk mengumpulkan uang secara mandiri. Tujuannya ? ingin membeli PC, karena memang PUBG PC sangat terasa berbeda dibandingkan dengan PUBG Mobile. Datang suatu waktu saya akhirnya memiliki PC untuk diriku sendiri, disitulah aku langsung menekuni PUBG PC secara serius. Seserius itu aku terhadap PUBG PC hingga 10 jam sehari merupakan porsi latihan yang sudah aku bilang biasa. Banyak individu aku temui di game buatan Bluehole tersebut, banyak teman, squad yang akhirnya membantuku untuk menukan role serta peranku didalam team. Hingga akhirnya datang suatu titik bahwa saya harus lebih serius lagi, dan keputusan masuk kedalam suatu team menjadi suatu keharusan. Banyak team esport akhirnya coba aku lamar untuk bisa masuk kedalam teamnya, meski begitu hanya Armored Project sajalah yang akhirnya menyadari potensiku saat itu. Bersama team tersebut sempat saya mengikuti kompetisi SEACA di taman Angrek, hingga akhirnya dua bulan kemudian muncul konflik internal yang normalnya kerap dialami banyak team.

Pesanku untuk kalian yang ingin memulai selalu serius dalam apa yang kalian geluti, meski nantinya ada konflik yang muncul tetap hargai hal tersebut. Saya sendiri bersyukur memiliki teman-teman yang masih dalam satu pandangan dengan saya. Tak pernah ada penyasalan dalam langkahku itulah yang membuatku tetap semangat menjalani karir yang aku miliki sekarang. Thats my story for you, hope you like it.


Like it? Share with your friends!

65

0 Comments