Main Video Game baik untuk kesehatan otak mu! Baca mengapa


59

Sudah jadi perdebatan selama 30 tahun terakhir, pertanyaan tentang apakah memainkan video game memiliki efek negatif, selayaknya musik rock, televisi bahkan membaca novel, yang masing-masing dikritik tentang efeknya terhadap otak.

[bsa_pro_ad_space id=1]

Perihal yang sering muncul adalah efek adiktif, peningkatan agresifitas dan beberapa permasalahan kesehatan seperti obesitas, postur tubuh yang terganggu, menjadi perbincangan media lebih banyak dari pada perihal positif yang mungkin dapat dicapai.

Bagaimanapun dewasa ini, ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa video game dapat digunakan dalam bidang pendidikan dan juga terapi, dimana beberapa penelitian lainnya membuktikan bahwa video game dapat meningkatkan reaksi saraf motorik dan membantu koordinasi mata dan tangan anda. Seperti layaknya sebuah penelitian yang memberikan bukti bahwa kemampuan visualisasi 3D, termasuk diantaranya merotasi dan memanipulasi bidang 2D dan 3D, dapat meningkat dengan bermain video game dalam rentang waktu tertentu.

Apalagi dengan adanya studi yang mendemonstrasikan efek positif dari video game yang dilakukan oleh Vikranth Bejjanki, dimana publikasi terbaru mereka menunjukkan bahwa dengan memainkan video game berbasis action, pemain dapat meningkatkan peforma dalam hal persepsi, tingkat observasi lingkungan dan kemampuan kognisi.

Ditambah beberapa eksperimen lainnya yang melibatkan 10 sampai dengan 14 orang di setiap studi, para peneliti melaporkan bahwa para pemain yang memiliki pengalaman memainkan permainan aksi, memiliki kemampuan melihat pola dan persepsi yang lebih baik dari pada pemain yang tidak memiliki pengalaman serupa.

Makalah tersebut mengambil kesimpulan bahwa:

“Pengalaman bersinggungan dengan regularitas dan struktur lingkungan dapat menjadi mekanisme penting dimana video game bertemakan aksi, memiliki pengaruh besar terhadap performa pemain dalam mempersepsikan, memperhatikan dengan detail dan kemampuan kognisi dalam lingkungan permainan sampai implementasi di dunia nyata.”

game baik untuk otak
game baik untuk otak

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Mark Griffiths, Professor di Nottingham Trent University, bahwa ada banyak keuntungan dan kualitas yang dapat didapatkan dari bermain video game. Dalam konteks pendidikan misalnya, video game dapat menjadi hal yang menyenangkan dan sekaligus menstimulasi otak, dimana berarti akan semakin mudah bagi seorang guru untuk mendapatkan perhatian siswa-siswanya dalam jangka waktu yang lebih lama. Juga karena video game itu menyenangkan, sistem pembelajaran yang menggunakan metode ini jauh lebih disukai dibandingkan sistem pembelajaran tradisional bagi beberapa instruktur bahkan di dalam negeri di Indonesia sendiri.

Video game menjadi daya tarik yang tersebar dalam berbagai rentang demografis, termasuk diantaranya usia, jenis kelamin, etnis maupun tingkat pendidikan. Data ini pun banyak digunakan dalam menyiapkan banyak permainan-permainan baru, maupun digunakan oleh banyak instansi sebagai bahan penelitian dalam pengukuran tingkat kepercayaan diri sampai perubahan kebiasaan individual.

Dengan beberapa bentuk interaksi yang dilakukan dalam sebuah video game, dapat menstimulasi kepekaan seseorang dalam mempelajari hal-hal baru, yang dimana memberikan efek keingintahuan, dan tertantang untuk belajar hal-hal baru. Banyak juga video game yang digunakan untuk mempelajari skill tertentu, seperti simulasi penerbangan maupun kedokteran.

Dikarenakan video game dapat sangat merangsang aktifitas seseorang, terkadang juga digunakan dalam beberapa praktek terapi. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa saat beberapa anak-anak diekspos dengan video game sesaat setelah kemoterapi, mereka membutuhkan lebih sedikit obat anti nyeri dibandingkan anak-anak yang tidak bermain video game.

Video game memiliki potensi penggunaan dalam bidang pendidikan dikarenakan adanya nilai entertainmen yang dibagikan kepada penggunanya. Pemain dapat diarahkan untuk mengidentifikasi permasalahan secara spesifik dan juga dapat menjadi media untuk mengajari sebuah skill spesifik dengan cepat dikarenakan video game sangat memotivasi, berinteraksi dengan pemain, dan memberikan hadiah dalam setiap penyelesaian masalah dalam game tersebut.

Namun tetap saja, semua hal yang berlebihan tidak baik, penggunaan video game akan optimal dengan memiliki batasan tertentu terkait skill yang dibutuhkan, namun dalam peningkatan faktor secara komprehensif, dapat menggunakan pembelajaran secara tradisional.

Author Profile: Azlan Shah sekarang merupakan salah satu Mentor di Coursera.org dan penulis di GoBear, memiliki minat tinggi dalam bermain PC game sejak kecil.

Daftar Pustaka:

Helena Cole and Mark D. Griffiths. CyberPsychology & Behavior. August 2007, 10(4): 575-583. https://doi.org/10.1089/cpb.2007.9988

Griffiths, M.D. (2017). The psychosocial impact of gambling in virtual reality. Casino and Gaming International, 29, 51-54.


Like it? Share with your friends!

59
azlans.ac

0 Comments