Micrortransaction Dalam Game dan Pusaran Dilema Disekitarnya


61

Sering kita dapati para gamer yang protes terhadap microtransaction yang ada di game. Mereka sering mengeluh bahwa fitur tersebut seolah menggambarkan keserakahan developer dan publisher. Di sisi lain microtransaction menjadi sumber pendapatan developer dan publisher. Sehingga hal ini menjadi sangat dilematis.

Gamebrott Editorial

Microtransaction dapat didefinisikan sebagai pembayaran dalam game yang membuka beberapa fitur atau memberikan pengguna kemampuan khusu, karakter atau konten. Dimana umumnya pembayarannya menggunakan pembayaran virtual atau penggunaan voucher. walaupun, mungkin ada beberapa sistem yang samar.

Microtransaction sendiri memiliki berbagai bentuk disesuaikan oleh developer dan publisher. Kadang berbentuk dlc, gacha, loot box, dll. Biasanya setiap bentuk memiliki masalah sendiri-sendiri yang kadang menimbulkan perasaan kecewa dari para gamer. Terutama karena dianggap merusak kesenangan bermain game.

Bertipekan DLC

Microtransaction yang dapat disebut sebagai awal-awal microtransaction adalah dlc. Dimana sistem ini disebut-sebut timbul karena kebiasaan para mod game konsol. Mod yang memodifikasi untuk kesenangan menimbulkan ide baru bagi para developer dan publisher untuk menciptakan dlc. sehingga dlc berkembang seperti sekarang ini.

Dlc merupakan kepanjangan dari downloadable content. Sebuah konten tambahan untuk game konsol yang terkoneksi dengan internet. Biasanya dlc merupakan bagian tambahan dari sebuah game yang ditambahkan developer. Beberapa konten biasanya berbayar dengan harga tertentu dan hal ini menimbulkan masalah.

Sebut saja kasus salah satu dragon age, dimana sebuah npc terus saja menawarkan dlc. Para gamer memainkannya dan merasa tidak enak. Terutama karena mereka merasa game tersebut memanfaatkan fungsi dlc untuk memotong-motong game dan menjualnya secara terpisah. Apalagi pevawaran tersebut muncul di dalam game langsung saat dimainkan. Seolah-olah para penggemar membeli game konsol yang tidak sempurna, padahal sudah membayar gamenya.

Era Kotak Lootbox

Sistem lainnya, adalah loot box atau gacha. Secara definisi keduanya sama, namun lootbox biasanya digunakan untuk istilah developer barat dan gacha biasanya digunakan developer jepang. Lootbox atau gacha dapat diartikan dimana pemain mendapatkan item, karakter atau konten tertentu secara acak.

Lootbox dan gacha biasanya menggunakan jenis item tertentu dalam game sebagai alat penukaran. Namun, ada juga yang langsung menggunakan pembayaran dengan uang asli untuk memperoleh loot box atau gacha.

Gacha ampas atau isi loot box tidak sesuai keinginan gamer sering jadi masalah. Apalagi jika menggunakan uang asli sebagai alat untuk memperolehnya. Terlalu banyak kasus dimana seseorang lootbox dan gacha sudah mengorbankan banyak uang asli, tapi tidak mendapatkan haasil yang diinginkannya. Terutama karena gacha dan lootbox memang memberikan hasil acak dengan rng.

Hal ini juga memicu kontroversi, bahkan terdapat kasus dimana gacha dan lootbox dituduh sebagai perjudian. Tuduhan perjudian tersebut terutama karena menggunakan uang asli sebagai alat pembayaran berharap akan mendapatkan hasil yang beruntung. Masalah lain tuduhan tersebut adalah adanya rasa ketagihan ingin terus mencoba gacha dan lootbox, meskipun mengorbankan banyak uang.

Masalah lain yang timbul dari microtransaction juga adalah munculnya istilah pay to win. Pay to win jika diterjemahkan membayar untuk menang. Dimana hal ini biasanya terjadi di game-game free to play, dimana para pemain yang membeli konten tertentu menjadi lebih kuat dari pemain yang tidak membeli konten tertentu. Hal ini sering dianggap sering disebut sebagai perusak keseimbangan game. Sehingga tidak heran beberapa gamer tidak suka dan sering mempermasalahkan game yang memperkuat pemain yang membayar.

Masalah pay to win menjadi isu yang sangat diperhatikan, tidak heran ketika game yang mengusung tema anti pay to win sering mendapat perhatian. Sebut saja kemunculan dari game auto chess yang dikenal tidak dipengaruhi dari kemampuan pay to win. Meskipun menerapkan microtransaction, pembayaran pada game hanya berpusat pada konten yang tidak mempengaruhi permainan, seperti skin, desain arena, emoticon dan ikon chat.

Mobile dan Segala Macam Iklannya

Satu lagi mode microtransaction yang jarang dibahas karena kesamaran sistemnya, yaitu penggunaan video iklan. Biasanya ini pada game mobile, dimana salah satu sumber pendapatan game mobile adalah periklanan. Beberapa game menggunakan semacam video iklan yang jika ditonton akan memberikan konten tertentu yang kadang mempengaruhi permainan, misalnya memberikan item tertentu, respawn.

Sistem ini disebut masalah microtransaction yang samar karena gamer yang memainkan game tersebut tidak langsung membayar. Namun, ketika gamer menonton iklannya, maka secara tak langsung developer dan publisher akan dapat uang dari iklan tersebut.

Biasanya ada dua masalah yang timbul dalam hal ini. Pertama, terlalu banyaknya iklan yang muncul berulang kali membuat para gamer bosan. Kedua, munculnya iklan di tengah permainan yang kadang mengganggu permainan, bahkan kadang tanpa tombol skip.

Berbagai masalah microtransaction sebenarnya memiliki satu solusi sederhana yaitu komunikasi kepada gamer. Jika developer dan publisher tidak memperhatikan keinginan konsumen tentang microtransaction dan hanya berusaha meraup untung, maka jangan heran mereka mendapat label perusahaan serakah.

Namun, jika para gamer hanya memperhatikan kesenangan mereka, tanpa peduli bagaimana developer dan publisher mendapatkan pendapatan, maka jangan heran banyak perusahaan bangkrut atau merek menjadi mati karena tak punya pendapatan. Keduanya harus saling menyeimbangkan keinginan dan kebutuhannya.

Oleh karena itu, sistem microtransaction terbaik bagi sebuah game adalah yang memperhatikan keseimbangan antara keinginan para gamer dengan developer dan publisher. Sehingga terwujudlah sistem microtransaction yang benar-benar tepat bagi para gamer.

Sumber:

Artikel dari “Economics Of Microtransactions In Video Games” karya Prateek Agarwal dari intelligenteconomist.com diakses pada tanggal 13 oktober 2019

 


Like it? Share with your friends!

61
Aru Akasa

Penulis amatir yang menjadikan Gamebrott sebagai tempatnya latihan menulis, Akhirnya ia memberanikan diri menulis blognya yang berjudul meongeden.com

0 Comments