Mengapa Game Single Player dengan Story Seolah Diabaikan Developer?


68

death stranding bisa dibilang sebagai salah satu game paling kontroversi di sekitar penghujung 2019. Berbagai media memberikan review yang kadang saling berlawanan. Ada yang menyebutnya sebagai game yang baik, namun tak sedikit juga menyebutnya sebagai game yang biasa saja, bahkan mungkin ada yang menyebutnya buruk.

Pertentangan di dunia maya semakin menjadi-jadi ketika death stranding mendapatkan 9 nominasi.  Ke delapan nominasi tersebut sebagai berikut Game of the Year, Best Narrative, Best Game Direction, Best Art Direction, Best Score/Music, Best Performance , Best Action/Adventure Game, Best Audio Design. Menariknya lagi death stranding mendapatkan dua jatah nominasi di best performance yaitu pemeran cliff dan sam porter.

Namun ada satu nominasi yang perdebatannya cukup menonjol yaitu narrative atau penceritaan. Setelah mencari review tentang penceritaan death stranding. Biasanya ada yang mendukung dan juga malah menjelek-jelekkan. Apalagi menyebutnya game yang terlalu banyak mengeluarkan kata-kata dan terlalu banyak teka-teki.

Terlepas dari itu death stranding kembali mengingatkan industri game tentang keunggulan single player dengan story. Suatu jenis game yang mungkin makin terpinggirkan di era manusia dihubungkan dengan internet. Dimana multiplayer online tanpa story atau narrative begitu diagungkan.

Single player dengan story, biasanya menggambarkan game yang memang memfokuskan untuk dinikmati sendiri. Para pemain biasanya tidak hanya disuguhkan untuk menikmati gameplay, tapi juga mendalami cerita di dalamnya. Tidak heran game seperti ini untuk benar-benar meresapi harus benar-benar sendiri.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan besar. Mengapa game single player dengan story sering diabaikan developer ? padahal penggemar masih suka dengan model seperti ini. Terbukti dari death stranding yang mendapat banyak sorotan. Mengapa model seperti ini seolah dianggap tidak menguntungkan bagi developer. Mungkin akan banyak jawaban yang kita temukan.

Dianggap bukan zamannya

Model single player dengan story  bisa dibilang tidak sebanyak dulu. Terutama era konsol yang belum dapat terhubung dengan internet. Semakin hari hal tersebut semakin berkurang, apalagi sejak merebaknya sistem online. Belum lagi dengan makin merebaknya sistem mobile yang rata-rata memfokuskan penggunaan internet untuk meraup banyak pemain.

Multiplayer tanpa story lebih menguntungkan

selain karena eranya telah fokus kepada multiplayer online, single story dianggap kurang menguntungkan. Era multiplayer online adalah mencari pemain sebanyak mungkin agar dapat keuntungan. Keuntungannya mulai dari top up atau iklan. jadi sebanyak pemain, maka memungkinkan meningkatkan pendapatan developer.

Masalah lain pembuatan cerita dengan story butuh biaya lebih banyak. Mulai dari membayar penulis cerita sampai penyesuaian story dengan gameplay. Hal tersebut tentunya menambah biaya tenaga kerja yang dibutuhkan. Apalagi untuk membuat cerita yang bagus biasanya orang membutuhkan penulis ahli yang biasanya lebih mahal.  Apalagi jika menggunakan beberapa penulis sekaligus sebagai co writer, tentu akan memakan biaya yang semakin besar.

Sulitnya menulis cerita

Selain karena membutuhkan banyak uang untuk membuat cerita dalam game, masalah lain adalah sulitnya menulis cerita. Apalagi cerita yang memang bagus dan sesuai dengan konsep yang dimainkan. Banyak kita temui mungkin game yang memiliki cerita cukup bagus, namun tidak cukup bagus pada  bagian lain game, seperti tidak sesuai gameplaynya atau beberapa art tidak sesuai. tentunya hal ini menjadi masalah besar.

Penulis story kadang tak dihargai

Mungkin inilah yang tergambar dari kasus wga yang menghapus nominasi game. Mereka beralasan bahwa tidak ada lagi game dengan penceritaan yang bagus. Padahal mereka hanya memperhatikan game-game yang terkenal saja, tanpa memperhatikan penulis-penulis story di game amerika yang sangat banyak jumlahnya. Apalagi game-game indie. Tidak heran beberapa penulis cerita game mengecam hal tersebut.

Oleh karena itu, meskipun diabaikan dan jumlahnya semakin hari semakin berkurang. Game single player dengan story akan tetap selalu ada dan mungkin Berjaya terbukti dari death stranding. Hal yang mungkin perlu dikhawatirkan di masa depan adalah kemungkinan adanya pengaruh antara menurunnya kuantitas dengan kualitas. Namun, semoga saja hal tersebut tidak terjadi.

https://gamebrott.com/masukan-9-nominasi-sekaligus-untuk-death-stranding-the-game-awards-justru-tuai-kecaman


Like it? Share with your friends!

68
Aru Akasa

Penulis amatir yang menjadikan Gamebrott sebagai tempatnya latihan menulis, Akhirnya ia memberanikan diri menulis blognya yang berjudul meongeden.com

0 Comments