Mengenal Daisuke Ishiwatari: Creator Serba Bisa Dibalik Guilty Gear dan Blazblue


81

Bagi penggemar game fighting, biasanya tidak asing dengan dua judul yaitu guilty gear dan blaze blue. Keduanya memiliki beberapa kesamaan yang cukup menarik. Selain, sama-sama bergenre fighting, keduanya juga sama-sama menggunakan anime style. Kesamaan lain, ialah mereka sama-sama diciptakan dari game direktur yang sama yaitu daisuke ishiwatari.

Daisuke Ishiwatari merupakan salah seorang pembuat game yang cukup terkenal. Pria berdarah campuran jepang afrika ini membuat beberapa game seperti Virtual Open Tennis, EXECTOR,  Guilty Gear series, Sangokushi Taisen DS, Dimension Zero, BlazBlue dan Hard Corps Uprising. Namun, yang paling terkenal mungkin adalah Guilty Gear dan Blazblue. Namun, satu hal yang menakjubkan dari Daisuke Ishiwatari adalah kemampuannya yang serba bisa dalam berbagai bidang di dunia game. Mulai dari game desain, ilustrator, musisi, Komposer, penulis skenario dan pengisi suara. Hal ini juga diungkapkannya di sebuah video acara toco toco dari chanel archipel youtube yang mewawancarai dirinya.

Awal Karier

Daisuke  Ishiwatari bekerja di studio Arc System Works saat di wawancarai. Ia bekerja disana selama 12 tahun. Terlihat beberapa bagian dari studio tersebut. Terdapat action figure Godzilla dan permainan rubik di beberapa sudut studio. Terlihat juga beberapa judul film terkenal seperti Hellboy, Ironman, dll. Ia menceritakan sudah menyukai game fighting sejak masih sekolah. Itulah alasan mengapa ia menambahkan fitur unik dalam game buatannya. Saat itu telah banyak game yang dipertandingkan dan mengundang partisipan luar negeri di Jepang. Terlihat, ia amat senang menceritakan pengalamannya tersebut.

Ia dulu menginginkan untuk membuat game yang terinsipirasi dari dunia yang dapat ditemukan di anime dan manga. Ia memfokuskan gamenya pada sensasi kecepatan dan terlihat ramai daripada memfokuskan pada taktik. Ia juga memfokuskan gamenya pada pengalaman bermain game tersebut. Terutama sejak pertama kali memegang gamepad.

Diskusi Bersama Toshimichi Mori

Dalam wawancara tersebut juga diundang Toshimichi Mori selaku produser di studio Arc System Works . Ia sudah cukup lama bekerja dengan Daisuke Ishiwatari, bahkan ia menyebutnya sebagai kawan sekaligus rival. Ia juga tak lupa menyebutkan bahwa terkenalnya BlazBlue karena dia sebagai producer. Daisuke Ishiwatari mengungkapkan bahwa ia ingin membuat game bertarung yang sangat sulit. Saat Blazblue keluar, ia bingung dengan dunia dari Blazblue dan mempertanyakannya. Toshimichi Mori memberikan tanggapan bahwa hal tersebut karena ingin membuat hal yang menyenangkan. Setiap orang memiliki cara berbeda dalam memandang sesuatu menyenangkan.

Toshimichi mori juga mengungkapkan sejak kecil, dia kadang merakit model plastik tidak sesuai petunjuk. Dengan kata lain, ia melakukan sebuah kustomisasi. Banyak yang menganggap hal tersebut tidak benar. Menurut Toshimichi Mori, hal itu terasa menyenangkan baginya. Hal tersebut sama dengan game, dimana orang punya cara sendiri untuk merasakan kesenangan. Adegan selanjutnya adalah dimana Daisuke Ishiwatari berjalan-jalan di beberapa area. Hal tersebut merupakan kebiasaannya untuk memperjelas ide-idenya. Ia memikirkan tentang dialog dan berbagai hal. Cerita yang belum selesai. Terkadang muncul semacam adegan dalam pikirannya yang membawa sesuatu yang lebih pada cerita yang dikerjakannya.

Jalan-jalan di Minato Mirai

Selanjutnya, ia bercerita soal jepang yang memiliki Gedung tinggi dan rumah-rumah yang saling berdempetan. Hal tersebut membuatnya sulit melihat langit. Ia mengenang saat dirinya tumbuh di Afrika Selatan. Dimana, ia selalu melihat langit berada di depannya, Ia selalu mengenang hal tersebut.

Karena itu, ia selalu pergi ke daerah bernama  Minato Mirai, dimana ia dapat melihat langit. Area tersebut juga, ia menemukan banyak budaya berbeda dan berbagai Gedung tua. Ia selalu datang di tempat tersebut karena mirip dengan afrika selatan tempatnya dibesarkan. Datang ke tempat tersebut menjadi sumber inspirasi dirinya. Terakhir, Ia juga mengungkapkan saat pertama kali membuat Guilty Gear bahwa ia tidak ingin membuat seperti game kebanyakan. Ia berharap memperbaiki visual efeknya dan terus berusaha menambahkan sesuatu. Namun, Ia sadar bahwa ketika sesuatu telah sampai pada bentuk terbaiknya dan seharusnya tak disentuh lagi.

Mungkin itu saja yang dapat kami paparkan seputar inspirasi Daisuke Ishiwatari dalam menciptakan Blazblue dan Guilty gear. Semoga dapat memberikan insiprasi bagi para pengembang game. Terutama bagi para penggemar game fighting, terkhusus juga kepada para penggemar Blazblue dan Guilty Gear. Semoga Daisuke Ishiwatari bisa membuat game yang lebih baik lagi.


Like it? Share with your friends!

81
Aru Akasa

Penulis amatir yang menjadikan Gamebrott sebagai tempatnya latihan menulis, Akhirnya ia memberanikan diri menulis blognya yang berjudul meongeden.com

0 Comments