Perbandingan Pokemon dan Digimon dalam Mempertahankan Mereknya?


63

Jika membahas tentang game dengan fokus monster, pasti pokemon dan Digimon jadi pilihan. Bisa dibilang keduanya dianggap sebagai game dengan tema monster paling terkenal. Keduanya juga memiliki sosok ikonik yang sama-sama berwarna kuning yaitu pikachu dan agumon. Namun, kedunya memiliki strategi yang berbeda mempertahankan mereknya.

Pokemon merupakan kepanjangan dari pocket monster atau monster kantung. Dari kata tersebut kita dapat mengetahui artinya monster yang dapat ditaruh dalam kantung. Tentu saja menggunakan pokeball yang merupakan benda utama dalam game ini. Menariknya pokemon dapat berevolusi dan bertarung satu sama lain.

Digimon merupakan kepanjangan dari digital monster. Konsepnya adalah monster-monster dalam dunia digital. Sebuah dunia yang terdapat di dalam komputer dan jaringan. Orang yang memandu para monster ini disebut sebagai anak-anak terpilih. Merekalah yang merawat para Digimon dan mereka juga membuatnya berevolusi atau yang biasa disebut digivolve.

Keduanya juga dapat dikatakan sebagai saingan berat dan sampai saat ini. Keduanya saling bersaing dalam merilis game di berbagai platform. Walaupun mungkin terjadi perbedaan hasil terutama pokemon yang dianggap lebih baik dalam penjualan. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan berkembangnya game Digimon.

Mereka bisa dibilang memiliki berbagai strategi yang hebat untuk mempertahankan mereknya sampai sekarang. Keduanya dapat dibilang memiliki titik kesamaan dan perbedaan dalam mempertahankan mereknya. Adapun perbedaan dan persamaanya sebagai berikut:


Sistem pengelolaan merek

Hal yang paling besar perbedaan dari keduanya adanya pengelolaan merek. Merek game Digimon dikelola oleh berbagai developer dengan sistem franchise. Bedanya pokemon dikelola dengan dua sistem, merek utama pokemon di kelola oleh game freak dan publisher pokemon company. Merek tambahan dijadikan sebagai sistem franchise yang dapat dimiliki berbagai developer melalui lisensi.


Konsistensi gameplay

Perbedaan sistem yang dijelaskan sebelumnya tentunya mempengaruhi gameplay game masing-masing sebagai produk. Digimon tidak memiliki gameplay yang konsisten karena sistem franchise mereka. Pokemon memiliki gameplay yang konsisten pada merek utama mereka dan tidak konsisten pada merek tambahan.

Konsistensi gameplay ini penting untuk mengelola merek game. Terutama karena para penggemar biasanya telah memiliki satu bagian dari gameplay yang disukai dan terus berharap bagian tersebut ada. Mungkin perlu beberapa tambahan inovasi pada generasi game berbeda tentunya agar tidak bosan.

Strategi itulah yang digunakan pokemon untuk mempertahankan mereknya. Gameplay pokemon seperti pokemon starter, encounter, evolusi, battle, ability, nature, dll bisa dibilang dipertahankan pada beberapa generasi. Tidak heran para penggemar yang suka hal ini biasanya akan membeli lagi generasi selanjutnya.

Mempertahankan konsistensi ini membuat pokemon bisa unggul dari Digimon karena mempertahankan penggemar lama dari beberapa generasi. Sedangkan, Digimon bisa dibilang memiliki keunggulan di ketidakkonsistenannya dengan memunculkan gameplay yang sama sekali baru sehingga tidak membosankan bagi penggemar karena selalu disambut dengan hal berbeda.


Fokus platform

Fokus pokemon utama pada Nintendo bisa dibilang sebagai langkah tepat. Langkah ini tidak diambil oleh Digimon yang sering berpindah-pindah platform. Dimana para penggemar platform tertentu biasanya melihat game dari platform yang disukainya. Apalagi Nintendo biasanya menjadi platform yang sangat disukai di jepang. hal ini juga mungkin turut mempengaruhi perubahan gameplay dari digimon.


Sosok ikonik

Salah satu kelemahan Digimon adalah kurangnya sosok ikonik yang menjadi ciri khas setiap generasi. Mereka biasanya hanya mempertahankan sosok anak-anak terpilih. Sedangkan, pokemon memiliki berbagai sosok ikonik seperti pokemon starter, pikachu, kelompok penjahat dan professor. Hal tersebut kembali memperkuat sisi nostalgia pokemon.


Adaptasi anime

Keduanya tidak bisa terlepas dari anime sebagai strategi pemasaran untuk mempertahankan merek. Pokemon biasanya mengadakan anime di setiap generasinya. Sedangkan, Digimon tampaknya bermasalah dalam hal ini karena tidak setiap gamenya di dukung anime, bahkan anime terakhir malah mengembalikan cerita Digimon lama yang diperbaharui.

Oleh karena itu, perbedaan mempertahankan merek keduanya begitu besar. Tidak heran hasil dari keduanya juga sangat jauh berbeda. Meskipun hasil penjualannya berbeda jauh, tetap saja ada penggemar yang biasanya memainkan kedua game ini.


Like it? Share with your friends!

63
Aru Akasa

Penulis amatir yang menjadikan Gamebrott sebagai tempatnya latihan menulis, Akhirnya ia memberanikan diri menulis blognya yang berjudul meongeden.com

0 Comments