Apa jadinya E3 sebagai salah satu event terbesar game di Bumi kehilangan salah satu anggotanya yang paling penting?
Sony memberikan kabar mengejutkan bahwa mereka tidak akan tampil di E3 2019 tahun depan. Untuk pertama kalinya dalam 24 tahun, Sony dan PlayStation tidak akan unjuk gigi. Kabar ini disampaikan oleh Sony kepada Game Informer saat perayaan 5 tahun perilisan PS4.
Electronic Entertainment Expo yang umumnya dikenal sebagai E3 adalah sebuah pameran dagang tahunan untuk industri permainan video yang dipersembahkan oleh Entertainment Software Association (ESA). Acara tersebut digunakan oleh para penerbit permainan video dan pembuat aksesoris untuk memperkenalkan dan melincurkan permainan mendatang dan pernak-pernik terkait permainan.
Tidak seperti Gamescom dan pameran dagang permainan video lainnya yang terbuka untuk umum, E3 adalah acara khusus industri, orang-orang yang ingin hadir diharuskan oleh ESA untuk memverifikasikan koneksi profesional kepada industri permainan video.
E3 2018 tahun ini pun menampilkan lineup yang cukup mumpuni mulai dari Electronic Arts, Microsoft, Bethesda, Devolver Digital, Square Enix, Ubisoft, PC Gaming Show, Sony, dan Nintendo.
Lalu, seberapa besar pengaruh dari absennya Sony dan PlayStation tahun depan dan apa alasannya?
1. Sony kehabisan amunisi judul game baru (exclusive?)
Ini adalah alasan yang paling masuk akal, Sony benar-benar sudah kehabisan judul game baru untuk ditampilkan terutama judul exclusive. Beberapa game yang akan dirilis di PS4 (entah kapan) adalah Dragon Star Varnir, Shenmue III, Arc of Alchemist, Date A Live: Rio Reincarnation, Dreams, The Last of Us Part 2, Wolfenstein: Cyberpilot. Judul exclusive sendiri ada Detroit: Become Human, Days Gone, Ghost of Tsushima, Blood & Truth, Concrete Genie, Erica, MediEvil, Yakuza 6: The Song of Life, Firewall: Zero Hour, dan Death Stranding.
Artinya, game ini tidak akan dapat dimainkan pada tahun 2019 mendatang terutama judul exclusive dan Sony tidak ingin hanya datang ke E3 2019 lalu cuma memberikan update “ini lho game yang dapat kamu mainkan yang entah kapan tanggalnya”.
Saya rasa, inilah masalah yang selalu dimiliki oleh Sony di E3. Entah kenapa Sony selalu tidak bisa memberikan penampilan PlayStation terbaik di event E3 setiap tahunnya. Brott, saya bukan haters PS4 karena I have its console dan I love PlayStation. I played many games on PS4.
Jika kamu membaca banyak ulasan lengkap E3 2018, banyak yang setuju jika Sony tidak terlalu “menggigit” di tahun ini. Mari lihat faktanya. E3 2018 ini, Microsoft menampilkan 50 judul game yang terdiri dari 18 exclusive dan 15 premiere. Sedangkan, Sony hanya menampilkan 13 judul game saja dengan 4 exclusive.
Formulanya adalah ketika sebuah publisher telah menampilkan trailer dari suatu game dan itu diulang oleh publisher lain maka audience experience akan berkurang. Dan cara mengatasinya cuma satu, menampilkan judul exclusive yang memiliki kepastian tanggal rilis. Ini yang terjadi antara Microsoft dan Sony di mana Microsoft mengadakan show terlebih dahulu dibanding Sony.
Sony sendiri juga membatalkan event PlayStation Experince di bulan Desember mendatang yang biasanya menampilkan deretan upcoming games.
Shawn Layden selaku Chairman of Worldwide Studios dari Sony Interactive Entertainment mengatakan “The reasons behind that really are, we don’t have — we have a lot of progress that we’re making in our games, and we’re seeing that coming out, [but] now that we have Spider-Man out the door, we’re looking down into 2019 games like Dreams and Days Gone”.
Lebih lanjut, doi menambahkan “But we wouldn’t have enough to bring people all together in some location in North America to have that event. We don’t want to set expectations really high and then not deliver on it. It was a hard decision.”
2. Sony berniat fokus untuk mengembangkan event sendiri
Selain Sony, beberapa major publisher juga pernah absen (bahkan ada yang permanen) dari event E3 seperti EA, Activision Blizzard, dan Disney.
Jika dikaitkan dengan alasan pertama, kegagalan Sony di event E3 sepertinya menjadi cambuk bagi mereka untuk memberikan yang terbaik bagi para fansnya ke depan. Dan sepertinya mereka berniat mengadakan eventnya sendiri.
ESA sendiri melaporkan kepada Game Informer bahwa Sony ingin “exploring new and familiar ways to engage our community in 2019.”
Mereka juga menambahkan “As the industry evolves, Sony Interactive Entertainment continues to look for inventive opportunities to engage the community. PlayStation fans mean the world to us and we always want to innovate, think differently and experiment with new ways to delight gamers. As a result, we have decided not to participate in E3 in 2019. We are exploring new and familiar ways to engage our community in 2019 and can’t wait to share our plans with you.”
Artinya, pesta untuk menikmati judul exclusive seperti Last of Us Part 2, Death Stranding, Ghost of Tsushima, dan Days Gone harus ditunda.
3. Sony akan melakukan comeback dengan “PS5”
Terlepas dari itu, tidak diragukan lagi jika PlayStation milik Sony adalah platform console terbesar dan paling favorit oleh para gamer. Terbukti pada tahun 2018 ini saja penjualannya sudah mencapai lebih dari 80 juta unit.
Dan bagaimana jika Sony ingin menghentikan langkah PS4 pada tahun 2019 atau 2020 dan melanjutkannya ke generasi berikutnya? Menghentikan di sini maksudnya Sony ingin memperkenalkan keluarga PlayStation yang baru, yakni PS5.
Sony CEO Kenichiro Yoshida sendiri mengatakan “At this point, what I can say is it’s necessary to have a next-generation hardware”. Sony benar-benar sedang mengerjakan penerus PS4.
Saya yakin, Sony benar-benar akan melakukan comeback dengan PS5 yang dapat memainkan judul exclusive seperti Last of Us Part 2, Death Stranding, Ghost of Tsushima, dan Days Gone dengan tanggal rilis yang pasti.
Sumber featured image
0 Comments