Tukang Jiplak World Of Warcraft Dituntut dan Dilema Plagiarisme Game


69

Beberapa hari lalu dunia game dikagetkan dengan munculnya tuntutan blizzard entertainment kepada sina game selaku pengembang. Penuntutan tersebut didasarkan pada adanya dugaan plagiat dari glorious saga kepada game world of warcraft. Tentunya hal ini langsung mendapat perhatian dari dunia game terutama karena yang dituduh bukan game sembarangan.

Gamebrott Editorial

Hal ini tentunya bukan tanpa alasan berbagai elemen dari glorious saga memang terlihat sangat mirip dengan world of warcraft. Anda dapat membuka berbagai sumber untuk memastikannya langsung. Elemen yang paling banyak mirip tentunya adalah makhluk-makhluk yang menjadi karakter ikonik dari world of warcraft. Bahkan, adanya kesamaan gambar yang menggunakan orc sebagai objeknya. Dimana gambar tersebut terlihat sangat mirip dengan cover world of warcraft battle of azeroth. Hal ini tentunya hampir-hampir tidak dapat dipungkiri.

Lebih jelasnya blizzard segera mengajukan gugatan kepada pengadilan california pada tanggal 26 agustus beberapa waktu lalu. Blizzard menuntut adanya penghentian pelanggaran tersebut dan menuntut sebesar $150.000 per pekerjaan yang dilanggar (kemungkinan yang dimaksud adalah elemen yang dijiplak). Alasan angka penuntutan tersebut kerusakan serius terhadap bisnis blizzard.

Anehnya bukannya menanggapi dengan kabar yang jelas, pengembang glorious saga yaitu sina games malah menutup gamenya. Muncul sebuah pengumuman di halaman facebook glorious saga tentang pemberitahuan penutupan servernya. Jika dilihat dari pengumuman tersebut, tidak ada yang berhubungan dengan penuntutan glorious saga. Akan tetapi, berbagai komentar pada pengumuman tersebut berisi hujatan yang menyatakan hubungan penutupan game tersebut dan penuntutan dari blizzard. Tentunya para penggemar glorious saga tak dapat mengakses lagi game tersebut.

Hal ini tentunya jadi masalah dilematis mengingat plagiatisasi di dunia game memang benar-benar marak. Namun, para penggemar yang menggemari game hasil plagiat juga terkena imbasnya meski tidak berperan langsung. Alhasil penggemar kadang mendapat cemoohan sebagai penggemar plagiat. Belum lagi adanya dugaan penutupan menghantui game tersebut. Mungkin hal ini dapat menjadi penggambaran kasus tuntutan plagiat terhadap mobile legend.

Kasus yang juga tidak kalah terkenalnya mungkin adalah kasus mobile legend yang mendapat berbagai tuntutan akan plagiatisasi dari berbagai pihak. Pihak shanghai moonton technology co., Ltd atau yang lebih dikenal dengan moonton dituntut oleh dalam kasus plagiatisasi. pengembang league of legend yaitu riot menggugat moonton pada tanggal 6 Juli 2017. jika anda mencari di internet, gugatannya sebanyak 44 halaman pdf, namun moonton hanya menepis dengan 4 paragraf.

Tuntutan tersebut berakhir gagal dimana pengadilan menganggap “pengadilan tersebut tidak dapat menyelesaikan perkara tersebut.” beberapa media menuliskan maksud dari pernyataan ini adalah moonton tidak dapat digugat karena bukan merupakan perusahaan amerika. dimana lebih tepatnya, karena moonton merupakan perusahaan china yang tentu tidak dapat dijangkau pengadilan tersebut untuk memberikan sanksi dan peraturan.

Meskipun tidak menang berbagai spekulasi tentang plagiatisasi mobile legend terhadap LOL semakin kuat di kalangan penggemar. Salah satu spekulasi penggemar adalah dugaan video mirip K/DA yang merupakan penyanyi virtual dari hero LOL. Penirunya merupakan 515 Unite yang merupakan karya mobile legend yang dapat anda lihat di youtube. Namun, kali ini tidak ada tanggapan dari riot selaku pengembang lol terkait hal ini.

Kasus lain yang tak kalah menariknya adalah tuduhan pubg corp kepada NetEase yang dituduh melakukan plagiat terhadap PUBG. Game Rules of survival dituduh adalah plagiat dari pubg. Anda juga dapat mengunduh berbagai hal tentang tuntutan dari PUBG corp sejumlah 150 halaman dari internet. Sayangnya sampai saat ini masih belum ada kejelasan terkait penyelesaian kasus ini sampai tulisan ini ditulis.

Jika berbagai kasus plagiat terus mewarnai dunia game, maka akan menjadi kebiasaan bagi para developer untuk mengambil langkah mudah. Para penggemar game juga akan kebingungan dan dilematis dengan hal tersebut. Apakah mereka harus membela game yang mereka sukai meski ada unsur plagiat atau tidak mendukung. Apalagi makin hari makan marak perdebatan dan pencemoohan terhadap game yang diduga hasil plagiat.

Oleh karena itu, harapan di masa depan tidak ada lagi seperti kasus di atas yang ternyata banyak mengisi berbagai media. Harapan lainnya agar tidak ada developer yang melakukan perbuatan nista bernama plagiat.


Sumber:

Artikel dari Tirto.id berjudul “Dugaan Plagiarisme di Balik Booming Mobile Legends”

Artiktel dari pubgmobile.gcube.id berjudul “PUBG MENUNTUT RULES OF SURVIVAL KARENA PLAGIARISME?”

Artikel dari polygon.com berjudul “Warcraft ‘ripoff’ pulled offline following Blizzard lawsuit”

Semua artikel diatas diakses pada tanggal 9 septem


Like it? Share with your friends!

69
Aru Akasa

Penulis amatir yang menjadikan Gamebrott sebagai tempatnya latihan menulis, Akhirnya ia memberanikan diri menulis blognya yang berjudul meongeden.com

0 Comments