Ia bertanggung jawab dan pergi dari Ubisoft.
Kasus pelecehan seksual yang berlarut-larut memang akhir-akhir ini dibicarakan dalam industri video game. Terlebih sejak pengakuan salah satu korbannya di Twitter yang sempat trending selama beberapa minggu yang lalu. Menanggapi kasus tersebut, Ubisoft langsung menginvestigasi para eksekutif dan karyawannya. Mereka juga telah menemukan dua eksekutif yang masih dalam pengawasan sementara paksa karyawan lain untuk cuti administratif.
Meskipun banyak karyawan Ubisoft yang skeptis akan keputusan yang diambil oleh divisi HRD. Namun CEO-nya, Yves Guillemot memberikan peraturan baru terhadap perusahaan asal Perancis tersebut yang pada akhirnya benar-benar dilaksanakan.
Dari investigasi yang dilakukan, salah satu eksekutifnya yang berada di bawah pengawasan rupanya terbukti bersalah. Ia mau tak mau harus meninggalkan developer Assassin’s Creed tersebut.
Menurut laporan GamesIndustry, Vice President of Editorial sekaligus mantan Creative Director Splinter Cell, Maxime Beland terbukti bersalah dan pada akhirnya harus pergi dari Ubisoft. Keluarnya Beland diklaim langsung efektif sejak keputusan tersebut dilakukan. Meskipun begitu, mereka mengaku masih akan menginvestigasi tuduhan yang dilayangkan padanya.
Sementara eksekutif lain yakni Tommy Francois disebut masih dalam pengawasan sebelum keputusan yang kemungkinan sama dengan Beland akan dijatuhkan.
Ubisoft sebut bahwa mereka takkan berikan toleransi apapun pada siapapun yang melakukan pelecehan, diskriminasi, dan perlakuan tak menyenangkan lain yang melanggar peraturan mereka.
Baca lebih lanjut tentang Ubisoft, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com