Tim Respawn tidak cukup menangani semuanya.
Sejak hadir dengan bawa perubahan baru di genre battle-royale yang kini justru ditiru oleh game yang mempopulerkannya, Apex Legends jadi perhatian banyak orang termasuk cheater. Ulah para player nakal tersebut tak hanya mengacaukan ekosistem dalam gamenya, namun juga menambah pekerjaan baru bagi Respawn.
Beberapa hari yang lalu, mereka mencari perhatian Respawn dengan meretas server Apex Legends agar developer memperhatikan Titanfall karena servernya kacau akibat ulah hacker. Insiden tersebut rupanya membuat salah satu pengembangan fitur krusial mereka yakni cross-progression terhambat.
Membalas cuitan fans, Game Director Apex Legends, Chad Grenier mengatakan di akun Twitternya bahwa serangan hacker yang kacaukan gamenya dan Titanfall dengan serangan DDoS hambat pengembangan cross-progression. Akibatnya mereka memprioritaskan diri untuk memecahkan masalah keduanya.
Cross-progression merupakan salah satu fitur yang diinginkan oleh para fans sejak gamenya miliki mode crossplay tahun lalu. Dengan fitur ini, player dari PlayStation, Xbox, Switch, dan PC bisa melanjutkan progressnya di platform manapun tanpa perlu membeli legend baru di Apex Legends. Sayangnya, proses pengembangannya harus terhambat akibat ulah hacker beberapa hari yang lalu.
Beberapa hari yang lalu, hacker meretas server Apex Legends dan membuat gamenya tak bisa dimainkan sama sekali selama kurang lebih enam hingga tujuh jam. Mereka mencari perhatian Respawn dengan memasang banner “SAVETITANFALL.COM” agar developer kembali perhatikan gamenya yang kini penuh dengan cheater.
Seminggu setelah kejadian tersebut, Community Coordinator Jason Garza menjelaskan bahwa saat ini Titanfall diurus oleh satu atau dua orang saja karena tim mereka fokus untuk kembangkan Apex Legends.
Baca lebih lanjut tentang Apex Legends, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com