Sebelumnya, kita sempat membahas tentang sebuah kehadiran malware trojan yang terinspirasi dari serial televisi berbayar Netflix, Squid Game. Selain malware tersebut, dikabarkan pula bahwa terdapat cryptocurrency terinspirasi dari Squid Game yang ternyata sebuah scam, alias penipuan.
Sudah Terindikasi Sebuah Scam
Melansir Gizmodo, sebelumnya mereka memang memberitakan bahwa cryptocurrency yang terinspirasi dari drakor ini hanyalah sebuah scam. Awal kecurigaan tersebut didasari bahwa para investor bisa membeli mata uang digital tersebut, namun tidak bisa menjualnya di pasaran.
Berdasarkan informasi CoinMarketCap, cryptocurrency yang bernama SQUID tersebut sempat naik pada kisaran 40 Jutaan, dan terjun bebas pada jam 16.40. Jenis scam atau penipuan ini umumnya dinamakan rug pull, yang dapat diartikan ‘menarik karpet’ oleh para pemain dan investor kripto.
Fenomena ini terjadi ketika pencipta aset kripto tersebut dengan cepat menukarkannya dengan mata uang asli, mengurasnya sampai habis dari bursa. Masih berdasarkan gambar di atas, pelaku setidaknya berhasil kantongi USD 3,38 Juta, atau sekitar 48 Miliar Rupiah.
SQUID memang baru diluncurkan akhir pekan lalu, namun sudah diberikan bendera merah, menjadikannya aset tersebut memiliki resiko tinggi. Selain adanya peringatan, situs yang tawarkan aset tersebut masih berumur tiga minggu, dan berisikan ejaan aneh dan kesalahan tata bahasa.
Beralamatkan di SquidGame.Cash, tak heran bila kita tidak bisa mengakses situs tersebut, namun kalian masih bisa mengakses arsipnya di sini. Tak hanya situsnya yang kini tak bisa diakses, akun Twitter yang dimiliki oleh empunya mata uang digital tersebut pun diblokir.
Ketenaran dari cryptocurrency SQUID ini bahkan sempat diberitakan di situs berita mainstream BBC, Yahoo News, Business Insider, Fortune, dan CNBC. Semua situs berita tersebut mengabarkan bahwa aset kripto Squid Game tersebut naik sebesar 83.000% hanya dalam beberapa hari.
Investasi mata uang digital memang memiliki resiko tinggi, dan ini merupakan salah satu contoh selain mengalami sebuah loss. Dikarenakan tidak dikontrol oleh siapapun, hal inilah yang membuat World Bank tidak mendukung kegiatan cryptocurrency tersebut.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com