Kurang lebih delapan setengah tahun sudah sejak Cyberpunk 2077 diumumkan ke publik, dan CD Projekt RED mengatakan pada para fans untuk terus bersabar hingga mereka merampungkannya. Namun penantian panjang akhirnya terbalaskan setelah tanggal 10 Desember kemarin, mereka merilis gamenya untuk PC, PlayStation 4, dan Xbox One.
Game yang digarap berdasarkan permainan meja karangan Mike Pondsmith tersebut mencoba mengajak player untuk mengarungi dunia tematis cyberpunk dengan berbagai intrik dan konflik di dalamnya. Premis bahwa player akan memerankan seorang mercenary atau orang bayaran yang akan mengerjakan apapun demi uang membuatnya sangat mirip dengan Geralt dari seri The Witcher yang akan membereskan monster apapun di dunia fantasynya.
Meski sempat ditunda selama dua kali sejak tanggal rilis resminya, namun Cyberpunk 2077 berbuah manis saat perilisannya. Walaupun pada akhirnya saya harus merasakan berbagai bug konyol dan menggelikan meskipun pada kenyataannya tak begitu merusak pengalaman bermain saya.
Saya sendiri diberi kesempatan oleh CD Projekt RED untuk memainkan versi PC Cyberpunk 2077 sejak tanggal 4 Desember kemarin. Namun karena banyaknya bug yang terjadi, saya ingin memberikan pengalaman saya setelah merasakan update 1.03 atau day-one patch dan 1.04.
Tentu saja saya tidak memberikan review ini setelah menamatkan gamenya. Saya akan memberikan semua rangkuman pengalaman saya saat memainkannya baik sebelum rilis hingga dapatkan update patch 1.04. Hal ini mengingat karena saya ingin menikmati gamenya secara keseluruhan, tanpa harus memberikan bocoran.
Lalu, bagaimana penantian selama kurang lebih delapan setengah tahun tersebut? Mampukah CD Projekt RED menjawab semua permintaan, imajinasi, dan bayangan para playernya melebihi The Witcher 3 yang sangat sukses tersebut di Cyberpunk 2077? Simak review saya di bawah.
Daftar isi
Jadi Cyberhero di Kota Canggih
Kamu adalah V, seorang mercenary yang bekerja apapun demi mendapatkan eurodollar, mata uang gamenya. Kisahmu dimulai sesuai dengan tiga background yang kamu pilih: Nomad, Street Kid, hingga Corporate. Saya pribadi memilih Street Kid sebagai playthrough saya, dan terdapat pilihan-pilihan menarik terkait tiap background yang dipilih.
Di sepanjang cerita kamu akan bertemu dengan berbagai macam klien hingga fixer yang membayarmu cukup mahal demi tugas-tugas mematikan. Bersama Jackie dan T-Bug, awalnya kamu akan dibayar untuk melakukan tugas kecil, namun seiring berjalannya cerita kamu akan dipasrahi tugas besar yang menjadi tragedi berkelanjutan dengan para klienmu.
Terutama setelah kamu bertemu dengan Johnny Silverhand, seorang rocker terkenal yang pada akhirnya justru akan terus menghantuimu di sepanjang ceritanya via hologram, di mana kamu akan berusaha melepaskan diri dari bayang-bayangnya. Mampukah kamu menyelesaikan semuanya dan mendapatkan teman, pacar, bahkan musuh besar dan terbebas dari bayangan Johnny Silverhand?
Selamat datang di Night City
Kejadian Cyberpunk 2077 terjadi di sebuah panggung besar yakni kota bernama Night City, kota masa depan yang penuh kesenangan duniawi dan tentunya lingkungan super keras berkat banyaknya orang berkuasa yang menguasainya. Entah dari sisi kekayaan yakni korporat, hingga kekuatan dan kekerasan yakni para geng.
Night City dikuasai oleh tiga korporasi utama: Arasaka (Jepang) dengan teknologi super canggihnya, Militech (militer) yakni perusahaan senjata dan kendaraan militer, dan Kang Tao (China) dengan teknologi revolusionernya bernama Smart-Tech yang mungkinkan senjata memiliki peluru yang mampu mengejar targetnya, mirip smartpistol di Titanfall namun lebih diaplikasikan ke semua senjatanya.
Terdapat pula sembilan geng paling berpengaruh di Night City dengan budaya dan ciri khasnya masing-masing: Tyger Claws (Jepang), The Mox (Penjaja Seks), Aldecaldos (Spanyol), Valentinos (Italia), Maelstrom (Cybernetic), 6th Street Gang (Awalnya “Good guys”, namun mereka berada di sisi corporate), Voodoo Boys (Haitian Netrunner), Animals (Muscle Power, berisi orang-orang berotot), dan Wraiths (Mercenary dengan ciri khas miliki senapan maupun misil).
Terdapat satu kelompok lagi bernama Scavengers yang mengumpulkan beberapa implan dari korban-korban dari sembilan geng tersebut. Simplenya mereka adalah kelompok pemulung yang ada di manapun kamu menjelajah Night City.
Night City tidak didesain seperti game open-world lain dengan skala super luas dan penuh tempat tak berguna. Namun padat dan berisi. Hampir setiap daerah bisa kamu jelajahi, mulai dari area pemukiman, pertokoan, hingga tempat-tempat landmark menarik lainnya. Pace permainannya yang cukup lambat akan membuatmu terasa dikekang di area bernama Watson saja, namun tidak setelah kamu menyelesaikan misi intronya.
Setelah intro, kamu akan dihadapkan dengan banyak hal, salah satunya adalah beberapa tempat baru yang sebelumnya tak bisa dijelajahi. Kamu bisa menikmati berbagai fasilitas seperti membeli baju, kontrak kerja yang jauh lebih luas, hingga membeli mobil atau motor idamanmu. Penawaran demi penawaran akan terus ditawarkan oleh NPC kepadamu sehingga membuatmu tergoda untuk habiskan uangmu.
Tak hanya itu saja, iklan TV hingga desain berbagai brand saat kamu menjelajahi kota mereka buat dengan sepenuh hati dengan detil yang tak main-main. Mereka bahkan sempat sematkan beberapa easter egg seperti M**FGUARD yang diambil dari Nilfgaard milik The Witcher 3, dan beberapa easter egg lainnya.
Beberapa berita TV yang menayangkan bagaimana keadaan Night City juga terus berganti, seiring dengan berjalannya cerita. Entah hanya memberitakan bagaimana kriminal yang ditangkap, atau gosip soal korporasi.
Padat dan berisinya Night City juga direpresentasikan dengan nuansa kotanya yang sangat hidup. Kamu tak hanya akan melihat orang berlalu-lalang dengan mobil maupun pesawatnya. Namun juga melihat banyaknya kejadian unik. Mulai dari pertempuran geng melawan polisi, hingga peristiwa pembunuhan secara live di depan matamu sendiri.
Detil kecil lainnya adalah bagaimana CD Projekt RED benar-benar menggunakan orang asli negara yang mereka tambahkan di Night City. Night City miliki campuran budaya yang sangat banyak tak hanya Amerika, Eropa, namun juga Jepang, Korea, Russia, dan China. Mereka menggunakan orang asli negara tersebut untuk melantunkan suara meskipun hanya sebagai wanita pengumuman maupun resepsionis robot asal Jepang. Jika didengar dari suaranya, mereka tidak menggunakan orang Amerika atau Eropa yang ahli menggunakan logatnya seperti beberapa pengisi suara yang digunakan Blizzard di Overwatch.
Sayangnya ini nampaknya tidak berlaku untuk beberapa karakter yang menjadi tokoh tertentu. Hal ini mengingat bahwa mereka harus mampu berbahasa Inggris dan bahasa negara asalnya. Namun jika kamu membaca cast-nya via imdb, semua tokoh Jepang disuarakan oleh orang Jepang asli yang rata-rata bisa berbahasa Inggris dengan sangat baik. Beberapa di antaranya bahkan telah tinggal di Amerika selama bertahun-tahun.
Visual Menawan yang Hanya Terjadi di PC
Dari sisi visual, Cyberpunk 2077 sudah bisa dianggap sebagai salah satu game yang sangat menawan. Kamu bisa melihat desain Night City yang sangat memanjakan mata hingga area di luar kota yang didesain dengan sangat detil seperti adanya sampah berserakan, padang rumput yang gersang, hingga megahnya bangunan para korporat dengan segala teknologinya. Tunjukkan bahwa versi teranyar dari RED Engine yang CD Projekt RED gunakan mampu saingi beberapa game engine komersil lainnya.
Tak sedikit yang menganggap bahwa versi PC miliki visual yang jauh superior dibanding console. Bahwa game yang dibuat dengan dasar PC ini bagai langit dan bumi jika harus dibandingkan dari segi visual. Hal ini memberikan banyak sekali penyesalan dari para player, khususnya pemilik console untuk memaksa gamenya dirilis lebih cepat.
Shooter Nikmat dengan Elemen RPG Mantap
Selain visual, Cyberpunk 2077 miliki mekanik shooter yang selama ini belum pernah dibuat oleh CD Projekt RED. Jika kamu pernah memainkan game shooter, secara mengejutkan mekaniknya terasa seperti game shooter pada umumnya. Kamu akan merasakan bagaimana recoil setiap senjata berbeda dari yang lain. Shotgun misalnya yang akan berikan efek dorongan ke belakang dengan goyangan kamera dan “rasa” yang sama persis ketika kamu memainkan game layaknya Call of Duty atau yang lain. Sebuah kerja keras yang terbayar sangat manis.
Ini sekaligus buktikan bahwa bukan berarti developer yang belum pernah menyentuh genre shooter dan selalu berkutat di RPG tersebut tak mampu membuat mekanik shooter yang baik.
Sama seperti game RPG pada umumnya, kamu juga akan dihadapkan dengan berbagai jenis senjata. Namun karena temanya yang modern, kamu takkan dihadapkan dengan elemen tradisional seperti tombak maupun sihir, namun senapan api dan beberapa senjata imajinatif lainnya. Mulai dari melee yang terdiri atas katana, pemukul, hingga palu, senapan api, hingga granat.
Senjata api di sini memiliki tiga kategori utama: power, tech, dan smart. Power akan berikan efek richocet alias peluru yang bisa memantul, tech akan berikan kemampuan senjata untuk bisa dicharge sebelum ditembakkan, sementara smart akan berikan efek peluru yang bisa mengejar, namun perlu implan tambahan.
Sama seperti game RPG kebanyakan, kamu juga bisa lakukan crafting senjata, armor, dan obat dengan mengumpulkan bahan dan blueprint. Status dari item yang telah kamu buat akan terhubung dengan skill crafting dan perk yang telah kamu tingkatkan. Jadi kamu bisa amati baik-baik skill apa saja yang kamu butuhkan. Kamu juga bisa lakukan upgrade senjata melalui fitur ini.
Tak hanya senjata, tubuhmu juga bisa dimodifikasi melalui fitur cyberware. Cyberware adalah modifikasi tubuh manusia. Dimana tubuh manusia di Cyberpunk 2077 berfungsi layaknya komputer dengan berbagai implannya. Kamu bisa menambah atau mengganti implan tersebut melalui NPC bernama RipperDoc. Benda elektronik yang tertanam akan berikan banyak kemampuan seperti lakukan scanning, beritahu tempat musuh yang terkoneksi dalam satu jaringan, melihat profil tiap orang maupun musuh, hingga mengetahui seberapa luas ledakan granat yang kamu lemparkan. Kamu bahkan juga bisa melakukan double jump maupun memasang mantis blade seperti di teaser trailernya.
Sementara sistem naik level akan terbagi atas dua: level utama dan street cred. Street Cred akan tambahkan reputasimu di Night City, keduanya akan meningkat seiring seberapa sering kamu menyelesaikan misi.
Seiring meningkatnya level, player bisa milih beberapa atribut yang terbagi atas lima kategori: Reflex (senjata), Body (pertempuran), Technical Ability (crafting), Intelligence (hacking), dan Cool (stealth).
Sementara untuk naik level, terbagi atas 2 bagian: Attribute point dan Perk Point. Attribute level akan meningkat seiring dengan naiknya level karakter yang cukup straightforward bisa dari menyelesaikan misi atau membunuh musuh, sementara Perk akan meningkat dengan semakin sering kemampuanmu digunakan. Misalnya saja lakukan hacking, atau bertempur menggunakan senjata. Kedua poin tersebut bisa dimasukkan awal-awal saat membuat karakter.
Attribute level dibutuhkan untuk melakukan berbagai macam hal di dunianya, mulai dari membuka pintu, atau memaksa untuk mencuri mobil NPC, ya kamu butuh meningkatkan salah satu attribute untuk melakukan hal tersebut.
Sementara Perk point akan bekerja layaknya skill pada game RPG pada umumnya, baik aktif maupun pasif.
Character creationnya cukup detil dengan beberapa preset seperti mata hingga tentunya bulu kemaluan dan alat vital yang bisa dimodifikasi sesuka hati. Player akan bisa memilih model tubuhnya baik pria maupun wanita. Model tubuh ini hanya menentukan perawakan jenis kelamin saja namun tidak menentukan alat vital mereka. Karena player bisa memilih untuk memasang kelamin pria maupun wanita di tubuh manapun. Ini mengingat setting Cyberpunk 2077 yang diceritakan bahwa dunia sudah sangat canggih sehingga membuat bagian tubuh buatan dipasang di tubuh manusia menjadi hal yang wajar.
Sistem Quest yang Bisa Diselesaikan dengan Cara Apapun
Terdapat banyak cara untuk menyelesaikan quest, entah dengan menggunakan kemampuanmu atau melewati jalan lain. Dengan kata lain kamu tak hanya terpaku dengan satu cara saja untuk menyelesaikannya, misalnya saja ketika kamu ingin masuk ke dalam sebuah ruangan maka melewati pintu adalah cara yang wajar, namun tidak di Cyberpunk 2077. Kamu bisa melakukan cara lain. CD Projekt Red menyebut quest ini sebagai GIG.
GIG merupakan side-quest unik yang bisa diselesaikan dengan cara apapun, sesuai backgroundmu, atau kemampuan karakter baik dari body, reflexes, techical ability, intelligence, dan cool yang telah kamu bentuk. Dengan kata lain, jika kamu tertahan di suatu tempat karena tak memiliki kemampuan Body level 7 misalnya, kamu bisa melakukan cara lain untuk menyelesaikan GIG. Misalnya saja kamu harus masuk ke ruangan yang membutuhkan Tech level 6 namun kamu sudah terlanjur meningkatkan kemampuan hacking level 10, maka kamu bisa menggunakan kemampuan hackingmu tersebut untuk menyelesaikan misi.
Memberikan cara baru dan rangsang pikiran kreatifmu untuk menyelesaikannya. Ya, kamu tak boleh menganggap bahwa game ini adalah game RPG biasa dengan batasan yang umum. Kamu harus berpikir bahwa kamu bisa melakukan apapun dengan banyak opsi. Ini membuat permainan RPG terasa fresh dan seru untuk dinikmati. Detil sekecil ini sering dilupakan oleh para developer karena sistem tradisional yang mereka berikan. Namun tidak untuk Cyberpunk 2077.
Sayangnya, mekanik menarik tersebut harus sirna setelah kamu berusaha untuk menyelesaikan misinya secara stealth. Hal yang paling saya benci saat menyelesaikan misi via stealth adalah bagaimana terjadinya bug yang muncul tiba-tiba dan merusak semua rencana yang telah saya susun dengan rapi. Terutama saat musuh mulai dalam status alert yang takkan berhenti sama sekali layaknya game stealth pada umumnya.
Dengan kata lain, musuh akan terus dalam status alert hingga kamu meninggalkan area. Kalau sudah begitu, pilihanmu hanya dua: melumat semua musuh yang berarti membatalkan semua rencana stealth, atau kabur dan mengulanginya.
Misimu Tak Berakhir Begitu Saja
Meskipun pacenya yang sangat lambat, namun harus diakui bahwa cerita Cyberpunk 2077 ditulis dengan sangat baik. Tak ada karakter yang terlupakan sama sekali, setiap karakter miliki persona yang unik dengan hubungan natural dan tak terkesan ditinggalkan, bahkan setelah tugas yang mereka berikan selesai sekalipun.
Kamu takkan menemui side quest tradisional yang begitu selesai rampung begitu saja dan akan dihubungi kembali oleh karakter-karakter yang berhubungan denganmu. Tentunya hal ini akan membutuhkan waktu dan tak langsung terjadi begitu saja. Terkadang kamu harus menyelesaikan misi sampingan lain maupun misi utama demi melanjutkannya.
Tentunya setiap ending cerita mereka akan tergantung dengan keputusan yang kamu ambil. Ya, butterfly effect kembali disematkan CD Projekt RED dalam Cyberpunk 2077 baik side quest maupun main quest. Ini membuatmu harus berhati-hati dengan pilihan yang kamu pilih. Beberapa akan hantarkanmu pada pertempuran, namun tak jarang pilihan tersebut juga akan melewati misi dengan damai. Semuanya sangat mungkin terjadi.
Hal menarik lain dari karakternya adalah bagaimana peran Keanu Reeves a.k.a Johnny Silverhand yang ditunjuk sebagai tokoh utama kedua di sepanjang ceritanya. Ia digambarkan sebagai karakter yang penuh amarah, brengsek, pendendam, dan fokus pada visinya. Johnny akan melakukan apapun demi raih tujuannya. Namun ia juga seorang yang realis meskipun terkadang semua logikanya kalah dengan emosinya.
Cyberbug-nk 2077
Sayangnya eksekusi sempurna dari CD Projekt Red harus diterpa badai bug yang menggebu-gebu. Bahkan setelah gamenya diupdate ke versi 1.03 dan 1.04 yang membuat saya yang mendapatkan versi PC-nya sebelum rilis bisa menikmatinya lebih stabil. Meskipun pada kenyataannya beberapa nyaris semuanya musnah setelah update tersebut dan game menjadi lebih stabil, namun tak sedikit yang masih muncul.
Hal ini membuat model V terpotong di luar mobil, sementara drone masih mengejarnya. Ironisnya, kamu tak bisa memasang senjata sama sekali setelah masuk mobil, menjadikan misinya tak bisa melakukan improvisasi otomatis saat adegan tersebut.
CDPR sepertinya lupa memikirkan hal ini dan membuat misinya menjadi sangat menjengkelkan khususnya bagi player yang tak mengerti apapun. Seharusnya mereka memberikan improvisasi jika V tak memasang senjata sama sekali saat penyusupan, mengingat semua equipmentnya kembali ketika keduanya masuk dalam mobil. Bukan malah membuatnya tak memegang apapun saat adegan tersebut.
Saya juga menemukan bug lain bahwa salah satu NPC yang memberi tugas mendadak tersungkur dan tak bisa bangun kembali, padahal karakter tersebut masih hidup dan tugas terakhir saya hanya tinggal berbicara kepadanya. Ini membuat saya harus lakukan load auto-save hingga akhirnya bug tersebut tak terjadi karena fast travel tak berguna sama sekali untuk meresetnya.
Hal menjengkelkan lain yang saya jumpai dalam gamenya adalah bagaimana status combat akan terus muncul selama beberapa detik hingga menit meskipun telah pergi cukup jauh. Bahkan saat musuh masih dalam status siaga, mereka seolah tak mau berhenti untuk terus siaga dan berputar di tempat yang sama. Hal ini nyaris membuat opsi stealth sirna sama sekali. Salah satu hal yang merusak opsi gaya permainannya. Ini sangat jauh berbeda dari beberapa game stealth yang sempat saya mainkan. Saya tidak tahu apakah ini juga termasuk bug, atau memang dibuat seperti itu oleh CDPR, yang jelas mereka nampak masih belum siap untuk mengimplementasikan mekanik stealth di sini.
Saya percaya CD Projekt Red akan memperbaikinya seperti yang mereka lakukan di Witcher 3, namun untuk saat ini masih cukup banyak hal yang perlu mereka catat tentang kekurangan tersebut.
Kesimpulan
Cyberpunk 2077 menjadi penantian panjang yang terbayar dengan baik. Bahwa developer asal Polandia ini benar-benar menggarap gamenya dengan sangat apik bersama mekanik RPG, penulisan cerita yang sangat rapi dan menarik, karakter yang tak bisa dilupakan, beserta dunia open-worldnya yang hidup dengan banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan.
Tampilan visualnya yang indah dan mekanik questnya yang bisa diselesaikan dengan cara apapun semakin membuat Cyberpunk 2077 miliki opsi nyaris tak terbatas. Berikan kreativitas setiap playernya untuk melakukan apapun dengan ending yang berbeda-beda termasuk cerita utamanya.
Meskipun demikian, desain level dan mekanik RPGnya yang sempurna membuat Cyberpunk 2077 menjadi salah satu RPG yang wajib dimainkan bagi para penggemarnya. Tentunya sembari menunggu update perbaikan bug yang tengah terjadi saat ini.
8.5 Great
PC Version
Playtime: About 50 Hours on PC, Story in the middle, experienced Update 1.03 and 1.04
Pros
- Racikan RPG sempurna
- Cerita memukau dengan karakter yang tak bisa dilupakan
- Tampilan visual fantastis
- Quest bisa diselesaikan dengan banyak opsi
Cons
- Mekanisme stealth yang tidak memuaskan
- Bug yang sering terjadi meskipun telah diupdate